Jake melangkah lebar dengan senyuman yang tertutup oleh masker hitam diwajahnya. Rumah yang baru ia beli diujung kota lah tempat yang ia jejaki saat ini.
Sambil sesekali bersiul, Jake mainin kartu password masuk ke rumah barunya yang futuristik itu. Rumah yang akan dia tinggali bareng Jay kedepannya.
Iya, Jake emang sejauh itu mikirin hubungan mereka yang berantakan ini.
Ah, dan Jake harus berterimakasih ke Sunoo karena dia yang ngejalanin tugasnya dengan bagus. Gak sia-sia Jake bayar mahal si psikopat haus darah itu.
Kim Sunoo, si pemuda malam yang selalu mencari target untuk dia buat babak belur. Salah satu anak geng Treasure pernah jadi korbannya Sunoo, itulah yang bikin Jake nekat minta bantuan Sunoo kalau-kalau geng sampah itu ngehalangin rencananya.
Dan bener aja, mereka langsung putar arah pas ngeliat sebagian wajah Sunoo dari balik hoodie hitamnya.
Begitu buka pintu, Jake disuguhkan dengan pemandangan Sunoo yang lagi ngerokok dengan beberapa botol alkohol dimeja dan dalam keadaan topless.
Sunoo gak pake baju, mamerin bahunya yang lebar dan badannya yang bagus terbentuk.
"Kenapa lo gak pake baju?"
"Kenapa lo lama?"
Jake muter bola matanya, "Ada banyak hal yang harus gue urus. Gue abis bikin surat laporan ke polisi, dan ngasih bukti kalo Jungwon adalah pelaku kekerasan. Biar dia dipenjara dan musuh gue berkurang satu per satu"
Jake ikut duduk di sofa, dan menenggak alkohol terakhir yang masih tersisa.
Sunoo tersenyum miring. Jake yang bodoh.
"Kalo gitu gue nengok Jay dulu deh, bayaran lo gue kirim besok ke rumah lo" Jake beranjak ke lantai dua, tempat dimana Jay dikurung.
Sunoo kembali tersenyum miring, dia bergegas pake lagi kaos dan jaketnya. Pergi dari rumah mewah itu.
"Idiot sialan"
***
Jay duduk termenung diatas tempat tidur, dengan selimut yang menutupi bagian bawahnya. Dengan jejak air mata dan rambut yang berantakan.
Pikirannya kacau, Jay gak bisa mikir apa-apa lagi sekarang.
"Jay, ingat kata-kata Bunda. Setidaknya, kalau kita tidak punya harta atau jabatan yang bisa membuat kita dipandang hormat oleh orang lain, jagalah diri kamu sendiri. Jangan sampai ada orang yang merusak kamu, kamu ngerti maksud Bunda kan?"
Pepatah sang ibu angkatnya terlintas kembali dikepala Jay.
Apa yang akan mereka katakan jika melihat Jay yang sekarang? Dirundung, diabaikan, diusir, diperlakukan seenaknya, dihina dan... dirusak.
Jay udah rusak. Jay semakin yakin bahwa tubuhnya ini sudah disentuh seseorang, rasa sakitnya mulai terasa dibawah. Jay juga baru menyadari kalau leher dan area dadanya terdapat banyak tanda merah.
Orang jahat mana yang tega melakukan itu disaat Jay tidak sadarkan diri?
Mengingat itu membuat Jay kembali menumpahkan air matanya.
"Nicholas... Kamu kapan pulang? Aku... aku takut" Jay meremat selimut di perutnya.
Cklek
Pintu kamar terbuka, membuat Jay berjengit dan segera menyembunyikan sebagian wajahnya.
"Jay!"
Kedua mata Jay membulat ketika melihat siapa yang datang, itu Jake.
Grep
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? || Sub!Jay✓
Fiksi Penggemar[Previous title: One In A Billion] Dari satu milyar manusia yang hidup di dunia, kenapa harus Jay yang berurusan sama anak-anak Enhypen itu? Start : 10/09/22 Finish : 25/03/23 **Book ini berisi cerita fiksi karangan penulis yang gak ada hubungan apa...