2016.
Istirahat pun tiba. Beomgyu bersama sekelompok temannya hendak pergi menuju Kantin. Tapi sebelum itu, Beomgyu meminta maaf, jikalau dirinya akan menyusul. Tentu saja sikapnya tersebut begitu mencurigakan bagi mereka. Tak terkecuali oleh Ryujin.
"Ya! Kau kenapa lagi?!" Bentak teman bulenya yang bernama, Huening Kai.
"Tidak, tidak apa. Ada urusan sedikit" Beomgyu menyengir tanpa dosa.
"Yasudah tinggalkan saja dia. Nanti kalau ada maunya, dia pasti merengek dengan kita" Kali ini ucapan tanpa dosa. Kang Taehyun si pelaku dari mulutnya yang savage.
Kedua orang ini adalah teman dekat Beomgyu sampai ke Jenjang Universitas. Ia hanya melabeli mereka sebagai teman dekat saja, tidak lebih seperti Sahabat. Dikarenakan Beomgyu pernah mengalami Trust Issue dimasa lalu. Jadi ia tak ingin terulang.
Semua orangpun telah meninggalkan kelas dan menuju ke Kantin. Namun bukan berarti kelas itu kosong. Tersisa 2 murid yang menetap disana. Siapa lagi kalau bukan dua orang yang aslinya bukan seorang remaja lagi.
"Winter, kau tidak ke Kantin?" Beomgyu menarik bangkunya ke samping meja Minjeong. Gadis itu kesal sembari me-rolling eyes. Ia menatap intens lelaki yang sudah berada di sebelahnya. Sementara Beomgyu dengan polos menanyakan ada apa..
"Siapa itu Winter?" Mulut yang dianggap motor itu menganga seakan mengerti.
"Aaaa... Jadi kau kesal padaku karna itu" Minjeong mendecih seperti biasa.
"Kau ini...!! Apa kau tidak menyadari sikapmu yang dingin itu? Karna sebelumnya aku tidak tau namamu, ya aku menyebutmu Winter. Lebih cantik dan pas untukmu" Minjeong melepas earphone-nya dan melihat kesal wajah yang polos itu.
"Jadi maksudmu, nama pemberian orangtuaku tidak bagus, begitu? Enyahlah"
"Tidak! Bukan begitu maksudku! Kim Winter!!!"
Minjeong bergerak menuju pintu keluar. Berencana untuk meninggalkan Beomgyu yang sangat mengganggunya. Namun rencana itu tidak berjalan lancar, karna Beomgyu menahan dirinya.
"Lepas!" Minjeong mencoba memberontak. Tapi apadaya seluruh tubuhnya sangat sakit.
"Ya! Jangan seperti itu! Bukankah itu sakit?"
Lelaki ini memeriksa tubuh Minjeong. Dan saat itu juga ia meninju perut didepannya tak kenal ampun. Seperti yang diharapkan, Beomgyu pun terbaring dibawah lantai tanpa ada yang melihat kecuali tertangkap oleh CCTV.
Minjeong berjalan dengan tergesa-gesa. Ia benar-benar jengkel. Bagaimana bisa lelaki itu dengan polosnya menyentuh tubuh perempuan seperti itu? Walau tidak dibagian sensitif tapi itukan....
"AKKHH!! ORANG GILA!"
"Siapa yang orang gila?! Astaga aku kaget"
Celetukan itu juga membuat Minjeong terkejut. Ia begitu ceroboh berteriak tanpa melihat situasi terlebih dahulu. Saat ini ia sudah berada di Rooftop sekolah. Dan sejak masuk, kakinya berlari keujung depan Rooftop dan meluapkan emosinya.
Tanpa disangka ada seseorang dibelakangnya yang hendak turun dari Rooftop. Minjeong membeku dan menghela nafasnya. Kali ini masalah apalagi yang akan datang, pikirnya. Minjeong tak ingin berbalik walaupun sudah mendengar suara yang ditujukan padanya.
"Permisi, sepertinya aku mengenalmu" Gadis itu memejamkan matanya. Mencoba untuk terus menahan sabar. Ia butuh ketenangan !
"Lalu kenapa?" Ucapnya sembari membalik. Terlihatlah tubuh tinggi menjulang yang ditemuinya pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ambivert;
Romance"Back to the past?! How!?" Musim dingin mendadak berganti musim semi. Suatu hal yang biasa terjadi. Namun jika diteliti, ada kata "mendadak" yang menjadi titik permasalahan. Kedua insan yang memiliki kepribadian yang tak pernah akur itu harus disatu...