Jisoo memiliki sebuah masa lalu bersama Jin, namun ternyata Jin adalah kakak Tiri V yang di masa kini merupakan pria yang sedang dekat dengannya. Bagaimana Jisoo mengatur perasaannya?
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen yah guys!
__________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
V pulang ke rumahnya dengan langkah gontai, ia harus mengakui kekalahannya. Ia menuju kamar ibunya di lantai atas.
" Mah."..
" Eh sayang, udah pulang? Sini." Ibunya menyuruh anaknya masuk ke kamarnya.
V duduk di sofa bersama ibunya di kamar.
" Mah, aku anak yang baik kan mah? Aku tidak pernah membuat susah mamah kan?" Tanya V dengan mata yang kosong.
" Iya sayang, kamu anak paling baik sejagat raya, mamah bangga sama kamu. Kenapa? Ada apa?"
" Jisoo hamil mah." Ucap V masih dengan tatapan kosong nya. Ibunya V kaget, tapi ia kemudian menenangkan anaknya.
" Itu bisa saja terjadi, kamu akan bertanggung jawab kan?"
" Jisoo bukan hamil anakku mah."
Ibunya V terdiam.
" Jisoo sedang hamil anak Jin hyung." V mengatakan nya dengan tanpa ekspresi dia menatap langit-langit. Ibunya langsung menjatuhkan airmata dari pelupuk matanya. Dia melihat anaknya merasakan sakit hati yang di rasakannya.
" Sini nak." Ibunya V menyuruh V bangun kemudian dia memeluk nya sambil menangis, V pun akhirnya menangis juga.
" Mungkin ini yang Jin hyung dulu rasakan mah, sekarang aku tahu kenapa dia membenciku."
" Maafin mamah sayang." Ibunya terisak, ia merasa bersalah kepada anaknya.
" Dulu aku selalu bertanya apa salahku sampai dia begitu membenciku padahal dia kakakku, ternyata kehadiran ku merampas kebahagiaan nya. Tuhan seolah menjawab tanda tanya besar ku selama ini mah."
" Kamu anak baik sayang, kamu tidak salah apa-apa, mamah yang salah." Ibunya mengusap-ngusap kepala anaknya sambil memeluknya dengan erat.
" Jisoo akan menjadi menantu mamah, dia akan melahirkan cucu pertama keluarga ini, tapi bukan dariku mah. Ku harap mamah bisa menerimanya."
