Sasuke terbangun dengan ngos-ngossan di atas ranjang megahnya,"hahh! hahh! apa-apaan tadi.. kenapa aku memimpikan-?"
Dengan bercucuran keringat, Sasuke langsung bergegas turun dari ranjangnya, lalu melangkah keluar dengan hanya terbungkuskan pakaian tidur dan selimut,'tidak mungkin.. aku pasti salah! Orang tuaku sangat baik dan menyayangiku, tunanganku begitu hangat dan selalu merindukanku, dan saudari tiri? aku hanya punya kakak yang selalu menyayangiku meski sekarang ia sedang menetap di asrama akademi.'
'Lalu yang paling penting, tidak akan ada gunanya untuk orang tuaku mengangkat anak!', pikir Sasuke yang sudah berlari sampai ke tempat dimana ayah dan ibunya berkumpul.
"Brakk!", Sasuke membuka pintu dengan senyuman, karena tahu apa yang baru saja ia mimpikan hanya ilusi dan bagian dari mimpi buruknya.
"...?!"
"Kebetulan sekali Sasuke, kemari dan sapalah anggota keluarga baru kita!", ucap Mikoto, ibu kandung Sasuke dengan ramah.
"...", Sasuke terdiam, ayahnya, Fugaku nampak santai-santai saja menatapnya, lalu perlahan-lahan tersenyum,"anakku, kau tidak berlari-larian kemari dengan memakai pakaian tidurmu, kan?"
"Eh..?", Sasuke terkejut dan langsung memandang pakaiannya sendiri,".. aku akan mengganti pakaianku" setelah memberi hormat khas putri bangsawan, Sasuke pergi.
"Mandilah juga..", sambung Fugaku.
"Dimengerti!", Sasuke kembali memberi hormat dan langsung berbalik pergi.
**********
'Ini tidak benar!', pikir Sasuke di dalam ruang mandinya, tengah berjalan memasuki kolam air hangatnya.
Dengan berkeringat dingin, seketika Sasuke langsung merasakan sakit yang menyengat di kepalanya,"ARGH!" dan pingsan.
"..."
"...."
Entah sudah berapa lama Sasuke terbaring di lantai yang dingin itu, tapi perlahan kedua mata yang tertutup itu kembali bergerak.
"Urgh.."
Sasuke perlahan mengangkat tubuhnya hingga terduduk,"kepalaku seperti akan meledak!"
"..."
Setelahnya, seolah benar-benar mendapatkan kembali kesadarannya, Sasuke diam termenung.
"Saudari tiri yang kuingat persis seperti yang tadi kulihat.. ini sungguh menjadi nyata?"
"Itu artinya aku akan mati karena dikorbankan, semua pencapaianku tidak pernah diakui, dan hanya alat pengkhianatan?!", raut wajah Sasuke langsung memucat.
"Ini...", Sasuke kemudian mengernyit dengan wajah pucatnya,'AKU BUKAN IDIOT! Bagaimana mungkin aku bisa dimanfaatkan semudah itu???'
Mimpinya semalam, membuat Sasuke dengan cepat kehilangan akal, dan kenyataan sosok saudari tiri yang sekarang berada tepat di depan matanya telah membuktikan kalau semuanya adalah nyata.
"Tidak.."
"Permisi Nona, anda sudah terlalu lama di dalam, apakah anda baik-baik saja?"
"Ya.. Ino, siapkan pakaianku, aku ingin keluar!"
"...? Dimengerti Nona, haruskah saya melaporkan hal ini pada Marquess?"
"Ya, laporkan pada ayah kalau aku ingin pergi jalan-jalan!"
Dan untuk pertama kalinya Sasuke merasa telah berbohong.
"Permisi Nona..""Ya!"
"...", hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sasuke [Slow up]
FantasySasuke tahu jika ia diberi kesempatan, tak sedikitpun dirinya berniat membiarkan semuanya terulang. Demi masa depannya, Sasuke mengambil langkah maju, meninggalkan dirinya di masa lalu, dan yang terpenting, memutar kembali takdir yang terkilir.