───── ❝ chapter three : where home? ❞ ─────
Yeonjun menatap wajah yang menimbulkan dampak negatif dari wajahnya sehingga pergelangan tangannya memerah akibat genggamannya terlalu kuat mencengkeramnya.
Yeonjun mengobati berbagai luka di wajah Yuna serta di bahagian tangannya. Merasa sesak napas, matanya terlalu indah tidak menampakkan cairan bening keluar dari pelupuk matanya.
Pemudi itu sibuk betul menghindar tatapan Yeonjun menatapnya dengan penuh kesal dan kecewa. Bukankah pemudi itu telah berjanji untuk tidak merahasiakan apapun darinya. Tapi justeru dia menemukan gadis itu di pinggir jalan dengan ransel dipeluknya erat.
Yeonjun sudah mengetahui tentang Yuna kabur dari rumah mewahnya. Kemewahan tampak tidak memberi apapun untuknya selain kekerasan pada dirinya. Yeonjun menyingkir kotak perobatan ke samping lalu menggeser minuman dingin pada Yuna.
Hari menjelang malam, Yuna pula tak kunjung pulang menjadi sebab ramainya orang-orang berseragam hitam mencarinya. Yeonjun menatap beberapa pengawal Yuna di bawah sementara sang anak majikannya tengah bersembunyi.
Setelah memastikan mereka beredar dari area berdekatan dengan apartemennya. Dia duduk di samping Yuna tidak mengeluarkan sebarang bunyi atau lempar pertanyaannya.
Yeonjun justeru berpikir keras, bagaimana gadis hendak tidur? Di ruang apartemennya tidak mungkin. Dia takut ayahnya melakukan hal yang tidak-tidak pada Yuna. Terlebih lagi keduanya adalah laki-laki.
Kebetulan juga rumah Yeji juga berdekatan area di sekitar ini. Yeonjun langsung menoleh, "kamu tinggal di rumah Yeji sementara." Tidak memberi respon atau bersenandung pelan.
Yuna memeluk lututnya, mengingatkan kejadian itu membuatkannya napasnya tercekat. Yuna berujar pelan; "aku tidak ingin."
Lantas Yeonjun menarik alisnya, "lalu bagaimana kamu tidur, makan dan membersih diri? Apakah kamu ingin kembali ke rumahmu semula?" Mendengar kalimat terakhir, Yuna berdecak kesal.
"Aku tidak akan kembali ke sana kecuali mereka menculik ku."
Belum terdiam cukup lama. Yuna bertutur lagi; "di tempatmu saja?"
Yeonjun menatapnya lebar, "kamu gila? Tidak, tidak aku tidak ingin kehidupan anak perusahaan kaya raya hancur karena ulah ayahku."
Yuna mendengus kesal sembari membuang muka, pilihan terakhir tidak dapat diungkapkan bahwa itu adalah benar. Bisa jadi dia akan hancur jika memaksa dirinya untuk menetap di apartemen Yeonjun.
"Ke rumah Yeji saja ya?"
Yuna mengigit bibirnya keras, yeji, yeji, dan yeji terus di benakmu! Tangan Yuna terkepal erat, perasaannya kini penuh amarah. Tidak hendak melepaskan pada Yeonjun memilih bangkit.
"Akhirnya! Aku akan—"
"Aku kembali ke rumah saja."
Yeonjun menurunkan tangan yang menggenggam benda pipih tadi ingin menghubungi Yeji kini diurungkan niatnya. Lekas dengan kaki panjang berjalan dekat, "ada apa denganmu?"
"Bukan apa-apa." Sepertinya Yuna harus sadar, dirinya bukanlah siapa-siapa bagi Yeonjun. Dan Yuna harus saja dan membuka matanya luas jikalau Yeonjun menyukai Yeji bukan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐀𝐏 𝐎𝐅 𝐒𝐓𝐀𝐑 ┃ 𝐓𝐗𝐓𝐙𝐘
Fanfiction❝matanya yang indah memabukkan penglihatan ku.❞ - [♡] ; Choi Yeonjun and Hwang Yeji ₍🪐₎ ..⃗. ꒰ t x t z y u n i v e r s e ꒱ ₍🕊₎ ..⃗. ꒰ 2 O 2 3 ꒱ ❱ s h e e r i n _ r a t u