Four

325 40 19
                                    

..
..
..
..
..
..
..
..
Hari sudah malam, Eiji juga sudah tidur sedang kan Naruto masih diam menunggu Sasuke,Naruto bingung, gelisah. Dia tidak bisa tinggal. Tapi dia tidak bisa keluar. Sasuke benar-benar menempatkan BG di pintu apartemen nya. Pria gila. Sadarkah dia kalau dia hanya akan menambah masalah di hidup Naruto dan Eiji? Naruto menyesal menurut i keinginan Shisui. Seharusnya dia tetap diam diAme dan hidup tenang bersama Eiji disana.

Naruto takut merusak rumah tangga kakaknya, takut menghadapi Mikoto, takut menghadapi kemarahan public, takut juga kepada Ayahnya.

Pintu apartemen terbuka.Sasuke masuk dengan wajah sangar. Tanpa berkata apapun Sasuke menarik Naruto dalam pelukan nya.

"Sasu.... " Naruto kaget berusaha mendorong badan Sasuke. Namun perkataan dingin Sasuke membuat Naruto diam.

"Diamlah.. "

Naruto membiarkan pelukan itu dilepas sendiri oleh Sasuke.

"Sasu... Kami, maksud ku Aku dan Eiji harus kembali ke Ame.. " Kata Naruto. Sasuke menoleh menatap Naruto dingin.

"Kau mau meninggalkan aku lagi?? " Tanya Sasuke sedingin es.

"Tidak... Aku akan memberi alamat ku di Ame, kau bisa mengunjungi kami. Aku bekerja dan Eiji bersekolah disana. Aku kemari karena Shisui Nii yang mengajakku dan membujuk ku agar mempertemukan mu dan Eiji" Naruto berkata pelan

"Kau masih mau Eiji tumbuh tanpa Papa nya"

"Sasuke, tolong mengertilah!! Kau bukan Pria lajang!!! Kau Pria beristri!! Tak bisa lah kau mengerti situasi nya!! Aku tidak bisa begitu saja mendatangi mu dan memperkenalkan anak ku kepada mu!!! " Kata Naruto marah.

"KENAPA HARUS AKU YANG SELALU MENGERTI MU!!!!! DULU SAAT KAU PERGI, AKU HARUS MENGERTI KEADAAN DAN MENERIMA KAKAK MU??? SAAT KAU KEMBALI SETELAH BERTAHUN-TAHUN LALU PERGI LAGI!! AKU YANG HARUS MENGERTI LAGI!! LALU SEKARANG KAU KEMBALI DAN MENGATAKAN AKU HARUS MENGERTI LAGI!!!?? " Teriak Sasuke marah. Dia menatap nanar Naruto, sedangkan Naruto sendiri merasa sangat bersalah sekaligus bingung. Dia masih mencintai Sasuke. Tapi keadaan sekarang tidak memungkinkan mereka kembali.

"Apa sangat sulit bagi mu untuk mengerti.. " Bisik Sasuke pelan "kau hanya perlu diam disisi ku dan aku akan mengurus segalanya!! Apakah kau masih tidak mengerti!! Kalau aku menginginkan mu!!!!!! Apa yang harus aku lakukan supaya kau mengerti!!!"

"Sasu.... "

"Apa aku harus mati dulu!!!! " Sasuke sangat marah. Dia nyaris tidak bisa mengendalikan diri. Pria Uchiha itu menyambar lampu meja dan melemparnya keseberang ruangan. Dia menjambak rambut nya kesal. Naruto mendekati Sasuke.

"Sasu.... " Naruto mengenggam pergelangan tangan Sasuke. Sasuke menarik Naruto dalam pelukannya.

"Maaf Sasu... " Bisik Naruto pelan. "Maaf telah terlalu banyak memberi mu luka. Mari besar kan Eiji sama-sama.. "

Sasuke menatap Naruto seolah tak percaya, namun anggukan kecil dari Naruto membuat Sasuke tersenyum lega.
Naruto tidak kaget lagi saat Sasuke memeluk nya erat, menghujani Naruto dengan kecupan dan ciuman bahkan mengendong Naruto naik menuju kamar.
.
.
.
.
.
.
.
Sasuke terbangun kaget pukul 8 pagi. Dia menoleh mendapati Naruto masih tidur disamping nya. Hati Sasuke menghangat. Pria Uchiha itu membelai hidung Naruto pelan, mengecupnya perlahan dan turun dari tempat tidur. Memakai celana dan kaosnya dan mengumpulkan apa yang menjadi sisa pakaian Naruto.

Sasuke turun ke lantai 1 hendak minum. Namun dia terkejut saat suara tak asing menyapa nya.

"Sasuke... "

Sasuke menoleh, melihat Mikoto duduk di ruang tamu nya dengan secangkir teh dengan uap mengepul.

"Kaa-san?? " Agak kaget Mikoto bisa masuk apartemen pribadinya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang