PROLOG

23.7K 1K 21
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah sekuel ceritanya Rara dan Eldrick, mantan tunangan Rara yang merupakan adiknya Eldrick bernama Bastian. Diharapkan agar membaca MARRIAGE WITH MY EX dulu agar lebih nendang... wkkkwkwkwkwkwkk Selamat membaca dan menunggu... 

*****   


PROLOG



Nadira mendengar pintu kontrakannya diketuk sangat keras. Tidak, itu bukan sebuah ketukan, namun sebuah gedoran. Dia ragu untuk membukanya, meski begitu, Nadira tetap saja membuka pintu kontrakannya tersebut.

Nadira mendapati tiga orang perempuan paruh baya yang sudah berdiri di depan pintu kontrakannya. Tiga orang itu tak tampak ramah, bahkan terlihat jelas bahwa mereka tengah marah.

"Oh! Jadi kamu yang namanya Mawar?! Yang hampir tiap malam ngangkangin suami saya?!" seru salah seorang perempuan paruh baya di hadapannya dengan nada emosi.

Belum sempat Nadira menjawab, sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya bahkan hingga Nadira tersungkur di lantai. "Dasar pelacur! Jangan coba-coba hubungi suami saya lagi! Kalau tidak, saya akan jeblosin kamu ke penjara dan membuatmu membusuk di sana!" seru perempuan itu lagi sebelum pergi meninggalkannya. Sedangkan dua orang teman perempuan itu hanya bisa menatap Nadira dengan tatapan merendahkannya.

Tubuh Nadira gemetaran seketika mendapatkan perlakuan seperti itu. Pipinya terasa panas dan pedih karena tamparan keras tersebut. Astaga... siapa Mawar? Dia tak kenal dengan yang namanya Mawar. Bagaimana bisa ada orang yang tiba-tiba datang ke rumah kontrakannya dan melakukan hal ini padanya?

***

Enam bulan kemudian...

Nadira tak berhenti mengamati rumah besar di hadapannya, dia menjadi semakin gugup dibuatnya. Telapak tangannya saling meremas satu sama lain karena kegugupan yang melandanya. Apa benar ini rumanya?

"Hei, semua akan baik-baik saja, oke?" suara maskulin di sebelahnya membuat Nadira menolehkan kepalanya ke arah pria di sebelahnya itu seketika.

Namanya Sebastian. Pria yang dikenal oleh Nadira di tempat kerjanya, enam bulan yang lalu...

Pria itu terlihat sangat tampan seperti biasa. Penampilannya selalu rapi, dan sikapnya selalu perhatian. Selama enam bulan mengenalnya dan lima bulan menjadi kekasihnya, Nadira merasa sangat disayangi. Karena itulah, kini saat pria itu mengajaknya bertemu dengan keluarganya, Nadira merasa sangat gugup setengah mati. Apalagi ketika tahu bahwa kekasihnya ini bukan dari kalangan orang biasa melainkan kalangan konglomerat. Apa nanti dia bisa diterima dengan baik?

"Uuumm, apa nggak sebaiknya kita tunda saja pertemuannya?" tanya Nadira kemudian.

"Kamu ngomong apa sih? Mamaku itu sudah nyiapin semuanya buat kamu di dalam." Bastian masih mencoba bersikap santai dan membuat Nadira juga santai, tak gugup seperti saat ini.

"Uumm, aku nggak enak. Aku nggak bawa apa-apa."

"Kamu kan sudah bawa kue. Buatan kamu sendiri lagi. Mama pasti seneng. Dia memang pengen punya menantu yang pinter masak. Kalau tahu masakan kamu enak, sudah pasti kamu akan jadi menantu kesayangan."

"Menantu? Tapi kita kan hanya..."

Nadira tak bisa melanjutkan kalimatnya, karena tiba-tiba saja jemarinya diraih oleh Bastian, kemudian pria itu menyisipkan sesuatu yang dingin dan melingkar di jari manisnya. Nadira membeku seketika menatap cincin cantik itu yang sudah melingkari jari manisnya.

"Ini apa?" tanyanya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Aku tahu kalau kita belum lama saling mengenal. Aku juga tahu bahwa hubungan kita masih sangat baru. Aku nggak mau buat kamu takut dengan hal ini. Karena itulah, anggap saja cincin ini sebagai bukti keseriusanku padamu."

SLEEPING WITH MY EX (Bastian & Nadira Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang