Arc I [チャクラ]

1.6K 289 4
                                    

Tsunami, wanita dengan satu anak itu tampak sibuk berjalan memegangi nampan dengan mangkuk makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tsunami, wanita dengan satu anak itu tampak sibuk berjalan memegangi nampan dengan mangkuk makanan. Dia berjalan melewati lorong rumah dengan bersenandung.


Hari ini dia semakin sibuk dengan kedatangan tamu dari jauh. Kata ayahnya, orang-orang dari desa Konoha akan membantu permasalahan mereka warga Nami.

Tentu saja itu membuatnya sangat senang. Sebelumnya dia terus khawatir setiap hari mengingat keselamatan ayahnya setelah Gato terus-menerus meneror keluarga mereka.

Tsunami tidak ingin ia dan anaknya kehilangan orang yang mereka cintai lagi.

Jadi, setelah mendengar bahwa ada ninja Konoha yang mau menolong mereka. Tsunami pikir ini adalah akhir dari penderitaan rakyat Nami.

Suara jeritan seseorang tampak semakin terdengar seiring mendekatnya Tsunami ke kamar tamu tersebut. Tak hanya teriakan, suara barang-barang jatuh pun juga terdengar.

Sangat tidak mencerminkan seorang tamu.

"TIIDAKK! AKU TIDAK MAU MINUM ITU LAGI"

Tsunami menggeser pintu kamar. Kamar yang baru saja dia tinggal kemarin malam kini semakin berantakan berkat ulah dua orang 'tamu' itu. Tapi Tsunami tak marah, dia merasa wajar.

Itu semua karena makanan aneh yang terbuat dari darah lintah dan ekstrak kodok merah yang ia bawa sekarang.

"Kau harus memakannya lagi Naruto"

"Aku sudah menelannya dua kali (Name)-chan!"

"Untuk membersihkan semua racun di tubuhmu secara maksimal, kau harus memakan tiga mangkok-"

"Apa?! Tiga?! Bunuh saja aku"

"Kenapa kau bertindak kekanak-kanak an seperti ini? Aku tidak suka"

"Semua orang juga tidak suka makan makanan aneh itu dattebayo!"

"Ini mangkok terakhir"

"Tidak! Lagipula luka ku sudah sembuh!"

"Tapi kita tidak tau racun yang ada didalam"

"Astaga!"

"Ohayou minna" Tsunami menyapa mereka, tapi sepertinya kedua orang itu berada di dunia mereka sendiri.

"Anda rupanya" hanya Sakura yang menyambutnya dengan sopan. Sementara Sasuke.. entah ada dimana dia.

"Maafkan kami Tsunami-san. Dua orang bodoh itu merusak kamar ini. Setelah ini kami akan bereskan kok" Sakura merasa tak enak, dia mencoba tersenyum tapi didalam hatinya ia berteriak.

PRECIOUS [SASUKE X READER X NARUTO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang