13

344 70 13
                                    

Namjoon memerintahkan pasukan untuk memperketat penjagaan daerah perbatasan, sementara namjoon dan hoseok serta beberapa tentara pergi ke perbatasan yang sedang jimin dan yang lain tuju.

Namjoon tidak banyak membawa pasukan karena menurut nya mereka tidaklah kuat, keputusan itu dia ambil setelah mendapat laporan kalau seokjin dan yang lain tidak ada di tempat persembunyian.

"Seokie, kita pergi sekarang" titah namjoon.

"Siap kapten, semoga saja kita lebih dulu sampai di sana sebelum mereka datang" kata hoseok dan namjoon mengangguk.

Perjalanan dari markas mereka tidak sejauh perjalanan jimin dan yang lain nya, jalan yang mereka lewati juga tidak sesulit jalan yang harus di tempuh jimin dan yang lain.

Jika namjoon dan pasukan nya lebih dulu sampai, kemungkinan seokjin dan yang lain selamat sangat kecil, tapi jika jimin dan yang lain sampai lebih dulu, maka mereka aman dan bisa pulang ke negara nya dengan selamat.
.
.
.
.

Seokjin yang lemah memaksakan diri untuk kuat, dia harus kuat agar sampai ke perbatasan, jalan nya lambat dan tangan terus memegangi perut nya. Dia ingin istirahat, tapi dia tidak mau mengatakan nya karena akan memperlambat perjalanan.

"Apa masih jauh?" tanya yoongi.

"Tidak, sedikit lagi kita sampai" jawab jimin tanpa menghentikan langkah nya.

Mereka terus jalan sampai berada di titik di mana perbatasan sudah terlihat.

"Kalian lihat batu besar itu?"

Jimin menunjuk sebuah batu besar saling berhadapan, terlihat ada jalan setapak di tengah tengah batu itu.

"Itu adalah perbatasan, kalau kalian melewati nya itu artinya kalian sudah masuk ke wilayah kalian dan tentara kami tidak berhak mengganggu kalian"

Kata jimin, membuat seokjin, taehyung dan yoongi tersenyum mendengar nya. Mereka melihat jimin dan jungkook bergantian.

"Terimakasih, teman" ucap seokjin  dan kembali tersenyum.

"Kami tidak akan melupakan kebaikan kalian"- taehyung.

"Komandan, terimakasih banyak" ucap yoongi dan jimin mengangguk sebagai jawaban.

"Pergilah! Kami hanya mengantar sampai sini" kata jimin dan mereka mengangguk.

Jarak mereka berdiri dengan batu perbatasan tidak terlalu jauh, seokjin dan yang lain hanya perlu berjalan sedikit untuk melewati perbatasan.

"Kami pergi" ucap yoongi dan berbalik untuk pergi, di susul taehyung yang berjalan di belakang nya.

"Terimasih dokter jung, terimakasih komandan" kata seokjin dan mereka mengangguk sambil tersenyum.

Seokjin bergerak untuk berbalik badan, tapi dia melihat seseorang dari kejauhan menodongkan senjata kaerah taehyung membuat nya langsung bergerak untuk menyelamatkan adik nya.

"Andwae..."

Seokjin langsung memeluk taehyung dengan erat.

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan membuat semua terkejut dan tegang, jungkook dan jimin reflek menoleh ke belakang, begitu juga dengan yoongi yang berbalik menghadap taehyung.

"Namjoon, hyung" gumam jungkook saat tau kalau dialah yang baru saja melepas tembakan.

"Hoseok hyung" gumam jimin, kemudian menoleh ke arah seokjin.

"Andwae"

Air mata jimin langsung mengalir begitu saja, saat melihat tiga lubang di punggung seokjin. Taehyung terdiam merasakan pelukan sang kakak yang begitu erat.

Save Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang