Malam ini adalah malam minggu dan itu biasanya digunakan untuk beberapa orang pergi bersama dengan teman-temannya maupun sendiri, dan itu juga yg dilakukan oleh kedua kakak beradik kembar yang saat ini tengah berada di tepian danau yang terkenal dengan keajaibannya.
Duduk tanpa ada pembicaraan yang pasti terucap dari bibir keduanya, mungkin untuk sebagian orang akan merasa bosan ataupun badmood dengan keadaan sekarang but itu tidak berlaku pada kedua kakak adek itu.
Diam adalah keseharian mereka, keduanya mudah bergaul namun ya menang dasarnya merekanya aja yang males buat ngomong banyak.
"Lo percaya danau ini bisa ngewujudin impian orang val?" Tanya avdal pada sang adek di sampingnya.
Sejenak avala menatap abangnya lalu kembali menatap hamparan danau yang terkena cahaya bulan.
"Antara percaya dan enggak sih" Ucap avala kemudian menautkan kedua tangannya begitu pun dengan avdal yang kini menautkan kedua tangannya di depan dadanya itu.
"Kalo danau ini bisa ngewujudin impian" Ucap avala menjeda ucapannya.
"Gue pengen pindah raga" Ucap keduanya yang membuat avdal maupun avala saling tatap dan lalu melempar koin masing-masing.
Setelah meminta keinginan masing-masing keduanya pulang kembali ke rumah karna jam sudah menunjukan pukul 23.00 malam, jika tidak segera pulang mereka akan mendapat hadiah dari sang abang tercintanya di rumah.
Dan sekedar info, avdal dan avala adalah seorang anak yatim-piatu, mama mereka baru saja meninggal beberapa hari yang lalu, jika papanya sudah meninggal semenjak sang mama tengah mengandung si twins, dan saat ini mereka tinggal ber-4 dirumahnya.
.
.
.
Tepat sampai di rumah kedua kakaknya sudah menunggu mereka di ruang tamu bersedakap dada dengan pandangan nyalang yang mereka lemparkan kepada kedua adeknya itu.
"Dari mana?" Tanya angkasa kakak pertama.
"Jalan-jalan lah kan maming bang" Ucap avdal namun entah kenapa itu membuat angkasa dah galaxi membulatkan mata.
Kemudian setelah berucap seperti itu keduanya berjalan ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Menidurkan diri di kasur untuk tidur sebelum ponsel avdal berdering, tanpa melihat nama kontak avdal mengangkat panggilan itu dan berucap.
"Paan? Ngantuk gue ngapain nelfon-nelfon hm?" Tanya avdal sebelum matanya membulat saat suara gadis dia dengar di telinganya.
Bangkit dari kasurnya masuk ke dalam kamar mandi dan menatap dirinya dalam pantulan cermin.
"Vala/avdal" Teriak kedua sodara itu dari kamar masing-masing, membuka pintu kamar mandi keluar kamar untuk bertemu satu sama lainnya.
"Mimpikan?"
Plak
"Anjing" Ucap avdal saat avala tiba-tiba menampar pipinya dengan sangat kencang.
"Gak mimpi berarti" Ucap avala kepada ang sodara.
Sejenak mereka termenung sebelum akhirnya kembali ke kamar masing-masing, avdal ke kamar avala dn avala ke kamar avdal, kenapa gantian karna mereka saat ini sedang di liatin kedua abangnya.
༶•┈┈⛧┈♛16.01.23♛┈⛧┈┈•༶
KAMU SEDANG MEMBACA
AVDAL TO AVALA
Teen FictionGimana ya jadinya kalo sodara kembar yang sudah 17thn berada dalam tubuh masing-masing tiba-tiba harus berperan pada tubuh yang berbeda?. semua berawal dari avdal dan avala yang berada di sebuah danau keinginan, entahlah itu benar adanya atau hanya...