16. Plot twist

3.4K 357 95
                                    

"Eungh..."

Jay melenguh, kepalanya terasa pening dan berat.

Saat membuka mata, Jay tersadar kalo ini bukan lagi di kamar. Sekarang Jay berada disebuah ruangan tanpa apapun didalamnya. Mungkin gudang? Atau ruang bawah tanah?

Dalam keadaan terikat dan duduk diatas sebuah kursi kayu. Jay gak bisa apa-apa, mulutnya juga ditempelin lakban. Dan masih dengan pakaian yang sama.

Jay pasrah.

Terserah apapun yang mau dilakuin si Sunoo itu, Jay gak peduli lagi. Toh gak akan ada yang nyelametin dia sampe sini.

Setelah sadar kalo Sunoo bukan orang biasa, Jay berhenti mengharapkan Jungwon buat dateng dan nyelametin dia. Kini Jay malah berdoa sebaliknya.

Jungwon, jangan kesini. Jangan cari aku...

Jay takut, Jungwon nya kenapa-napa.

Dari sikap dan ucapan-ucapan Jungwon padanya, Jay cukup tau kalo anak itu suka sama dirinya. Begitupun Jay. Sadar gak sadar, seiring berjalannya waktu. Sesering mereka ketemu, Jay juga jatuh hati sama Jungwon.

Brak!

Pintu terbuka karena tendangan, seorang pemuda tinggi masuk dengan wajah datarnya.

Lee Heeseung?

Heeseung datang! Akhirnya, Jay selamat. Tanpa perlu Jungwon datang dan membahayakan dirinya. Jay lega.

"Lo pikir gue kesini buat nyelametin lo? Haha lo salah. Salah besar"

Jay terkejut. Ini beneran Heeseung? Heeseung si ketos yang suka bicara pake saya-kamu itu? Ini beneran Heeseung yang pernah nyelametin Jay dari tindakan bullying anak sekolah?

Heeseung mencondongkan tubuhnya, hingga wajah mereka hanya berjarak satu jengkal. Ia tersenyum miring.

"Karena pada kenyataannya, lo adalah orang yang paling gue benci, Jay"

Belum pernah Jay ngerasa setakut ini. Tatapan mata Heeseung, nada suaranya, ekspresi wajahnya...

Jay takut.

Heeseung terlihat sangat menakutkan sekarang.

Ternyata semua kesan baiknya disekolah itu hanya sekedar sandiwara?

"Takut?"

Jay menahan nafasnya saat Heeseung menubrukan hidung mereka. Tubuhnya menegang karena Heeseung mengusap-usap kepala belakangnya.

"Lo gak penasaran kenapa gue sebenci itu sama lo?" Heeseung menjauhkan tubuhnya, membuat Jay kembali bernafas dengan tersenggal.

"Kim Sunoo, dia cuma bawahan gue. Dan plot twist nya, gue yang udah ambil harga diri lo. Bukan Sunoo, apalagi Jake, tapi gue, Jay. Lee Heeseung. Gue yang ngerusak tubuh lo" Heeseung tersenyum puas ngeliat betapa hancurnya Jay sekarang.

Sret!

Heeseung narik lakban dimulut Jay dengan kasar. Gak peduli dengan sudut bibirnya yang terluka, Jay mulai menangis. Menangis dengan sangat keras. Sekeras yang ia bisa.

Suara tangisan Jay bagaikan musik indah yang mengalun, Heeseung seakan menikmati setiap jeritan pilu dari bibir Jay.

"Terus Jay, iya begitu. Keep crying! Don't ever smile! Don't ever laugh! Don't be happy anymore! Karena lo gak pantes lakuin itu semua! Ayo Jay, nangis terus. Lebih keras!"

"HIKS HUAA... AHHAHIKS..."

Jay menangis menjerit. Rasanya sangat sakit.

Jay lelah. Capek. Kenapa mereka mempermainkan Jay kaya gini?

Why Me? || Sub!Jay✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang