guessing;

36 7 0
                                    

2016.




Setelah sebelumnya Minjeong dan Beomgyu mendapatkan sebuah benda yang sangat mencurigakan, kini di tiga hari setelahnya mereka berdua bertemu face to face di sebuah taman yang tak jauh dari Universitas Beomgyu dimasa depan.

Orang yang pertama kali mengajak adalah Minjeong sendiri. Ketika mereka mendapat hukuman berdiri di depan kelas sembari mengangkat kursi keatas kepala hanya karna saling berbisik disaat Guru mereka sedang menerangkan, sebuah kesempatan pun muncul untuk menyuruh Beomgyu berbicara empat mata dengannya.

Awalnya lelaki itu kaget terdiam membisu namun setelahnya berlagak tidak mendengar apa-apa. Sontak saja hal itu membuat gadis tersebut kesal dan spontan mendecih. Ryujin yang sejak awal sudah memperhatikan mereka dari dalam kelas, terus memasang pandangan yang begitu penasaran.

Hingga hari itu pun tiba.

Minjeong menatap lurus kedua manik mata lelaki didepannya. Penuh rasa selidik dari pancaran mata yang dituju. Gadis ini masih bungkam tak bersuara. Ia hanya terus memperhatikan setiap gerak gerik lelaki tersebut.

"Hello? Are u okay?" Tangan itu mengayun di depan mata gadis itu. Dan tentu saja langsung membuatnya tersadar. Tanpa disangka, ia sedang melamun.

"Sorry, but who are you?" Tanyanya balik dan dibalas dengan senyuman hangat sembari mengangkat diri.

"I'm Jake. I know you since I accidentally bumped into you before. I'm sorry for that"

Lelaki bernama Jake tersebut membungkuk 90°. Sepertinya ia merasa sangat bersalah. Minjeong terpaku dan termenung kembali. Ia mengingat kapan dimana lelaki ini menabraknya?

"Are u sure? When did i get bump by u?" Minjeong memastikan dan Jake pun hanya bisa terheran.

"U don't remember?" Gadis itu menggeleng.

Jake bingung harus menjelaskan bagaimana lagi. Jika menggunakan bahasa kelahirannya, ia sedikit gugup karna takut akan terjadi salah paham. Sebab ia tak cukup lancar menggunakannya.

"If i'm not wrong, saat itu adalah hari minggu. Aku tidak sengaja menabrakmu dan kau bleeding" Jelas Jake yang masih tercampur dengan bahasa kewarganegaraannya.

"Berdarah?! Oh jadi kau ya yang membuat temanku terluka-luka?!!"

Setelah sekian purnama, akhirnya Beomgyu datang dengan nada tingginya. Bagaimana tidak, Minjeong sudah menunggunya lebih dari 1 jam sampai-sampai bertemu dengan lelaki bernama Jake tersebut.

Beomgyu mencoba menyudutkan Jake. Dan tentu saja lelaki itu mundur beberapa langkah sembari mengangkat kedua tangannya. Tak lama kemudian sebuah kaleng jatuh mengenai kepala si lelaki paling berisik.

"Akh!! Ya! Siapa yang melakukan ini?" Kepalanya memutar kesana kemari dan tak melihat seorangpun hingga suara khas yang ada dikelasnya terdengar diatas pohon.

"Bodoh" Ejek seseorang tersebut dan hal itu berhasil membuat Beomgyu ternganga.

"RYUJIN GILA! Kepala aku sakit tau!" Sebelum turun si empu hanya mengindikkan bahunya.

"Beomgyu, kau saja yang tiba-tiba datang sok preman seperti itu. Dia hanya membantu Minjeong yang tersandung tadi. Aku melihat semuanya dari sana" Ucapnya sembari menunjuk sekilas pohon sebelumnya dengan ujung dagunya tersebut.

Setelah mendengar itu, Beomgyu jadi malu dan mulai memundurkan tubuhnya ke belakang sampai bersampingan dengan Minjeong. Minjeong sejak tadi juga hanya diam. Ia banyak memikirkan sesuatu dan melirik Ryujin yang ternyata sejak tadi sudah ada bersamanya.

ambivert;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang