03#Lo sentuh adek gue urusannya sama gue

22 5 0
                                    

Sepeninggalan avdal kini Andrew lah perwakilan dari geng mereka yang akan meladeni kemauan geng rhico jika akan melakukan tawuran atau apapun itu.

"Udah terbuktikan siapa yang hebat? Lo atau ketua kita?" Ucap Andrew pada rhico.

"Ck, keberuntungan dia aja lagi bagus kalo gak ya gue yang bakal menang" Ucap rhico.

"Sesuai perjanjian, kirim aja ke alamat itu" Ucap Andrew seraya memberikan satu kertas berisi alamat rumah dan nomor telfon.

"Atau lo bisa nelfon dia" Imbuh Andrew sebelum mengisyaratkan teman-temannya untuk kembali ke basecamp dragonring.

"Sialan" Umpat rhico seraya menendang ban motornya.

"Satu lagi motor gue ilang karna balapan gak penting" Ucap rhico kemudian menelfon seseorang yang berada di rumahnya.

"Kalahkan? Udah gue duga" Baru saja telfon tersambung kupingnya sudah panas karna ucapan dari sebrang sana itu.

"Ini yang terakhir setelah ini lo yang harus lawan dia, rasain kalo lo kalah sama orang yang bahkan sama sekali gak pernah ada di sirkuit beneran" Ucap rhico lalu akan menutup panggilan sebelum suara dari sebrang terdengar.

"Lo taukan gue gak pernah kalah, kalopun gue kalah nglawan dia gue bakal lakuin apapun yang dia atau lo mau"

"Ha, gue gak percaya kalo lo bakal menang dari anak itu" Ucap rhico dan itu membuat orang di sebrang sana tertawa.

"Hahahaha, rhico rhico mau sampek kapan lo cemburu sama gue?"

"Gue gak pernah cemburu sama lo, ngerti"

"Ayolah adek gue, gak usah cemburu sama gue"

"Langit gue kasih tau lo ya, dari dulu sampek detik ini gue sama sekali gak pernah cemburu sama lo, gue gak pernah cemburu dengan apa yang udh lo dapetin"

"Bahkan kasih sayang orang tua lo?"

"Orang tua? Selama ini emang gue punya orang tua? Bukannya yang punya itu lo ya?"

Setelah mengucapkan itu rhico mematikan panggilan, dia paling tidak suka jika ada yang membicarakan orang tua, bukan dia iri atau apa namun dia benci jika ad a yang berbicara tentang orang tua, menurut rhico orang tua hanya sebuah mesin yang memanfaatkan anaknya demi kepentingan pribadi nya.

.

.

.

KRAK

"AAKKHH".

Mata ke-4 anak di sana terbelalak saat tiba-tiba salah satu dari temannya memekik sakit ditambah munculnya satu orang anak laki-laki yang mereka kenal dengan tatapan paling menakutkan menurut mereka.

"Av-avdal?"

"Ya gue kenapa? Kaget ada gue di sini hm? Mau tangan lo juga kek gini"

Plak

Satu tamparan mendarat mendarat di pipi mulus milik laras di sana dan itu membuat laras tidak bisa menahan air matanya untuk tidak keluar, karna sungguh tamparan avdal tadi sepertinya menggunakan tenaga dalam sakit dan perih menjadi satu.

"Gue gak mau lo perlakuin adek gue kek gini lagii" Ucap avdal melepas tangan teman laras yang juga sudah menangis mengangkat adiknya dalam dekapannya.

"Emang adek gue ada salah sama lo sampek lo harus lakuin kek gini ke adek gue ha?" Ucap avdal dingin, avdal akan berubah 180 derajat jika sudah menyangkut keluarga apalagi adeknya yang menang selama ini selalu bersama dirinya dari kecil hingga saat ini.

AVDAL TO AVALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang