! ★ dua ★ !

36 8 0
                                    

───── ❝ chapter two : she beautiful ❞ ─────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

───── ❝ chapter two : she beautiful ❞ ─────

"Alright! Semuanya kembali ke tempat masing-masing!"

Baru saja meletakkan tapak kakinya di lantai memasuki ruang, terdengar suara dari belakangnya menjadi sebab dua murid segera masuk ke dalam.

"Ini semua salahmu!"

Yeonjun mendengus tak terima, padahal yang mengajaknya berangkat bersama adalah dia. Gadis itu tampak seperti tidak bersalah karena nyaris membuatkan mereka telat.

Gadis itu menyebalkan, Yeji akan berhenti demi masuk ke dalam toko serba ada tiap jalanan mereka lewati. Bahkan dia mengacuhkan Yeonjun yang memberitahunya kalau mereka telah lambat.

Dengan bergaya santai begitu tangannya dipenuhi makanan ringan, begitu pula berjalan dengan lambatnya. Yeonjun cuma pasrah dan tidak mampu meninggalkan pemudi itu sendirian.

Kawasan ini adalah kawasan sepi— hanya beberapa orang melewati jalan untuk cepat; seperti Yeonjun dan Yeji. Karena beberapa tahun, pernah terjadi kasus tentang wanita diperkosa di kawasan ini.

Dia tidak mau perkara itu terjadi, dan memilih untuk menjaga Yeji sepanjang perjalanan. Dan mereka beruntung karena tidaklah terlalu lambat dan juga cepat.

"Kenapa menatapku begitu?"

Baru saja mendudukkan dirinya pada kursi, dia merasakan tatapan dari gadis di sampingnya. Dengan matanya besar dan gigi kelincinya selalu dipamerkan kini tertutup rapat oleh bibirnya.

"Wajahmu…"

Lekas membuang muka, terlalu takut jikalau pemudi itu menangkap kesan biru di bibirnya. Sungguh, dia pergi ke kecantikan wanita demi membeli produk boleh menutupi kesan lukanya.

Justeru tidak menyangka mata teman duduknya begitu jeli melihatnya. Tak ingin dicurigai, Yeonjun berbalik dan lempar senyum. "Ah, wajahku tampan?"

Won Yuna, merotasi bola matanya kesal. Dan fokus semula pada guru yang mengajar mereka tanpa memperdulikan Yeonjun menghela nafas lega.

Dia tahu, Yeonjun pasti menyembunyikan sesuatu dari mereka. Menyembunyikan sesuatu yang sangat besar. Yuna tidak bodoh soal itu, bibirnya sedikit bengkak.

"Aku menjadi curiga denganmu."

Yeonjun terkesiap mendengar suara bisik di sampingnya, begitu matanya bertemu dengan manik-manik pemudi sedangkan sang empunya meletakkan kepala di meja dan menjadikan lengan sebagai menyokong keseimbangannya.

𝐍𝐀𝐏 𝐎𝐅 𝐒𝐓𝐀𝐑 ┃ 𝐓𝐗𝐓𝐙𝐘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang