someone;

61 12 4
                                    

2016.




"How much longer do we get there?"

"We'll be there in ten minutes, Mister"

"I'm not MR."

"I'm terribly sorry"

"Nevermind"

Seorang lelaki muda dengan perawakan cukup tinggi sebagai pria, sedang menunggu ketibaannya di negara yang diketahui adalah kampung halaman keluarganya.

Dari mobil mewah Cadillac One "The Beast", dapat terlihat jika lelaki ini berasal dari keluarga konglomerat yang sangat tajir.

Ia seorang anak tunggal, berpendidikan tinggi, tampan nan rupawan, dan juga... Tsundere (selain keluarga). Ya, ia dikenal dengan omongan yang sangat jujur. Walaupun terasa menohok, tapi ia seseorang yang sangat lembut dan peduli. 

"We are here, Mister" Kata seorang Supir.

"Ah, I told you to not call me Mister. Just call my name, Jake"

"I understand, Jake

Lelaki bernama Jake itu, telah turun dari mobil mewah tersebut dan melenggang masuk ke pekerakangan rumahnya. Rumah megah seperti istana itu merupakan rumah keluarganya yang berdiam di Korea Selatan.

Ia baru pertama kali berkunjung. Sebab ia lahir dan tumbuh besar di Brisbane, Quensland, Australia. Ia pure orang Korea namun tinggal di luar negeri.

Diusia Jake saat ini, ia berada diusia anak SMA. St. Peters Lutheran College, adalah Sekolah Atas-nya di Australia. Berhubung sedang liburan, maka dari itu ia pergi ke negara Ginseng ini.

"Hi, Nanny!"

"Long time no see, my Grandson! How are you?"

"I look good as you can see" Dengan aksen Aussie-nya yang begitu kental.

"Owwhh, cutie"

Seperti yang terlihat, merekapun bercengkrama bersama setelah sekian lama tak berjumpa. Jake memeluk hangat sang Nenek dengan senyuman bahagia.

Jake berbagi cerita pengalamannya saat di Sekolah maupun kesehariannya di rumah. Dimata sang Nenek, Cucunya tersebut tampak sangat menggemaskan ketika bercerita.

Hingga beberapa menitpun berlalu, Jake menyudahkan percakapan. Ia ingin Neneknya beristirahat, begitu pula dengan dirinya. Istirahat dalam artian seorang Jake adalah berjalan-jalan mengelilingi kota seorang diri.

Ia mengambil sepeda elektriknya dan pergi berjalan keluar tanpa permisi kepada yang lain. Dengan earphone yang bertengger ditelinganya, alunan lagu yang terdengar menyesuaikan suasana saat ini.

Energinya sekarang sedang terisi ketika melihat pemandangan yang sangat menyegarkan kedua matanya. Ia sampai terfokus melihat banyaknya anak-anak yang sedang bermain di Taman.

Hingga dimana kedua tangan itu mengerem secara mendadak saat terlihat ada seorang Siswi yang terjatuh ke aspal tepat berada didepannya.

Tentu saja ia juga hampir terjatuh karna menghindari gadis tersebut. Setelah memakirkan sepedanya di pinggir, ia pun hendak membantu. Namun sebelum itu terjadi, gadis itu langsung berdiri tegak dan membungkukkan badannya meminta maaf lalu pergi begitu saja.

Lelaki ini tak berkedip selama seperkian detik. Ia kaget dan terpaku secara tiba-tiba. Apa gadis itu merasa malu? Atau dirinya yang bau?? Mengapa seakan dirinya harus cepat-cepat dihindari?

"Excuse me, are you ok?" Lelaki ini lupa kalau ia sudah berada di negara yang berbeda.

"I'm fine" Jawab gadis itu singkat, padat dan jelas. Ia mengucapkan sembari berjalan pergi.

ambivert;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang