Esok Harinya Adnan tengah duduk di ruang tamu sambil membaca sebuah buku di tangannya, Nanda yang tengah lewat terselip niat jail di pikiran nya.
Nanda berjalan mengendap endap ke arah Adnan yang membelakanginya dan....
" MAS ADNANNN!!!!! "
"allaahhhh____" Adnan pingsan di tempat
" lah kok, heeeeh! Mas Adnan" panik NandaN
Nanda di buat panik karna tiba² Adnan pingsan di atas sofa
"mi umi! Mas Adnan pingsan mi! " teriak Nanda panik
Rahma keluar dari dalam kamarnya
"lah kamu kagetin apa? " tanya Rahma"lah kok umi tau"
" woo ya jelas, pantes" jawab Rahma
" trus gimana mi? " tanya Nanda
" dah biarin aja, ntar juga suami mu bangun sendiri " ujar pak Damar yang tiba² lewat entah dari mana sambil membawa secangkir kopi di tangannya
" kok di biarin sih? " bingung Nanda
" suami mu emang gitu, kalo kamu ngagetin Adnan terlalu, nanti emang pingsan, dah kebiasaan " jelas Rahma dan setelah itu kembali masuk kekamarnya sedangkan pak Damar hilang entah ke mana seakan lewat bak iklan saja
Beberapa menit kemudian Adnan sadar dari pingsannya, ia memegang kepala nya yang sedikit terasa pusing, lalu beralih menatap Nanda
" kalo mau ketawa, ketawa aja ndak usah di tahan " ujara Adnan yang menyadari Nanda yang tengah berusaha menahan tawanya.
Nanda membuang nafas beratnya
" gak jadi" jawab Nanda setalah berhasil menahan tawanya, ia sempat di tak percaya suaminya ini punya kebiasaan yang cukup unik."mas Adnan" panggil Nanda
"ya? "
" temenin Nanda yuk, tadi umi nyuruh belanja, bahan² di dapur udah pada miris katanya"
" emang kamu bisa belanja? " tanya Adnan namun denagn nada sedikit meledek
"bisaa dongg! " ucap Nanda bangga
" ya udah sana ganti baju dulu" suruh Adnan
Ya Nanda kini hanya memakai celana pendek selutut dan baju pendek tanpa lengan
Harap maklum, Nanda masih belum terbiasa dengan baju tertutup
Adnan menatap tajam pada Nanda
" ganti atau hafalan kamu mas tambah" ancam Adnan" iya iyaaa ganti" Nanda langsung berlari masuk kekamarnya, Adnan hanya terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalanya
Seusi berganti kini Nanda memakai rok hitam di bawah lutut dengan kaos hitamnya, Nanda masih belum terbiasa untuk menggunakan hijab.
Adnan pun tak memakai baju khas santrinya ia menggunakan kaos hitam dengan celana hitamnya pula dan tak memakai pecinya
Adnan menyiapkan motornya
" yuk Nda! "Nanda mengganguk pelan lalu naik ke motor
" ok, dah "Adnan langsung menjalankan motornya, setelah sampai di pasar Nanda menyuruh Adnan untuk menunggunya di parkiran saja Adnan berniak membantu namun Nanda menolak keras.
Dan sebenarnya juga ada sesuatu yang ingin Adnan beli untuk Nanda setelah Nanda tak terlihat oleh pandangannya Adnan langsung mencari seusuati yang ia cari
Adnan menuju toko pakaian, ia melihat sebuah gamis dengan warna navy
" bagus, buat Nanda cocok deh kayaknya" gumam Adnan
"mas ada yang bisa saya Bantu? " tanya salah seorang pegawai toko
" em gamis ini berapa ya mba? " tanya Adnan
" yang ini 165"
" emm ya sudah saya beli ya, sekalian baju koko yang ini" ujar Adnan sambil menunjuk baju koko dengan warna serupa
" baik, sebantar saya siapkan dulu "
Adnan mengganguk paham, dirinya membeli semua itu dari hasil tabungan nya, ya awalnya uang itu untuk kebutuhan Adnan sendiri nanti namun sekarang ada tanggung jawab lain yang penting baginya sebagai seorang suami
Adnan tersenyum, ia sudah tak sabar melihat Nanda memakai baju yang telah ia berikan untuknya
Nanda selesai berbelanja ia kembali menuju parkiran, namun di tengah jalan seseorang menarik tangannya yang membuat Nanda berbalik kebelakang " apaan sihh!! " kesal Nanda
Andra!
"lepass!! " Nanda berusaha menarik tangannya yang di cekal Andra
" tunggu nan, dengerin penjelasan gw dulu " pinta Andra
"masa bodo sama omongan lo gw gak mau percaya lagi sama lo ndraa! " kesal Nanda
" iya nan gw tau gw salah tapi-"
Perkataan Andra terpotong, sebuah tangan mencengkal tangan Andra
" bisa tolong lepaskan tangan anda!"
Ujar AdnanAndra menatap nyalang pada Adnan Nanda berhasil menarik tangannya ia bersembunyi di balik punggung Adnan
" siapa lo hah! Gak usah ikut campur! "
"ini urusan saya, Nanda tanggung jawab saya jadi kalo ada masalah bisa selesaikan dengan saya dulu "
"alahh bacot lo! " kesal Andraa
Bugh!! Andra melayang"kan pukulannya tepat mengenai wajah Andna yang belum siap
Adnan jatuh tersungkur kebawah
" mas Adnan!! " panik Nanda
Ia berjongkok untuk membantu suaminya berdiri namun dicegah oleh Andra"Nanda buat apa sih lo bantuin tu anak"
"plakk!!" Nanda menampar kuat pipi Andra
"pergi! Gw benci liat lo ndra" tekan Nanda.Andra membisu oleh perkataan Nanda
Nanda kembali membantu Adnan berdiri dan langsung berjalan pergi meninggalkan Andra disana yang masih tak bergeming dari tempatnya
"Nan... Nandaa! " Panggil Andra namun tak di gubris si empunya nama.
.
.
.
.Oke..... Gimana part kali ini, mimin jamin deh di part selanjutnya bakal lebig bikin greget... Tunggu yaa
Jangan lupa votenyaa, dan saran tapi gak butuh hujatan thankss readers.....😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Pesantren (ON GOING)
Teen FictionAdnan, seorang santri pon pes Nurul musthofa tak menyangka di saat liburan maulidnya harus mengalami masalah yang membuatnya harus menikah dengan seorang perempuan yang bahkan tak mengerti agama, anak Nakal yang bertemu saat mabuk ...... "maaf ka...