Necessary girl

314 53 6
                                    





Sekarang dia sedang tidur di pelukan ku, tangan kanan ku masih setia mengusap" punggung nya,
Sedang dia tidur sambil memeluk ku dan menelusupkan wajah nya di leher ku,
Sejujunya tangan ku sudah pegal sedari tadi, tapi apalah daya, dia tak mau aku berhenti mengusap nya kalo dia belum benar benar tidur, dan sekarang rasanya tangan ku benar benar bisa patah,

Kalo aku berhenti dia akan merengek dan menguncang" tubuhnya, sehabis menghajarku tadi,
Dia dengan nada merengek minta di temani tidur,
Dan ya kita sudah di posisi ini hampir setengah jam,

Bibir nya sobek akibat ulah ku, rambut ku di jambak bahkan sampai ada yang rontok di tangan nya,
Aku dan dia kalau bertengkar benar benar mengerikan,
Bahkan gigi ku pernah patah di buatnya,
Dia yang memang tinggal di apartemen sendirian, tanpa keluarga besar nya,
Orang tua nya masih lengkap, kakak kakak nya juga ada, tetapi mereka semua menetap di bali, sedang dia kuliah di jakarta,
Bersama ku.


Tentang dia yang baru putus dari pacar nya, itu sudah biasa.
Dia sering bahkan tak jarang hubungan mereka tak lebih dari 1 bulan,
Aku sudah hafal, dia seperti memanas manasi ku dengan terus bergonta ganti pacar,

Hubunganku dengan nya tak lebih dari sahabat,
Karna kita tak pernah benar benar bisa membicarakan soal hati kita satu sama lain.

Tapi di lain sisi, kita bisa terang terangan bersikap cemburu, dan tak jarang melampiaskan nya secara langsung, seperti aku mengigit bibir nya hingga berdarah,
Dia pernah juga mengigit leher ku hingga membiru bahkan warna nya belum hilang sampai seminggu, saking kuat nya dia mengigit.
Itu benar benar biru memar di buat nya.


Deru nafas nya sudah tenang ku kira dia sudah tidur, aaah lega nya, aku langsung meletakkan tangan ku,
Rasanya pegal sekali mengusap terus menerus seperti ini.



Kalau di pikir pikir kenap aku bisa terjebak di hubungan seperti ini, aku juga tidak mengerti.
Ini semua aku lalukan juga karna sejujurnnya aku sudah terbiasa dengan dirinya, aku sudah mencintai nya luar dan dalam.
Kalo aku di suruh memilih lebih baik seperti ini ketimbang aku tak bisa melihatnya, dan ya aku bisa memeluk nya seperti ini.



Seperti kita punya aturan tak tertulis saja, kita akan bersikap biasa saja, namun jika kita sedang berdua seperti ini naluri lah yang berkerja.

Aku mengantuk, ingin ikut juga terlelap aku lalu memejam kan mata,
Namun...
Ting~



Suara notif di hp ku membuatku ingin bangun dan melihatnya,
Aku sengaja membedakan suara notif di hp ku dan aku tau ini notif dari seseorang yang mungkin saja penting. Mungkin?
Aku lalu pelan pelan menarik tangan ku dari bawah leher nya. Mengeser tubuh nya dan setelah lepas aku menyelimutinya,
Bergeser pelan ke sisi ranjang lalu meraih hp ku dan ya notif itu dari indira.



Dia salah satu juniorku, kami dekat karna sama sama bekerja part time di sebuah coffe shop di jakarta.
Dia memberi ku pesan.

"Kak ini jadwal baru shift pagi dan siang,
Btw aku ultah ga ada mau ngucapin kah??"



Dia ulang tahun? Aku lupa, demi menghargai aku pun membalas nya.
Sebenarnya aku tau entah kenapa sikap nya padaku sedikit berbeda tetapi aku tidak ingin terlalu percaya diri, jadi aku sebisa mungkin bersikap biasa.
Namun bukan kah memberi pesan di jam 1 malam, itu sudah aneh?

Ah dia kan ulang tahun?

Mungkin itu alasanya. Dia baru saja merayakan ulang tahun nya. Tapi kan kalo sekedar memberi tahu jadwal shift bisa besok atau kemarin, ah tau lah ngapain juga aku mikirin begituan.
Balas saja.



TRUN BACK TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang