'Brukk'
Tabrakan mendadak tersebut membuat Nakala hampir tersungkur kebelakang namun untung nya tangan besar itu langsung menangkap si manis dengan sigap.
"Hiks shh hikss~"
Tangisan Nakala pecah di benaman dada murid itu, lebih tepat nya di benaman dada bidang Jevano.
"Kenapa?" Tanya Jevano melihat ke arah bawah menatap pemuda yang tubuh itu lebih kecil dari nya, nihil mendapatkan jawaban Nakala malah terus menangis sambil kedua tangan nya ia letakkan kearah belakang.
Jevano langsung menggendong Nakala ala bridal style, membawa pemuda manis itu menuju toilet terdekat.
Di depan toilet pun nakala masih terisak, ia malu dan takut jika keadaan nya itu di ketahui orang lain menurut nya itu sangat lah memalukan.
"Hiks.. bunda~ Nana takut"
"Udah ya kamu tunggu disini jangan kemana-mana, biar saya yang ambilkan"
Mendengar suara Jevano hati Nakala sedikit tenang, namun ketakutan kembali menyelimuti pemuda manis itu, apakah orang itu tahu?.
Selama 3 menit di dalam toilet itu Nakala masih terisak sambil memikirkan ucapan si ketua OSIS itu, hingga derap langkah kaki terdengar memasuki toilet.
Terlihat Jevano membawa sebuah celana cream beserta dalaman dan sebuah pembalut di dalam sebuah papperbag.
Nakala tambah menangis ketika membuka dan melihat isi di dalam nya.
Jevano yang sadar akan ketakutan si manis itu mengeluarkan suara yang membuat Nakala seperti terhipnotis akan kata yang keluar dari mulut ketua OSIS itu.
"Saya tahu, tukarlah sekarang setelah itu kamu saya antar pulang".
Nakala langsung memasuki bilik di toilet tersebut, Jevano juga sempat melihat ke arah noda yg di sebut tanah merah oleh teman nya tadi.
Belum sampai semenit di dalam bilik itu, kembali terdengar suara isakan kecil di sana. Jevano langsung membuka pintu bilik yang tak terkunci itu melihat Nakala tanpa bawahan.
"Hiks~ Nana ga bisa masang nyaa whuaa~~" tangis Nakala semakin besar, ia memang tak bisa memakai pembalut itu selama ini jika datang bulan ia selalu berada di rumah dan tentu saja yang memakai kan pembalut ke celana dalam nya itu ibunda nya.
Jevano yang peka akan situasi segera menolong Nakala dengan membuka tutorial di handphone nya. Syukur nya Jevano langsung bisa dengan sekali melihat tutorial dalam bentuk video tersebut.
Dengan inisiatif nya, Jevano mengambil alih dua benda yang ada di tangan Nakala, ia juga membantu Nakala memasang dalaman nya serta memasangkan celana panjang cream yang pas di badan Nakala.
"Hikss.. shh makasi yaa udah bantu Nana"
Nakala menghadap keatas melihatkan wajah nya yang lucu mata berair hidung yang merah, sangat membuat Jevano gemas.
Tangan Jevano yang masih bertengger di pimggang Nakala, langsung menggendong Nakala tanpa menjawab ucapan terimakasih nya.
_________Di tengah lapangan terlihat dua orang anak adam yang satu nya berjalan dan yang satu nya terlihat di gendong.
Mereka menjadi pusat perhatian para murid-murid yang masih mengerjakan tugas disana.
Namun Jevano tetaplah Jevano yang dingin, ia tak mempedulikan pandangan orang lain terhadap nya. Ia tetap menggendong nakala yang tengah terlelap karna lelah menangis dari tadi dan ia juga menenteng sebuah papperbag di tangan kirinya.
(Artinya apaa gess.. berarti Jepano gendong nana pakek satu tangan cuyyy)
Setibanya di parkiran khusus mobil, Nakala yang terlelap di dada bidang Jevano terganggu lantaran Jevano akan meletakan pemuda manis itu disamping kursi pengemudi.
Nakala yang sangat nyaman di dekapan Jevano mengeratkan pelukan nya pada leher sang dominan. Dengan senyum tipis Jevano meletakan papperbag di kursi penumpang bagian belakang dan membawa Nakala duduk di pangkuan nya di kursi pengemudi.
(Jan ditiru bapak jepano ges bucin nya kelewatann)
KAMU SEDANG MEMBACA
Singkat |nomin| [MPREG]
RomanceMemiliki sebuah rahim dalam tubuh nya, pemuda yang masih berdiri di sekolah menengah atas itu memiliki banyak kendala hidup. Hingga ia di jodohkan dengan sosok anak pengusaha terkaya di negara nya. "sshh, perut nana sakit.." "abis dari mana lu?, cel...