Two

291 40 21
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Naruto menghela nafas lelah. Hari ini berkas editing banyak sekali, Naruto membawa sisa pekerjaannya pulang.

Naruto tinggal di apartemen sederhana dengan satu kamar. Bukan tak mampu menyewa lebih besar hanya saja dia menyewa yang dekat dengan sekolah putra nya. Naruto khawatir karena saat Naruto bekerja Sang Putra tidak ada yang menjaga. Dia pulang sangat sore.
Naruto bisa saja meminta bantuan Shisui hanya saja,mana mungkin dia terus menerus merepotkan nya, belum lagi kenyataan kalau Shisui adalah sepupu Sasuke, membuat semua yang mengenal Naruto berpikir Shisui lah Ayah dari putra nya.

"Ei... Mama pulang... " Naruto masuk ke dalam apartemen, saat dia mencopot sepatu Eiji datang menyambut nya.

"Kau sudah pulang?? "

Naruto mendongkak melihat Shisui dengan pakaian santai.

"Kakak disini dari kapan?? " Naruto berjalan menghampiri Shisui dan Eiji.

"Aku libur hari ini, aku menjemput Eiji. " Jawab Shisui santai. Mereka menuju ruang tengah. Eiji melanjutkan nonton TV sedang kan Shisui duduk disamping nya.

"Mau kumasakin makan malam apa kak?? " Tanya Naruto menuju dapur.

"Aku sudah pesan, kau tinggal makan, kau sudah capek lebih baik kau gunakan waktu mu untuk istirahat" Shisui berkata dari ruang tengah.

"Makasih kak... "

"Bocah kepala batu!! Siapa suruh kerja ditempat itu, gajinya kecil. Kau bisa menerima tawaran ku" Shisui ngedumel namun masih terdengar jelas di telinga Naruto. Naruto tersenyum.

"Angkat aku jadi direktur, baru aku mau bekerja dengan mu" Naruto terkekeh dari dapur, dia makan dengan santai.

"Dasar bocah prik" Kata Shisui, tapi Naruto malah tertawa.

Selesai makan Naruto mencuci piring, Naruto menoleh saat mendengar kursi digeser. Ternyata Shisui duduk di kursi dapur. Menatap Naruto serius.

" Kenapa kau tidak memberitahu Eiji kalau dia masih memiliki Papa?? "

Pertanyaan Shisui sukses menghentikan Naruto dari aktivitas nya. Wanita itu menoleh dengan tatapan "kau bercanda??? "

"Eiji berhak tau kalau dia masih memiliki Papa, " Shisui berkata tegas.

"Aku nggak mau membahas ini kak.. " Kata Naruto pelan. Dia kmbali mencuci piring.

"Bukan masalah kau ingin atau tidak, tapi Eiji berhak tau... " Shisui berkata penuh penekanan " Sasuke juga berhak tau kalau Eiji adalah putra nya,, Kau tidak boleh memikirkan Sakura dan keluarga mu terus!!  Kenapa tak kau pikiran kebahagiaan mu sendiri?? "

Naruto meletakkan piring dan melepas sarung tangan karet dan apron nya. Dia duduk menghadap Shisui.

"Aku tidak bisa.. " Kata Naruto pelan.

"Tidak bisa dan tidak mau itu berbeda Naruto.. " Kata Shisui menggeleng kan kepala nya"kau bisa!! Tapi tidak mau!! Bukan perkara kau tapi ini tentang Eiji! Kau tau kenapa aku kemari hari ini?? Kepala sekolah Eiji menelpon ku, Eiji memberikan nomer ponsel ku alih-alih milik mu, kau tau apa yang dilakukan nya??? Dia memukul 2 temannya karena temannya mengatakan dia tidak punya Papa!! Dan kau tau permintaan nya pada ku?? Dia meminta ku untuk berpura-pura menjadi Papa nya di depan teman-temannya!!!! "

Naruto terdiam, hati nya seperti di tusuk sembilu mendengar penjelasan Shisui. Dia sangat menyanyangi Eiji dan selama ini berpikir kalau Eiji sudah sangat cukup memiliki dirinya. Karena Eiji tidak sekalipun bertanya dimana Papa nya, seperti apa rupanya. Namun ternyata Naruto salah. Eiji memiliki keinginan yang tidak pernah bocah itu utarakan pada Naruto.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang