Okto
Diffa
" Okto, aku kangen sama kamu " ucap Diffa memeluk Okto
" Gimana kabar kamu ? Apa kamu baik baik aja tanpa aku? "
" Dif dif udh dif " ucap Okto ingin melepas kan pelukan Diffa,namun pelukan itu begitu erat membuat Okto sulit untuk melepaskannya, Yoza yang melihat adegan tersebut hati nya bagaikan daging sapi yang diiris iris dengan pisau yang tajam yoza yang tak sanggup harus menyaksikan adegan tersebut memilih untuk pergi.
" Za,yoza " teriak Okto melepaskan pelukan Diffa
" Za tunggu za " teriak Okto berusaha mensejajarkan langkah nya dengan langkah yoza
" Za hey " ucap Okto memegang tangan Yoza
" Kenapa " tanya Yoza
" Aku bisa jelasin semuanya,oke " ucap Okto menatap kedua bola mata Yoza
" Untuk apa ? Kita ga ada hubungan apa pun kecuali teman " ucap yoza dengan nada yang sedikit keras
" Za, jadi selama ini kamu cuma anggap aku teman ? " Tanya Okto dengan nada kecewa
" Iya, lu berharap apa dari gw ? Lagian semua orang juga tau to LU BELUM MOVE ON DARI MANTAN LU " ucap yoza dengan menekan kalimat terakhir lalu pergi meninggalkan Okto. Dari kejauhan terdengar suara Diffa yang memanggil nama Okto
" Kamu kenapa ninggalin aku sih to, kenapa kamu malah ngejar cewe itu " ucap Diffa manja menggoyang goyangkan lengan Okto
" Ya, maafin aku ya " ucap Okto mengelus kepala Diffa
Bahkan masih sempat sempat nya kalian berdua bermesraan didepan gw batin yoza yg melihat peristiwa tersebut lewat kaca dan pergi meninggalkan tempat itu
" Okto aku laper makan yuk "
Sampai nya di kantin semua mata tertuju pada dua orang yang baru saja memasuki kantin, semua siswa pada bingung dan bertanya tanya siapa perempuan itu. Bukaklnkah Okto sedang dekat dengan yoza lalu mengapa perempuan itu mengandeng tangan Okto di tempat umum.
Dia siapa anjir
Gilaa sih secantik ka yoza aja bisa dipermainin gimana gw yang cuma remahan rengginang
Gak nyangka ka Okto kaya gitu
Iya njirr,gw pikir dia cowo yang selama ini gw cari cari ternyata oh ternyata
Berkedok gamon untuk jadi cowo brengsek
Begitu lah kira kira suara bisik bisik di kantin, sebenarnya Okto mendengar bisikan itu namun Okto tidak mau menanggapinya untuk apa Okto menjelaskan pada mereka, memang mereka siapa, seharusnya Okto menjelaskan pada yoza. tapi yoza terlihat sangat emosi membuat Okto mengurungkan niatnya untuk menjelaskan ini semua pada yoza , Okto sengaja membiarkan yoza sendiri dulu. Tanpa Okto sadar yoza ada di belakang Okto lalu melewatkan Okto dan Diffa begitu saja.
Gilaa ka yoza kuat banget
Liat deh ka Okto diem aja njirr
Itu cewe pake pelet apa sihh anj*ng
The real cewe gatel selalu menang
Diffa terlihat tidak nyaman dengan bisik bisikan murid yang di kantin. Membuat Diffa tambah melekatkan tangan nya pada tangan Okto.
Brakk
" Astagfirullah, eh yoza monyet kalo lu udh bosen sama hp lu mending gw gadein sini " ucap Nayla namun yoza tidak menjawab. Karena tidak ada tanda tanda yoza menjawab perkataan Nayla, Nayla langsung melanjutkan makannya melihat yoza yang hanya diam saja membuat Nayla bingung.
" Kenapa " tanya Nayla dengen nada lembut belum sempat yoza menjawab mata Nayla tertuju pada dua orang yang sedang memesan bakso.
" Mata gw " gumam Nayla mengucek ngecek matanya berkali kali
" Mata lu ga salah " ucap yoza dengan nada agak nyeletuk, Nayla tidak membelas ucapan yoza tanpa izin ke yoza Nayla langsung berdiri menuju dua orang itu yoza hanya melihat Nayla yang berjalan
Ekhmm
" Eh Nayla " sapa Diffa dan Nayla hanya tersenyum
" Mau sekalian gw pesenin " tanya Diffa pada Nayla
" G-ga usah ga usah gw udah mesen sama yoza " tolak Nayla, mendengar nama yoza di sebut Okto melihat sekeliling
" Ywdh gw balik ke tempat gw ya " pamit Nayla
" Kita berdua boleh gabung ga " tanya Diffa, mendengar ucapan Diffa membuat mata Nayla hampir ingin keluar
" Ga, bangku nya cuma dua diff, sorry banget ya gw duluan " pamit Nayla
" Za...za " ucap Nayla memukul lengan yoza
" Dia..." Belum sempat Nayla melanjutkan perkataannya yoza lebih dulu memotong nya
" Diffa "
" Kok lu tau " tanya Nayla pada yoza
" Pernah liat di merpati " ucap yoza, Nayla hanya ber O
Jadi merpati itu SMP nya Nayla dan Okto ya gusy
Nayla terkejut ketika kursi sebelah nya di tempatin seseorang
" Ah nay lu bilang tempat lu kursinya cuma dua " ucap diffa
" Gw duduk ya " izin Okto pada Yoza, namun yoza hanya melirik nya
Mata Diffa dan yoza tidak sengaja bertemu membuat Diffa berfikir keras siapa perempuan yg disebelah Okto, sepertinya dia pernah melihat perempuan itu tapi di mana dia bertemu dengan perempuan itu. Owhh Diffa ingat perempuan ini adalah perempuan yang pernah di ajak Okto ke merpati SMP mereka.
" Lu yang di ajak Okto ke SMP merpati ya " tanya Diffa pada yoza namun yoza hanya mengangguk
" Owh ya, kenalin gw Diffa mantannya Okto " ucap Diffa
" Yoza "
" Gw pikir lu pacar nya Okto, ternyata gw salah untung nya gw tanya ke Feby " ucap Diffa
Feby anjing batin Nayla
Awas ya lu Feby batin Okto
" Owh " jawab yoza singkat
Diffa langsung mencampur sambal pada bakso nya, tapi karena bolongan nya macet membuat sambil tumpah berlebihan di bakso Diffa
" Okto ke banyakan, kamu tau kan aku ga suka pedes " ucap Diffa tanpa banyak drama Okto langsung menukar bakso nya dengan bakso milik Diffa sebelum menukar bakso nya Okto melirik yoza yang juga melirik nya
Apa banget sihh batin yoza manatap sinis Diffa