#1

9 1 0
                                    

Pada malam hari, di ruang kamar. Gemma, menatap layar laptopnya yang sedang memutarkan satu film seri kesukaannya. Di tengah-tengah keasyikan Gemma menonton film seri, ibu yang melihat anaknya masih memandangi layar tersebut lalu menghampiri dan berkata,

"Gemma, sudah malam. Matikan laptopmu dan tidur! Awas ya besok alasan telat sekolah!" Seru ibu kepada anak perempuannya. Gemma pun menjawab "iya bu, tenang aja.. Sebentar lagi aku tidur."

Lalu ibu berkata lagi
"Jangan lupa, berdoa sebelum tidur"

"Siap!" Sahut Gemma. Setelah itu ia lanjut menatap kembali layar laptopnya. Tak terasa episode demi episode selesai, jam di dinding menunjukan hampir tengah malam. Mata Gemma terasa sudah sangat penat, beberapa kali ia memejamkan mata lalu kembali terbangun. Terus berulang-ulang, sampai akhirnya ia terbangun dengan suasana yang berbeda.

"apa ini?" Ucapnya sambil memandangi tiap sudut tempat itu.

"Hihii... sini gemma, kejar aku.."
Entah darimana asalnya, terlihat seorang anak kecil berlari sambil tertawa-tawa seakan mengajak Gemma untuk bermain dengannya. Gemma terdiam sejenak memperhatikan anak itu lalu ia ikut berlari mengejarnya.

"Hei tunggu!"

Mereka berhenti ketika sampai di tempat yang sangat indah. Tempat ini bagai negeri dongeng, terasa sejuk dan banyak sekali makan serta minum yang tampak lezat. Warga-warganya terlihat ramah juga kompak. Anak kecil tadi berlari menghampiri seorang wanita, Gemma berpikir mungkin dia ibu dari anak tersebut. Tapi Gemma tidak terlalu menghiraukan.

"Waah.. tempat apa ini" tanya Gemma dengan mata berbinar.

"Selamat datang di kota aruma.."

"kamu, siapa?"
Tanya Gemma ragu.

"Bukan siapa-siapa" Jawabnya dengan senyum. Gemma tampak bingung, banyak pertanyaan di benaknya yang ingin dilontarkan namun ia hanya diam mengangumi tempat ini.

"Hei gemma, disini kamu bebas melakukan apa saja, bebas mau makan apa saja. Dan disini semuanya gratis, anggaplah ini surga."

"Apa saja? Gratis?.. tunggu-tunggu, surga? Apa aku sudah mati?" Tanya Gemma.

"Hahaha, belum. Tidak tahu kalau besok, hehe aku bercanda. Tidak, ini hanya kota biasa dimana semua orang mencintai kebebasan"

"Kerenn" ucap Gemma

"Tapi... walaupun disini bebas, tetap saja kita juga punya satu larangan yang tidak boleh dilanggar"

"Apa?"

"hanya satu larangan disini.
Jangan pernah ucapkan hal yang sudah kamu tau. Jika kamu sudah sadar, maka kembalilah tanpa harus mengucapkannya." Penyataan tersebut sulit dimengerti oleh Gemma.

"Aku ga paham, bisa kasih aku contoh?"

"Nanti kamu akan paham, Gemma. Selamat menikmati"
Ucap orang itu lalu pergi meninggalkan Gemma.

Di tempat itu Gemma benar-benar bebas melakukan semua hal yang ia mau. Semua tampak baik-baik saja, dan tentu dengan kesenangan yang dirasakan Gemma. Rasanya memang tidak mungkin ada tempat seperti ini, Gemma pun mulai menyadari bahwa ini bukanlah dunia asli. Dan karena itu, justru Gemma berharap bisa berlama-lama disini karena hanya di tempat ini ia dapat mengendalikan apa yang diinginkannya.

"Aku haus, pasti enak kalau minum kelapa muda." Ucap Gemma, tak lama satu kelapa muda seperti yang ia bayangkan ada di hadapanya. Gemma tersenyum senang.

"Wah wah, kamu terlihat senang. Tapi sepertinya kamu tidak bisa lebih lama lagi disini. Ingat ya, kalau sudah menyadarinya lebih baik kamu–"

"Kenapa? Kamu sendiri yang bilang, disini aku bebas lakukan apa saja, kan?" Gemma memotong ucapan orang 'tanpa nama' itu.

Cerita MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang