Singkat 3

906 54 0
                                    

Jevano wiliam bell

Anak dari seorang pengusaha kaya 'Jaeden wiliam bell', pemilik dari Corp wiliam bell yang bergerak dalam banyak bidang bisnis salah satu nya Properti.

"Jev, kamu daddy jodohin sama anak temen nya daddy, anak nya cantik manis lagi"

"Dad,Jevano kan masih SMA ngapain main jodoh-jodohan si?, ntar kalok dia nya ga mau gimana?"

Perbincangan yang terjadi di ruang makan itu di lakukan oleh Jaeden beserta suami nya 'Tio arnold wiliam bell' Berstatus sebagai istri dari Jaeden dengan memiliki 2 orang anak laki-laki.

"Jevano kamu mau kan?"

Jaeden menghentikan acara makan nya dan memperhatikan anak bungsu nya itu.

"Ya"

Semua yang ada di sana kaget bukan main, pasal nya Jevano yang selalu di berikan image 'tidak tersentuh' mau-mau saja di jodoh kan dengan seseorang yang bahkan belum di beritahu secara detail, siapa orang yang akan di jodoh kan dengan nya?.

"Tumben lu kaga nolak bro, biasanya tiap denger kata-kata dijodohin aja pasti lu langsung naik ke atas(?)"

Itu 'Marka wiliam bell' putra sulung dari pasangan Jaeden dan Tio, bisa dibilang sifat nya sangat berbanding terbalik dengan saudara nya itu, namun mereka tetap memiliki wajah yang sama-sama tampan.

"Tapi Jev, dia cowok"
Suara nan lembut berasal dari Tio

"Jevano tau, dia juga memiliki rahim bukan seperti mommy?"

Kalimat yang keluar dari seorang Jevano lebih membuat mereka kaget lagi. Bagaimana bisa anak nya tahu perihal ini, apakah anak nya indihome?.

(Indigo cuy)

"Jevano tak sengaja mendengarkan pembicaraan daddy dan seseorang kemarin malam"

Jaeden tersenyum penuh arti sekarang, jadi ia tak perlu susah-susah lagi untuk membujuk anak bungsu nya itu.

"Karna kamu sudah tahu, jadi sekarang kamu bakal sekolah di sekolahan daddy dan kamu bakal jadi ketu OSIS disana"

Perbincangan itu di akhiri oleh anggukan oleh jevano, dan mereka kembali kepada kegiatan mereka masing-masing, Tio pergi ke butik, Jaeden pergi ke kantor, Marka pergi ke kantor cabang, dan Jevano pergi ke sekolah daddy nya itu.

(Btw si jevano homescoling ye ges, jadi ini first time dia buat ke sekolah umum)

___________________

Kembali pada Jevano yang berada di kursi pengemudi dengan Nakala yang bertengger di pahanya.

Jevano melajukan mobil nya membelah jalan raya itu menuju kediaman Nakala. Terlihatlah rumah sederhana dengan 2 lantai sekarang.

Sebelum keluar dari mobil mewah nya itu, ia melihat ke arah nakala yang masih tertidur "sangat manis" batinan yang di duga milik Jevano itu dengan jelas terlihat senyum merekah dari si pemilik batinan.

Jevano keluar dengan membawa Nakala dalam gendongan nya, memencet bel namun tidak ada yang membukakan gerbang, alhasil ia kembali melajukan mobil nya itu menuju Apartemen yang berada di tengah perkotaan.

"Hikss perut Nana sakit shh hiks~"

Aduhan Nana sangat terdengar di telinga Jevano, di depan terlihat lampu merah.

Terlihat Jevano mengelus pelan perut bagian bawah Nakala. Nakala kembali diam namun ia tidak tertidur.

"Jevano mau bawa Nana kemana?"

Suara yang keluar dengan sedikit segukan itu di balas oleh Jevano.

"Apartemen saya, kamu kembalilah tidur"

"Nana ga ngantuk Jevano, tapi perut Nana sakit"

Nakala mendongak ke atas, terpampang rahang tegas di sana. Tangan Nakala tak bisa diam, ia mengelus pelan rahang tegas Jevano hingga terlihat lampu merah telah berubah menjadi hijau.

"Jevano ayo bicara sama Nana, Nana ga suka diam-diam ish!"

Tangan Jevano yang masih berada di perut Nakala berganti memegang tangan kiri sub nya yang sengaja di letakan di di dada sang dominan dengan gerakan memutar di dada Jevano.

'Cup'
Kecupan kecil mendarat manis di tangan kecil Nakala.

"Saya sedang fokus menyetir Babe, jika sudah sampai saya akan lebih banyak mengajak mu bicara(?)"

Nakala tersipu mendengar ucapan Jevano yang menurut nya romantis.

Melihat telinga Nakala memerah membuat ulasan kecil timbul di bibir Jevano.

Tak terasa 15 menit berlalu, sekarang mobil itu tengah berada di parkiran apartemen Jevano. Gedung nya lumayan besar mungkin yang tinggal di sini hanyalah orang-orang kaya pikir Nakala.

________________

"Wahh, tempat tinggal Jevano besar sekali"

Itu Kicauan yang barasal dari pemuda yang berada di gendongan nya itu.

"Ini juga tempat tinggal mu baby"

Duarr..

Fokus Nakala pecah ketika mendengar paggilan kesayangan dari Jevano. Wajah dan telinga nya memerah serta bibir nya yang maju-maju seperti itu membuat Jevano tak tahan melihat calon suami nya itu.

(Bayi gw jan di makan dulu pak jep, tunggu nikah duluu elahh)




Jan lupa vote yee gess..

Singkat  |nomin| [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang