"Ini memang sulit dipercaya, tapi-"
"Sudah seratus tahun sejak Saintess di Kerjaan ini terhasut oleh iblis dan jatuh ke lubang Neraka, lalu kau mengatakan ini padaku! Tapi kenapa tidak ada pemberitahuan apapun dari Kuil?"
'Yah, wajar kalau dia mengira begitu, tapi nyatanya saat ini Kuil Kerajaan sama sekali belum mendeklarasikan diri memiliki seorang Saintess ataupun Saint di pihak mereka. Aku juga.. meski memiliki darah Saintess mengalir di nadi ini, tapi itu bahkan belum bangkit', pikir Sasuke.
"Itu karena kekuatan suci milik Nonaku belum bangkit"
"Kenapa kau begitu yakin?"
"Nonaku bisa meramalkan masa depan, beliau telah membuktikannya dan menghilangkan kemalangan dari hidupku"
"Dan bagaimana jika itu hanya kebetulan?"
"Tapi jujur itu terdengar sangat menarik sekarang!"
"?!", Sasuke terkejut, mau berapa kalipun ia menoleh ke sekeliling, tak ada siapapun disana kecuali mereka,'aku tidak merasakan ada sihir ilusi disini! Siapa itu..?'
Namun suara itu masih jelas terdengar, bahkan pria di depannya pun merespon dengan santai,"tidak biasanya kau berisik seperti ini.. kau mau keluar? Lalu tunjukkan dirimu sekarang!" kemudian pria itu mengangkat tangannya santai.
"Puff!", seekor burung elang berwarna emas nampak menunjukkan tubuhnya secara tiba-tiba dan mendarat di tangan pria itu.
"Burung sihir?"
"Aku tahu kalian manusia fana hampir tidak bisa melihat ini di dunia nyata hingga menjadi bagian dari sebuah mitos. Dia adalah Soul Guardku, Ive.. termasuk dalam tipe kehidupan, life, kuubah sedikit dan jadilah Ive"
"...", Sasuke menatap serius Ive.
'Soul Guard memiliki berbagai macam jenis hingga bentuk, ini..', Sasuke yang jelas tahu apa itu, tiba-tiba teringat pada sesuatu di mimpinya. Itu adalah makhluk Soul Guard pertama yang pernah ia lihat dalam hidupnya.. adik tirinya, Hinata dengan Soul Guard kelinci, tipe kebangkitan.
Nama Soul Guard yang diberikan khusus pada pemilik layaknya jantung mereka sendiri.
"Aku tahu sedikit..", balas Sasuke akhirnya,'di mimpi, aku juga memiliki Soul Guardku sendiri dengan tipe surga. Aku hanya tahu itu muncul begitu saja dan memberitahukan nama yang kubuat karena pujian dan orang-orang yang penasaran apa nama yang kubuat untuknya, sementara aku di mimpi.. dengan bodohnya berpikir itu adalah hewan peliharaan.'
"...", pria itu memandang Sasuke yang nampak terdiam seribu bahasa dan tersenyum kecil,'dia pasti terpana oleh keindahan Iveku.'
'Kemudian tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menghancurkanku, memisahkanku darinya dan memusnahkannya. Kebodohanku tak mencurigai siapapun karena mereka begitu manis, aku kehilangan seluruh emosiku dan mereka berhasil menyingkirkanku.. tepat ketika aku sadar semuanya sudah terlambat dan aku sudah jauh terseret, saat itu hanya kemarahan.. satu-satunya emosi yang membuatku tetap hidup sebelum akhirnya meregang nyawa'
"Kurasa Nonaku tidak akan senang jika membuatnya menunggu terlalu lama.. jadi apa kau mau bekerja sama?", Sasuke hanya mengabaikan rasa sesak di hatinya dan memutuskan untuk segera menyudahi dulu usaha yang sedang dilakukannya sekarang.
"Andai saja Nonamu memiliki sesuatu yang bisa meyakinkanku..."
'Tentu saja dia tidak akan percaya jika hanya mengucapkannya dengan kata-kata, yang bisa saja menipu mata', pikir Sasuke sependapat dengan pemikiran pria itu.
"Aku hanya menuruti perintah, Nonaku menitipkan ini padaku sebelum membiarkanku pergi"
"...", pria itu menatap apa yang ada di tangan Sasuke dengan intens.
"Permata Soul?!"
"Melihat reaksimu, seperti kau menyukai barang pemberian Nonaku", Sasuke mulai merayu.
Permata Soul adalah bagian dari mitos Spirit Guard, keduanya saling berkaitan.
"Aku akan bekerja sama dengan Nonamu!", tanpa berbasa-basi, pria itu langsung mengulurkan tangannya di depan Sasuke.
"Oh.. kau terlihat serius, apa barang ini begitu penting?", Sasuke malah mengangkat permata itu seolah sedang bermain-main.
"Itu istimewa! Berikan padaku!!!", pria itu merespon dengan begitu serius, bahkan hampir membentak.
"Lalu namamu?", Sasuke malah menggeser permata itu menjauh dari jangkauan pria itu.
"Panggil saja aku Neji!", balas pria itu, Neji nampak kesal dan menekuk kedua alisnya.
"Oke.. Nonaku pasti akan sen-", Sasuke dengan santai menyerahkan permata itu ke tangan Neji, tanpa tahu Neji dengan cepat merebutnya dan menghilangkannya menggunakan sihir penyimpanan.
"Katakan pada Nonamu, aku akan menghubunginya nanti!", ucap Neji dengan tegas dan serius.
Sasuke langsung mengangguk,"lebih cepat lebih baik.. kalau tidak mau Nonaku beralih ke organisasi sebelah dan mungkin.. akan ada berlian lain yang hilang!"
"APA?!"
"...", Sasuke terdiam, dia cukup terkejut dengan teriakan itu.
'Ma-masih ada permata lain!?', Neji tercengang.
"Siapa tahu, kan?", Sasuke mengangkat bahu dan dia diam-diam tersenyum dalam hati,'kena kau!'
"...", Neji menatap Sasuke sengit,"tiga hari!"
"Sepakat!", Sasuke tersenyum puas dan mengulurkan tangan.
Neji pun melihat uluran tangan Sasuke dan menjabatnya,"dan katakan pada-Nya.. aku pastikan, kau tidak akan pernah menyesal telah memilih organisasi ini!"
Sasuke hanya mengangguk, tentunya ia pasti senang mendengar itu.. sekarang pondasinya untuk bisa tetap hidup sudah ada!
Setelah kepergian Sasuke...
"Pangeranku, Simbol Kesetiaan dan Kehidupan!"
Melalui bola kaca, Neji memberikan salam paling terhormat yang bisa ia berikan untuk Tuannya.
"...", melalui penglihatan bola kaca, pantulan tubuh sang Pangeran pun terlihat.
"Ada apa hari ini?", balas sang Pangeran sembari tersenyum, terlihat suasana hatinya sedang begitu baik saat ini.
Sang Pangeran pun kemudian mengalihkan pandangannya ke Neji, menunggu jawaban dalam diam dan dengan senyuman yang masih terlihat di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sasuke [Slow up]
FantasiaSasuke tahu jika ia diberi kesempatan, tak sedikitpun dirinya berniat membiarkan semuanya terulang. Demi masa depannya, Sasuke mengambil langkah maju, meninggalkan dirinya di masa lalu, dan yang terpenting, memutar kembali takdir yang terkilir.