5

0 0 0
                                    

Happy reading!!

Shaya dan Vera berjalan melewati bangunan bangunan di sana yang sudah gelap, benar kata seniornya semua lampu di bangunan itu sudah di matikan, saat sedang berjalan sayup sayup Vera mendengar orang yang memanggil namanya namun masih di hiraukan oleh Vera menurutnya itu hanya suara angin saja, namun suara itu masih terdengar, dengan sedikit keberaniannya Vera melihat pohon di sisi kanannya di sana ia melihat seseorang yang mengunakan baju seperti dres panjang  berwarna putih, sontak ia menjerit ketakutan shaya yang mendengar jeritan Reva pun mencopot earphone dah menoleh ke arah Reva yang sedang jongkok sambil memegangi kakinya.

Namun ketika shaya ingin menolong Reva di tidak sengaja melihat seseorang seperti Reva lihat sontak iya kaget "EH ITUUU POCONG EH BUKAN ANJING TUYUL EH BUKAN ANJING BUKAN TOLOL ITU MBAK KUNTI" shaya teriak dan berlari meninggalkan Reva sendiri di sana
Reva yang tersadar akan dirinya yang di tinggal shaya dengan terburu buru Reva mengambil batu yang cukup besar,dengan sedikit keberaniannya reva melemparkan batu itu ke arah seseorang itu "anjing" seseorang itu berteriak kesakitan dengan penuh semangat Reva lagi terbirit birit,

tapi di tengah jalan dia tersadar "eh tadi itu mbak Kunti kok ngomong gitu ya, emang setan bisa kesakitan, emm mungkin aja deh" guman Reva (ya biasalah reva kan agak sedikit tolol) dengan terburu buru Reva pun berlari menyusul shaya yang udah ngacir dari tadi

Reva pun melihat shaya yang sedang duduk di kursi taman dengan beraninya Reva pun memukul kepala shaya dengan keras "eh anjing" umpat shaya "eh sialan kamu sha ninggalin aku sendiri" ucap Reva dengan nada kesal "ya gw takut,ada mbak Kunti tadi ya gw lari lah" ujar shaya kepada Reva

Setelah itu mereka melangkah kan kaki menuju gudang kosong itu untuk mengambil bendera, belum sempat masuk mereka sudah di suguhi suara tertawa terbahak-bahak mbak Kunti, dengan kagetnya shaya sampai latah di buatnya " eh anjing anjing Kunti, eh kunyit ehhh kunyit kunti tolol"ucap shaya "diem gak lu Kunti goblok, gw takut" ucap shaya lagi

Seketika suara itu terdiam (kena mental mbak kuntinya )
Akhirnya kedua gadis itu pun masuk kedalam setelah beberapa langkah masuk kedalam pintu gudang itu pun tertutup dengan sendirinya "eh anjir gw masih mudah, masih pengen idup, gw gak mau mati, gw aja masih jadi beban keluarga,gue juga pengen cari jodoh kali, belum ngerasain peluk pelukan bareng ayang"rengek shaya sambil memegangi kenop pintu "ih saya juga gak mau mati bukan dong" timpal Reva merengek juga, setelah merengek cukup lama, sampai akhirnya shaya sadar tujuan awalnya dengan sedikit sesenggukan shaya menarik tangan Reva untuk mengikutinya "eh shaya mau kemana,jangan tumbalin saya ,ehakk mama tolong anak mu ini" ucap Reva menuduh shaya yang tidak tidak
"Lah siapa yang mau numbalin lo, badan kurus gini mana mau setan, ayok cari tuh mendera" akhirnya reva dan shaya mencari bendara itu, ketika Vera menemukan bendera itu Vera berteriak memanggil nama shaya
"SHAYAAAAA SINIIIIIII..."
"Elah Jan teriak, kuping gw masih bisa denger kali"
"tuh benderanya ambil sana"
"Eh lu sana yang ambil gw mah ogah"
Dan keduanya pun terlibat berdebat menentukan siapa yang mau mengambil bendera itu, bagaimana tidak berdebat di bawah bendera itu terdapat tulang tulang yang masih ada darahnya, entah tulang apa itu
Dengan akal encernya shaya mengambil bendera itu mengunakan sapu yang ada di sana, dengan  susah payah keduanya mendapat bendera itu, dengan cepat keduanya keluar dari sana, setelah beberapa langkah keluar dari gedung itu keduanya bi buat kaget....

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang