Ada apa dengan bibirnya hari ini,
Kenapa bibir merah merona itu terus menarik perhatian ku,
Ah del... jangan aneh aneh plis.
Aku mencoba mengalihakan perhatian ku ke yang lain, sedang telingaku masih terus berusaha menerima cerita yang sedang dia utarakan,Susah payah aku mengalihkan pandanganku tetap saja bibir ranum itu terus mengejek ku, seolah menerangkan bahwa aku manis bila di kecup, barang sebentar saja, aku manis benar benar manis.
Gila... bahkan aku membayangkan bibir itu merayu pada ku.
"Masih dengerin ga sih..."
Ah.. aku sudah terlalu jauh melamun rupanya."Duh shel, kayaknya aku ga enak badan deh, bisa lanjut besok aja ga curhatnya"
Ada yang aneh dengan diri ku shel, hari ini aku tak bisa barang sedetik pun melepas pandangan ku dari bibir mu, aku tak ingin lepas kendali, lebih baik aku pergi sekarang.
"Kamu sakit.."
Tatapan nya berubah khawatir dia menyentuh kening ku dengan punggung tangan nya,
"Anget.. dari kapan sakit nya"
Aku mengeleng
"Gpp aku pulang ya"
Aku tak melanjutkan lagi, lekas berdiri dari tempat duduk ku di sebelahnya,
Dia hendak menarik tangan ku namun aku sudah menepis nya lembut, sungguh tak ada niat menolaknya,
Aku sekedar menyalakan radarku sewaspada mungkin,
Aku tak ingin lepas kendali dan berlari menarik wajah nya dan mengigit bibir bawah nya yang sedari tadi mengoda ku.
Sungguh arrgh kalian harus melihat nya dengan sendiri,
Bibir bawahnya tebal dan merah alami, aku ingin mengigitnya perlahan lalu menyesap nya dalam bergantian atas dan bawah, lalu menarik nya keras."Ahemm..."
Aku menyadarkan diriku sendiri,
Kembali ke realita, dan ya aku harus pergi dari sini sekarang juga.☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Aku sudah di rumah, sedari tadi dia tak berhenti memberiku pesan, berulang ulang hp ku bergetar dengan notif nama nya,
Aku sungguh ingin sekali membacanya, namun ketakutan akan alasan yang tak masuk akal akan ku berikan lebih baik aku pura pura tak melihat nya,Ahh payah banget! Gini banget sih, aku tolol banget kalo udah masalah cinta.
Lebih baik aku tidur, tubuh ku juga sudah tak nyaman, sedari tadi aku merasa ngilu di beberapa bagian tubuh ku,
Rasanya sangat tidak nyaman, dan aku sedikit pusing, selepas turun dari mobil tadi.Sementara itu, ashel yang sedari tadi pesan nya tak satu pun di balas oleh adel benar benar merasa kesal bukan main, seperti ada bongkahan larva yang siap menyembur,
Sudah watak nya emosian dan di pancing sebegini rupa, siapa yang bisa mencegah gadis itu untuk sabar.
Mati saja kalian di cabik cabik macan hutan,
Gerutuk nya...
benar benar ujian sekali bersahabat dengan adel,"Halo bang, reva ga enak badan, tolong cek in dong, dia di kamar udah tidur atau belum, makasih ya maaf ashel gangu waktu nya"
"Walaikumsalam shel, wow oke oke siap boss!"
Robi sedikit menyindir dan terkekeh dengan sikap teman adik nya ini, dia yang juga sudah hafal sifat persahabat mereka,
"Dia ngeselin bang, aku wa dari tadi ga di baca, maaf ya bang lagi emosian soalnya"
"Haha iya shel santai... nanti gw pap anak nya kalo udah tidur"
"Iya bang sori yaa"
Sesuai perintah ashel tadi robi yang sedang di kamar nya segera bergegas menuju ke kamar adik nya, mengecek adik nya yang sakit itu,
Cklek..
Syukur lah kamar nya tidak di kunci, batin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUN BACK TIME
FanfictionBercerita tentang Sebuah perasaan yang tak biasa... Harus kah kisah mereka hanya sebatas teman. Atau lebih.