Aether ≫🥀☁

247 7 7
                                    

➣𝐀𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐮𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐫𝐞𝐚𝐝 𝐭𝐡𝐢𝐬?

➣𝐍𝐨
➤𝐘𝐞𝐬

𝐋𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠...
...
.
.
.
.
.
.
𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞!
『𝐓𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐲𝐨𝐮 𝐟𝐨𝐫 𝐜𝐡𝐨𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠.』

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠! 🏃‍♀️
_____________________________________________
Warning!

-MxM
-Crying
-Curse word

"It's okay to feeling tired

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"It's okay to feeling tired.
It's okay to cry.
Everyone has their limits. "
-M/n
___________________________________________

Angin berhembus lumayan kencang saat di malam hari.

Dingin.

Walau begitu, justru itu yang membuatmu sangat nyaman.

Aroma bunga yang bertebaran membuat mu merasa lebih rileks dan santai.

Disaat kamu sedang merasa nyaman, kamu
mendengar suara langkah kaki ke arah mu.

Kamu pun sontak langsung berwaspada, namun saat kamu lebih teliti mendengarnya kamu pun tersadar bahwa langkah kaki itu milik Aether, Your boyfriend.

Kamu pun tersenyum lembut karena kamu tau apa yang sedang Aether inginkan.

Aether berhenti untuk menatap mata e/c mu yang cantik sementara.

Kamu pun memanggilnya untuk berbaring ke pangkuan mu. Aether pun berjalan ke arah mu dan berbaring di pangkuan mu lalu merilekskan tubuhnya di pangkuan mu.

Kamu mengusap kepalanya dengan lembut dan pelan.

"Aku tau kamu sedang lelah sekarang. Apa kamu ingin membicarakan apa yang kamu lelahkan? " Ucapmu dengan lembut karena tidak ingin menyinggung hatinya.

Aether mengangguk setuju dan menceritakan semua perjalanannya yang melelahkan.

"Aku lelah di suruh-suruh terus untuk membantu.. Aku lelah, M/n. A-aku hanya ingin mencari Lumine. Walaupun ku bantu mereka sekalipun, m-mereka tidak akan membantuku mencari! Mereka hanya menyuruh-nyuruh ku, aku makin merasa bahwa aku hanyalah a-alat untuk m-mereka..! " Ucap Aether lalu menangis tersedu-sedu dan makin mendalam ke dekapanmu.

Kamu tersenyum kecut, lalu kamu memeluknya ke dalam dekapanmu membuatnya makin menangis lebih keras.

"Aku mengerti. Itu memang sangat melelahkan, tapi ingatlah ether. Kamu berhak untuk menolak permintaan mereka. Kamu berhak, ether. " Ucapmu sambil mengusap punggungnya dan kepalanya.

Aether menangis lumayan lama, walau begitu kamu terus ada untuknya dan tetap memeluk dirinya.

Kamu sedih saat melihat Aether dalam kondisi seperti ini, tapi kamu mengerti bagaimana rasa rindunya terhadap adik nya dan bagaimana rasanya selalu di suruh-suruh namun tidak mendapatkan jawaban yang ia mau.

Karena kamu pun juga begitu.

Kamu menyanyikan sebuah lullaby untuknya agar Aether menjadi lebih tenang. Kamu masih bisa mendengar segukannya dan masih merasakan air matanya mengalir.

Kamu melepaskan Aether dari dekapanmu dan mengusap air matanya lalu mencium Aether di bibir, pipi dan dahi nya lalu kepalanya.

"Shh.. Aku selalu ada disini untukmu. Mari kita cari adik mu bersama-sama dan menyelesaikan misi mu bersama-sama, oke? " ucapmu lalu memeluknya lagi.

Aether hanya bisa mengangguk lemas dan tertidur di dekapanmu. Matanya merah dan berat karena menangis terlalu lama.

"It's okay to feeling tired, I don't blame you.
I will always be your shoulder to hold on, my dear. " -M/n

____________________________________________

Makacii udh bacaa ♡'・ᴗ・'♡

16/01/2023
449 words

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genshin Impact Oneshoot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang