04

71 10 7
                                    

It's not always easy, but that's life.
Be strong because there are better days ahead.

~Mark Lee


😺😺

"Taehoon? Anak gadis siapa yang kau culik?"

Suaranya lembut tapi berwibawa, seorang laki-laki setengah baya menatap kearah putranya yang datang sambil menenteng seperti kucing pada seorang gadis bersurai cokelat panjang.

Mendengar laki-laki paruh baya dengan seragam dobok itu memanggil nama seseorang yang ia kenal(?), Jiyoon refleks mendongak, ia yang sejak tadi dongkol tidak sempat melirik siapa laki-laki yang dengan kejamnya menenteng dia seperti membawa kucing liar, kini di buat terkejut melihat siapa laki-laki itu.

"Aku memungutnya didepan rumah, dia celingukan seperti tikus"

Tidak dapat di pungkiri bahwa Jiyoon terpesona dengan wajah tampan dan kulit seputih susu milik laki-laki itu, tapi begitu ia mendengar bahwa ia di panggil tikus, Jiyoon kembali memberontak.

"Hei!! Siapa yang kau panggil tikus?! Turunkan aku dasar kucing jalanan!" Serunya dengan kesal, ia mencoba menarik rambut laki-laki itu agar menurunkannya, tapi apalah daya seorang Jiyoon yang tidak bisa dikatakan terlalu tinggi, tangannya malah menepuk wajah tampan laki-laki itu.

Ekspresi wajahnya seketika melongo, Jiyoon menatap tangannya yang langsung ia turunkan, laki-laki itu terdiam dan menurunkan Jiyoon dengan kasar hingga gadis malang itu terjatuh dengan pantat yang mendarat duluan diatas lantai.

Seketika ia menjerit kesakitan.

"Jangan manja, turun sendiri juga bisa"

"Taehoon, dia itu gadis!" Sang ayah yang sejak tadi diam melihat tingkah putranya kini menggeleng-gelengkan kepalanya, sudah tidak mampu lagi menghadapi sifat anaknya itu.

"Dasar kucing jalanan!" Jiyoon dengan tidak ada rasa takutnya kembali mengejek Taehoon.

"Kemarilah nak, sebaiknya kau jauhi anakku itu" ayah Taehoon dengan lembut membantunya berdiri, yang langsung di sambut dengan senang hati oleh Jiyoon, lalu gadis itu segera bersembunyi dibalik badan ayah Taehoon.

Taehoon yang melihat hal itu berdecak kesal, menghampirinya.

"Eit! Tidak bisa, jangan mendekat. Aku punya tameng kuat disini" Jiyoon dengan sombongnya menjadikan ayah Taehoon sebagai tamengnya, memegangi baju bapak-bapak itu, sambil menjulurkan lidahnya dengan mengejek.

Ayah Taehoon diam saja, malah tersenyum samar meski cukup aneh melihat gadis asing yang akrab dengan putranya sekalipun baru bertemu, seperti ada sesuatu yang menarik tentang gadis ini.

"Dia ayahku, kau tau" Taehoon menggeram, berjalan dengan tenang kearah Jiyoon dan kembali menenteng gadis itu seperti kucing.

"Hei!" Jiyoon protes, mengepalkan tangannya seolah-olah akan meninju laki-laki rambut coklat itu, dan di tahan oleh ayah Taehoon.

"Jangan nak, kau yang akan kesakitan jika memukul Taehoon" ayah Taehoon mengambil alih Jiyoon dengan mudah dan mendudukkannya di lantai, Jiyoon tidak protes sama sekali, ia bahkan terlihat patuh dan tenang sebuah hal yang membuat Taehoon berdecak kesal.

"Taehoon, tolong buatkan minuman, nah... Nak, siapa namamu?"

Taehoon yang sangat anti di perintah itu pun tentu saja tidak akan membuatkan minuman untuk Jiyoon, dan Jiyoon juga tidak berharap akan dibuatkan minuman oleh laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dandelion [Lookism X Female Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang