Bismillah.
.
.
.
.
.Hari hari berlalu dengan cepat tanpa kita sadari, banyak berbagai aktivitas yang sudah kita lakukan dan kita lewati. Hari ini, stevan akan kembali bersekolah setelah sekian lamanya dia berhenti sekolah. Tentu ini sudah pasti menjadi hal yang baru lagi bagi stevan, meski dia sudah banyak memiliki banyak teman di jakarta tapi dia yakin jika hari ini, esok atau nanti dia akan mendapat teman baru.
Sebagai murid baru stevan harus kelihatan rapi meski dia tidak terbiasa dengan hal ini, waktu dia masih SD & SMP dulu stevan lebih suka berpenampilan badboy yang menurutnya lebih menarik daripada keliatan rapi.
Dia memakai seragam yang serba baru sekarang, bahkan peralatan yang ada di dalam tasnya pun serba baru, sekarang cowo itu sibuk mengikat tali sepatunya yang bermerek jordan berwarna hitam putih. Setelah selesai, ia menggantung ranselnya di bahu kiri lalu segera keluar dari kamar menuju ke arah dapur yang kemungkinan dirinya sudah di tunggu untuk sarapan pagi seperti biasa.
Di dapur atau lebih tepatnya dia meja makan, di sana sudah ada ceyra, althan dan khenzy yang duduk masih menunggu stevan yang kini baru muncul di hadapan mereka.
" lama banget sih? Kayak cewek aja " ucap khenzy yang mulai menyendok nasi goreng ke piringnya
Stevan menarik kursi yang ada di samping khenzy lalu duduk dengan manis di kursi itu, " berpenampilan rapi itu butuh perjuangan enzy " jelasnya yang kini khenzy menatapnya dari bawah sampai atas.
Tapi ada satu yang kurang, stevan selalu saja mengacak rambutnya hingga berantakan . "Itu rambutnya kenapa kamu gak rapihkan vano? " tanya sang bunda.
" ahh gak asik lah bun rapihin rambut, gini aja sudah keren menurut vano " stevan kembali mengacak acak rambutnya hingga berantakan, dan meski kagak gitu rambut stevan tetap keliatan bagus.
" kamu yaa! "
" sudahlah bunda, selerah orang itu beda beda, biarkan aja vano berpenampilan kayak gitu " sahut althan yang mulai bersuara, menurutnya penampilan stevan tidak bermasalah.
" tuh bun, ayah aja dukung vano " ucapnya dengan mulut yang di penuhi nasi goreng.
Ceyra tidak menggubris lagi, ayah sama anak menurutnya sama aja dirinya tidak akan menang kalau di musuhin dua orang sekali gus.
" bang, enzy pergi sama bang vano yaa " ucap khenzy di sela sela makannya.
"ogah!!, pergi aja sendiri, Abang kan udah beliin kmu mobil sport dari paris kenapa gk mau di pakai coba"
" kambing!! Punya abang gini amat gak sayang sama adekk " khenzy mulai kesal, beberapa hari belakangan ini dia dan stevan sudah mulai kebiasaan mereka seperti dulu, yaitu berantem.
" belajar mandiri adekku, gak selamanya kita hidup bertergantungan sama orang "
Kalimat yang stevan ucapkan barusan adalah kalimat tiruan dari althan, itu kata kata althan sejak mereka masih kecil mengajarkan mereka untuk hidup mandiri karna di dunia ini manusia juga masih banyak urusan yang mereka hadapi dan mereka tidak akan selalu ingin membantu orang lain di saat mereka juga lagi ada kesusahan.
Suara deruman motor terdengar dari halaman rumah di luar sana, sudah stevan pastikan mereka adalah brayen, arkanz dan leo yang datang untuk mengajak stevan ke sekolah bareng hal ini sudah mereka bicarakan dan rencanakan semalam di Basecamp mereka.
Tanpa merasa berdosa ketiga cowo tadi langsung masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan motor mereka di halaman depan rumah, anggap aja rumah sendiri. Ketiganya langsung ke dapur saat hidung mereka menghirup aroma lezat yang membuat napsu makan mereka muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE ( On Going )
Ngẫu nhiênCERITA INI DI BUAT MURNI DARI PIKIRAN & HALUSINASI SAYA SENDIRI, MAAF JIKA DALAM CERITA NYA ADA KESALAHAN KATA, NAMA, DAN TYPO YANG BERLEBIHAN. INI MENGISAHKAN PERJUANGAN REMAJA YANG BERJUANG DI DALAM HIDUP MEREKA. DI DALAM SUKA DAN DUKA MEREKA SELA...