! ★ empat ★ !

26 5 0
                                    

───── ❝ nap of star ❞ ─────

"Won Yuna!"

Pemudi itu menengok belakang dengan raut penuh panik sesaat sebuah tangan meraih lengannya ditarik pelan. Pria berjas hitam segera membawa anak majikannya pulang.

"Lepaskan!"

Teriak pun tidak berkesan kepada pria yang sama sekali tidak menggubris perkataannya. Berkali-kali dia mendapatkan penolakan yang tidak mendatangkan hasilnya. Dia mengerling anak majikannya.

"Nona, sebaiknya nona duduk manis sambil menunggu Tuan—"

"Persetan dengan papa!" Hardik Yuna dengan air matanya mengalir membasahi wajahnya yang indah. Pria itu menatapnya dengan air muka penuh terkejut—tidak bisa membohongi air mukanya sekarang.

Pertama kalinya melihat anak majikan menangis di hadapan orang bawahan ayahnya. Yuna meremas rambutnya lalu ditarik dan memukul kepalanya begitu frustasi karena ayahnya.

"Aku tidak mau melakukan apapun, sungguh." Yuna berujar dengan nada lemahnya. Terasa sesak dada untuk berkata seolah dirinya tertelan kalimat berakhir tersekat di tenggorokannya.

Yuna tidak mau lagi berbalik guna menatap bagaimana Yeonjun membawa motor dengan penuh kecemasan ketika dirinya dibawa pulang secara paksa setelah menghilang dari mereka.

Yeonjun sanggup mengejarnya meskipun tidak berhasil. Yeonjun hanya ingin menyelamatkannya bukan karena dia menyayanginya tetapi karena dia takut dia terluka lagi.

Mobil serupa dengan mobil parkir tersusun di dalam mansion begitu besar dan indah. Terdapat kolam renang yang besar, taman khusus serta beberapa tempat sesuai untuk menghilangkan tekanan.

Begitu juga air mancur di antara itu cukup menghasilkan suatu pemandangan indah setelah memasuki daerah dalam dengan berbagai macam jenis mobil dan tanaman di sana.

Tangan Yuna terkepal erat penuh ketakutan. Di matanya, cukup jelas bahwa ayahnya telah datangi rumah tersebut. Rumah yang dulunya penuh kehangatan dia sering kunjungi setelah selesai kerja  kini menjadi tempat singgahnya sementara.

Yuna menapakkan kakinya di lantai modern dengan warna krem ​​keemasan. Pertama, dia melihat pria yang membelakangi mereka tengah duduk di sofa di ruang tengah.

Dulu, ibunya masih ada, ayahnya adalah seorang yang penyayang. Tidak pernah menunjukkan kekerasan kepadanya. Setelah kepergian sang ibu, ayahnya berubah. Mengekang kebebasannya, mengurungnya dan menuntut ilmu agar tetap pintar.

Tidak pernah memberikannya istirahat jikalau dia melihatnya istirahat maka dia akan mendapat sebuah pukulan dari ayahnya sendiri. Sungguh kejam, Yuna dengan perasaan bercampur aduk sampai dirinya ingin lepas kendali.

Manik-manik yang mirip mendiang ibunya bergerak dan berhenti tepat sosok lelaki dia cukup kenal. Sekeras apapun yang dia dapati, dia akan merasakan sakit jika melihat orang disayanginya dipukul teruk.

Yeonjun lempar senyum manis sesaat matanya bertemu dengan Yuna menatapnya penuh terkejutnya. Sesekali lempar mengeluh ketika tekanan mengobati pipinya terlalu dalam.

"Ada apa dengan wajahmu!"

Yeonjun lempar senyum, beruntung sungguh dia melihat sepasang mata menatapnya penuh khawatir yang tidak pernah dia dapati sebelum ini. Dia berlirik kearah pria yang sempat mengerling diam melihat kedekatan putrinya dengan lelaki asing itu.

𝐍𝐀𝐏 𝐎𝐅 𝐒𝐓𝐀𝐑 ┃ 𝐓𝐗𝐓𝐙𝐘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang