seasons;

158 21 2
                                    

2021.




Waktu sudah berjalan hingga dipenghujung akhir tahun. Di musim yang dingin, sebahagian orang menyiapkan sesuatu untuk acara mereka masing-masing karna perayaan nasional akan datang secara berturut-turut seperti Christmas dan Tahun baru.

Selain itu, kelulusan Sekolah dan Universitas juga akan ikut bergabung setelah melewati tahun. Mereka yang sudah di semester akhir dan akan segera lulus, begitu merasa terharu atas pencapaian mereka selama ini.

Walau ini belum awal yang sebenarnya namun perjuangan untuk sampai di tahap ini memberikan kesan yang "tak bisa dikatakan"

Pendidikan yang telah dilalui dari playgroup hingga sarjana juga menerima begitu banyak ilmu dan pengetahuan dari setiap sisi akademik dan pengalaman, merupakan anugerah terbaik bagi orang yang bisa mendapatkan dan merasakannya. 

Rasa syukur memadati diri seseorang itu. Ia ingin setelah lulus dengan nilai terbaik, bekerja di perusahaan besar akan menjadi tujuan selanjutnya.

Jikapun tidak, ia tetap akan menghasilkan uang dan tidak akan menyia-nyiakan nilai dan skill-nya selama ini. Walau ada sedikit keraguan, tapi ia harus tetap menyebarkan kepercayaan dirinya, untuknya dan orang lain.

"AAAHHHHH! AKU AKAN LULUS!! WOOOOO! CHOI BEOMGYU KAU MEMANG JJANG!" Lelaki berkupluk dengan jaket tebalnya ini melompat kesana-kemari begitu riang. Berteriak keras dengan uap dingin yang terus berhembus dari nafasnya. Seakan ada kereta api uap yang melintas didalam mulutnya itu. 

Cuaca dingin ini membuat nafasnya 2x beroperasi. Tersenggal-senggal karna berteriak sesuka hati. Meskipun tampangnya tidak peduli, tapi ia menyesalinya juga.

Lelaki ber-name tag Beomgyu ini pun mulai akan pergi meninggalkan jejak disalju putih itu. Ia berjalan mundur dengan perasaan senang tanpa melihat apa yang akan terjadi dibelakang punggung tersebut. 

"Wah... Selamat tingg-- BRUAKK!!"

"Akh..." Sebuah rintihan terdengar.

Beomgyu yang baru sadar telah menimpa seseorang langsung sigap bangun dan membantu seseorang yang sudah ditabrak. Ia berencana meminta maaf tapi terbungkam secara tiba-tiba. Apa yang salah?

"Aura gadis ini... mengerikan" Ucapnya pelan tanpa sadar.

"M-maafkan aku. Aku tak sengaja menabrakmu. Kau... tidak apa-apa?" Beomgyu sekali lagi tanpa sadar melakukan sesuatu yang dapat menjadikan salah paham. Ia mendekatkan tubuhnya untuk melihat wajah seseorang itu karna menunduk dan tertutupi oleh rambut yang tergerai.

"Hey..." Panggilnya lagi. Sampai dimana suara berat dengan penuh kebencian terdengar.

"Membusuklah"




JLEB. 




Ha? 




"Membusuk? Kau sedang mengutukku?" Beomgyu memastikan. Mungkin saja ia salah dengar.

Seseorang itu mengadahkan wajah. Ia menatapi dengan ketidaksukaan lalu membangkitkan diri dan pergi begitu saja. Beomgyu tentu hanya terdiam mematung. Untuk pertama kalinya selama sepanjang hidupnya ia baru bertemu dengan orang seperti ini. 

"Hey! Ucapanmu sungguh tidak sama seperti yang terlihat"

Kaki kecil yang memakai sepatu boots itu terdiam dari langkahnya. Terdiam selama beberapa menit tanpa membalik tubuhnya dan kemudian kembali berjalan diatas salju yang menyelimuti jalan.

"Perempuan aneh" Untuk kedua kalinya langkah kaki itu terhenti. 

"Kau tau apa tentangku?" Nada rendah yang kembali terdengar. Beomgyu terpanggil, karna akhirnya orang itu merespon.

ambivert;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang