02.

37 4 0
                                    

ㅤㅤBulan mulai menunjukan parasnya, memantulkan baskara dari Sang Surya. Cahaya itu menembus masuk kejendala kamar Angel, yang sekarang tengah mengerjakan tugas kimia kemarin, bersama Aki, partner kelompoknya. Waktu menunjukan pukul 21:48, membuat Angel mengantuk saat ini. Ia ingin tidur, istirahat, rasanya dia sudah kelelahan. Namun niatnya diurungkan, karena tugasnya yang hampir selesai. Aki yang menatap Angel dari belakang, mencoba bertanya kepada pemilik rumah.
ㅤㅤ“Udah ngantuk? Kalau ngantuk, aku gantiin nyalin teksnya.”
ㅤㅤ“Engga.. ngga ngantuk, nanti aja, Ki. Nanggung mau selesai.” bohongnya, sebenarnya sekarang dia sangat ingin merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya itu. Setelah tugasnya selesai, Angel langsung meletakkan kepalanya kasar kepinggiran meja tamu. Ia tertidur, melihat itu Aki tidak tinggal diam. Ia membereskan ruang tamu Angel yang berantakan, dan tidak lupa mengirim tugas tadi. Setelah itu, Aki membopong jejaka itu; memindahkannya kekamar milik Angel. Aki meletakkan tubuh Angel kekasur, lengkap dengan menyelimutinya dengan selimut bermotif kucing miliknya. Saat hendak keluar kamar, Angel menarik ujung kaos hitam yang digunakan Aki, dan mulai mengigau. “Aki... Hayakawa Aki.. jangan pulang, nginep aja.. udah malem.” sepertinya dia benar-benar kelelahan, pikir Aki. Melepas pegangan tangan Angel yang memegang kaosnya, Aki membisikkan sesuatu; “Iya, aku tidur di ruang tamu ya?” dia sekarang tidak tau pasti, Angel dalam keadaan sadar atau tidak. Dia hanya mencoba mengajaknya berbicara. “Nggak usah, disini aja.” Aki terkejut, tangan Angel tiba-tiba menariknya untuk tidur di sebelahnya. Sebenarnya Aki ingin tidur bersama Angel, tapi, bukan seperti ini.

Aki’s pov.
ㅤㅤSaat ini aku benar-benar bingung, kalau aku tidur di sini, aku belum mengabari orang rumah. Tapi.. aku juga tidak mau melewatkan kesempatan ini. Angel Devil adalah gebetanku sejak kelas X, dia memang laki-laki, tapi.. memang ada laki-laki secantik dia? Surainya yang panjang, manik emasnya yang sangat indah, dan juga.. sayapnya yang cantik. Orang yang tertutup, tidak punya kenalan banyak di sekolah, dan pribadi yang cuek dengan lingkungannya; padahal kepribadiannya sangat manis menurutku. Suka ice cream, kucing, dan musik.
ㅤㅤAh, lupakan. Aku sedang memikirkan bagaimana cara bisa lepas dari sini. Jika aku bergerak, Angel bisa jadi bangun. Apalagi sekarang, wajahnya itu, sangat dekat. Bibirnya sangat lucu, ternyata Angel makin terlihat cantik jika sedekat ini.
Aki’s pov end.

ㅤㅤPada akhirnya, Aki juga ikut tidur dengan keadaan jantung tidak beraturan. Setelah fajar tiba, Aki yang terbangun melihat kesempatan untuk pergi, langsung bangun dari kasur Angel. Sekarang mungkin pukul 03:30, Aki bergegas mengambil barangnya dan pulang kerumah.
ㅤㅤAngel yang baru bangun saat pukul lima pagi, sekarang sedang panik. Ia lupa mengirim tugas semalam, bahkan Ia tidak tau kemana Aki sekarang. Angel meraih ponselnya yang ada di meja sebelah kasurnya, untuk mengirim pesan kepada Aki. Betapa leganya bahwa tugas itu telah dikirim oleh Aki semalam, sekarang Ia bisa berangkat sekolah dengan tenang.
ㅤㅤSaat di kelas, seperti biasanya Aki tidak kelihatan. Pagi-pagi sudah memulai rapat dengan MPK dan Paskibra, mungkin saat pulang Angel baru bisa memenuhi janjinya tadi.
ㅤㅤSetelah bel pulang bergeming kembali, Angel sekarang sedang berlari ke-aula sekolah. Memeriksa apakah Aki sudah selesai dengan kegiatannya atau belum, ternyata aula sudah sepi. Angel menghela nafas ringan, sepertinya Aki sudah pulang, pikirnya. Namun, ternyata tidak. Aki yang dari jauh melihat Angel mondar-mandir di sekitar aula menghampirinya diam-diam, dan menepuk pundak Angel. “EEEH! A-AKI?????!!!” latahnya, Angel benar-benar terkejut dengan kedatangan Aki yang tiba-tiba.
ㅤㅤ“HAHAHAH. Kaget ya? Maaf, habisnya kamu kayak orang mau nyuri sesuatu.”
ㅤㅤ“KURANG AJAR! AKU NYARIIN KAMU TAU!” Angel memukul-mukul lengan Aki kasar, dia merasa sangat kesal sekarang. Yang dipukul hanya bisa mengaduh kesakitan. “Maaf dong, kan cuman bercanda, nanti _ice creamnya_ aku aja yang beliin, deh.” tanpa angin maupun hujan, mata Angel sekarang berbinar mendengarkan kata-kata Aki tadi. “BENERAN?? YEAYY!!!” sekarang dia bertingkah seperti anak kecil, berjingkrak-jingkrak di depan Aki tanpa tau malu. Aki hanya menatapnya, tingkah lakunya semakin hari semakin membuatnya jatuh cinta.
ㅤㅤ“Ya sudah, ayo. Keburu Pak Leknya pergi nanti.”
ㅤㅤ“AYOOOO!” Angel mendorong Aki kasar, memaksanya untuk berjalan lebih cepat dari biasanya. Akhirnya mereka sampai di area luar sekolah, Aki pun menyeret Angel menuju penjual _ice cream_. Tapi siapa sangka banyak orang yang belum pulang, bahkan ada adik kelas yang melihat mereka berdua seperti orang berpacaran.
ㅤㅤ“Eh, itu kan Kak Aki dari kelas XII MIPA satu? Dia sama cewek? Wah, gagal gebet dia dongg!!!”
ㅤㅤ“Kayaknya iya dia cewe, tapi kok pakai celana ya? Apa dia tomboy?”
ㅤㅤ“Kurang tau. Mungkin aja, Kak Aki seleranya cewek tomboy! Duh, aku juga pengen jadi idaman Kak Aki!”
ㅤㅤCibiran adik kelas yang terdengar di telinga Aki, membuatnya terganggu. Aki mendatangi mereka setelah memberi satu cone ice cream kepada Angel. Tapi, itu dihentikan oleh Angel dengan sebuah pertanyaan; “Mau kemana, Ki?” Aki terdiam sejenak, kini Ia kembali berbalik menuju Angel. Dia menariknya lagi, dan mengajaknya duduk di bangku kosong di samping sekolah yang sepi. “Aki, kamu kenapa?” satu pertanyaan lolos lagi dari mulut Angel. Aki mencoba menyusun kata-kata yang akan dia utarakan. “Tadi, ada adik kelas yang ngomongin kita waktu beli ice cream. Mau kutegur, tapi kayaknya ga usah.” Angel hanya mengangguk, memberikan ekspresi tidak peduli. “Kamu suka banget ya, sama ice cream?” lagi-lagi tidak ada jawaban. Angel hanya fokus menikmati santapannya sekarang. “Buset. Dicuekin dong. Kayanya ice cream nomor satu setelah kucing.” Aki mengembuskan nafas panjang, dan sekarang Ia membuka ponselnya. Nampak notifikasi dari Kepala Sekolah untuk kembali ke sekolah.
ㅤㅤAki berdecak kesal, Ia tidak mau saat berduaan dengan gebetannya di ganggu. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus tetap pergi untuk menghadap Kepala Sekolah.
ㅤㅤ“Njel, kutinggal ya? Dipanggil Pak Kepala Sekolah.”
ㅤㅤ“Eh? Oke Ki, gapapa. Besok libur padahal, masih aja kerja Ki. Wkwkwk.”
ㅤㅤ“Tugas negara Njel, mau gimana lagi. Yaudah, hati-hati naik busnya ya. Dadah.” Aki tersenyum ke-arah Angel, sebelum akhirnya berlari menuju sekolah lagi. Angel yang sadar akan hal itu, mulai berpikir. “Aki kayaknya barusan senyum? Senyum ke-aku?? Baru pertama kali liat dia senyum.. ternyata.. ganteng juga ya.. EH?! AKU NGOMONG APA DEH????!!!” Angel rasanya sekarang bingung dengan perasaannya. Aki yang senyum, jiwa Angel yang berantakan. Rasanya malu dan jantungnya berdebar-debar, ini perasaan apa ya?

Old City. [Aki & Angel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang