UNEXPECTED || 02

17 2 1
                                    

Bel istirahat pertama pun sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, namun Aya tidak berniat sedikitpun untuk berdiri dari bangkunya

Sehingga membuat Septi terus memaksa mengajaknya menuju kantin karena dia sendiri sudah kelaparan sejak tadi

"Aya, ayoo ih ke kantin" ajak Septi, namun gadis itupun belum mau menanggapi temannya itu

"Ayooo ih Ayaaaa, gue laper nihh" Septi pun terus membujuknya

Sementara Radit, yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya itupun ikut berbicara

"Gausah di paksa Sep kalo emang dia gamau, mungkin dia maunya ama gue. Iya ga ay?" Ucapnya, "Ayo Ay ke kantin bareng gue"

Baru saja Radit ingin menarik pergelangan tangannya, namun Aya langsung menepisnya

Aya langsung menarik lengan Septi teman barunya itu "Ayo Septi kita ke kantin" ucapnya tanpa menatap Radit

Septi yang langsung ditarik paksa oleh Aya pun langsung berdiri

"Gausah sok ngajak, lo kan biasanya bareng temen temen lo yang nyebelin itu!" Ucap Septi sinis kepada Radit

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di kantin itu, karena memang jaraknya tidak jauh dari kelas mereka berdua

Septi pun mengedarkan padangannya, mencari bangku kosong yang bisa ia duduki bersama Aya

Setelah terlihat ada salah satu meja kosong di dekat meja paling ujung, Septi pun langsung mengajak Aya untuk kesana

"Disana yu ay, di deket ujung sono ada meja kosong tuh" Aya tidak menjawab, namun hanya mengikuti langkah temannya itu

"Lo mau gue pesenin apa?" Ujar Septi

"hmm gue mau Bakso sama es teh manis aja deh" jawab gadis itu

"Oke lo tunggu sini ya, gue pesenin dulu. Kalo lo mau ke kamar mandi ada di sebelah sana" tunjuk Septi ke arah kamar mandi yang letaknya di ujung sebelah kiri mereka

Aya hanya mengangguk menanggapi nya ucapan gadis yang sekarang menjadi temannya itu.

Namun, Aya yang sedang menunggu Septi kembali sambil bermain ponsel itu pun, seketika terusik karena suara berisik dari segerombolan lelaki di meja sebelah kanannya itu

Tanpa menoleh ke arah suara berisik tersebut, Aya bisa sedikit mendengar percakapan berisik laki laki itu

"Eh Ka, denger denger di kelas lo ada murid baru, bener ga?" Ucap salah satu laki laki yang ada disitu

Sayangnya yang diajak bicaranya itu tidak menjawab dengan suara, ia hanya berdehem menanggapinya

"Yailah Ka, temen ngomong tuh ladenin dulu ngapa, malah jawab hmm hmm, mau nyanyi lo?" Timpal temannya lagi yang suaranya berbeda dengan yang tadi

Arka pun tetap acuh tidak menjawab pertanyaan pertanyaan tidak penting teman teman nya itu

"Woi Arka! Kesambet apa si lo diem mulu dari tadi, mikirin apa hah?" Sewot laki laki yang tepat duduk di depannya

Aya yang mendengar percakapan itu pun sedang memikirkan orang yang sedari tadi mereka sebut namanya

"Apa bener itu Arka?" Batinnya, "tapi kalo bener, masa dia ga ngenalin gue sih?"
Fikirnya lagi

Menyadari bahwa Aya sedang melamun, Septi pun yang baru saja kembali dan membawa pesanan mereka pun berniat untuk memecah lamunan Aya

"Weh Aya, gue udah dateng bawain pesenan lo nih" Aya pun terkejut menyadari Septi yang berbicara kepadanya

UNEXPECTED (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang