PROLOG

350 46 15
                                    

AUTHOR : AphroditeTemis / AnYa

GENRE : Romance / Action / Comedy

RATE : 21+

WARNING : ChangKyu / VegasPete

.

.

"Kau yakin mau liburan disini?"

"Ck, tempat ini menggerikan...Primitif dan bau!"

"Kalian takut? Mau pulang?"

Pria muda berambut ikal itu mengerling nakal sebelum tersenyum mengejek pada kedua sahabatnya yang tampak ragu. Pemandangan yang sedang mereka lihat memang kurang menyakinkan. Jika tidak mau dikatakan menyedihkan. Kotor, bau dan debu. Dia bahkan melihat 2 tong sampah besar yang hampir meluap tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Siapa bilang aku takut?" Lee Taemim, si fashionista yang tidak bisa hidup tanpa pelembab itu mengangkat tinggi dagunya. "Ayo kita mulai petualangan bodoh ini!" Tambahnya sinis tanpa peduli pada si otak bejat yang pasti sengaja merencanakan liburan aneh ini.

"Bodoh kau bilang?" Suara Kyuhyun meninggi. Matanya memicing tajam. Rencana liburan mereka brillian dan berani sekali si jelek Taemin mencelanya. "Siapa yang paling antusias saat kita berangkat? Kau!" geramnya sambil menunjuk kearah Taemin yang memasang wajah polos.

Awalnya Taemin memang antusias. Tapi itu sebelum dia melihat situasi tempat ini yang jauh dari mewah dan nyaman. "Itu sebelum kita sampai," Alasannya cepat dengan nada yang sama tingginya. "Sekarang aku hampir mati karena terbakar matahari!" Taemin memang berlebihan tapi itu haknya karena dia sedang kesal.

Melihat perang yang akan berkobar, pria tinggi besar yang berdiri bersama mereka tertawa keras. Dia sangat mengenal keduanya dan ini akan jadi liburan tersingkat mereka. "Dalam 24 jam kalian akan memutuskan pulang. Mau bertaruh?" Tantangnya ringan dengan seringai culas sambil menaik turunkan alisnya. Situasi ini mulai menarik.

Cho Kyuhyun, si rambut ikal yang mencetuskan ide liburan ini langsung mengulurkan tangannya. Tantangan adalah sesuatu yang paling disukainya. "Siapa takut? Aku mau kapal pesiarmu!" Tuntutnya serius dan tergelak keras saat Hwang Chansung, si raksasa bodoh langsung melotot tajam padanya. "Kenapa? Takut kalah?" Dengan riang Kyuhyun melemparkan kembali kata-kata mengejek Chansung tadi.

"Aku mau kau jadi pelayanku," Timpal Taemin yang juga mulai menyukai rencana liburan ini. Kapan lagi dia bisa meminta seorang Hwang Chansung menjadi pelayannya. "Deal?" Mengabaikan mereka yang sepertinya sudah menjadi bahan tontonan di pintu imigrasi yang tampak butuh renovasi itu, Taemin juga ikut mengulurkan tangannya.

Menjadi pengecut tentu bukan dirinya dan Chansung yang sedang bosan siap menghadapi tantangan apapun. Lagipula jika sesuai informasi yang didapatnya, tempat ini lumayan menarik. "Kenapa tidak? Deal!" Setujunya dengan seringai lebar karena yakin akan memenangkan pertaruhan bodoh ini dalam waktu singkat.

"Ok! Ayo kita mulai petualangan ini!"

.

.

Pagi atau malam tidak ada bedanya di tempat ini. Selain asap rokok yang memenuhi ruangan yang mampu menampung ribuan orang, yang terdengar hanya suara bola roullete dilempar maupun teriakan para penjudi yang kalah atau menang. Siklus yang hampir selalu sama setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik. Uang terasa tak bernilai ditempat ini karena dengan mudahnya para penjudi yang berharap akan memenangkan uang banyak mempertaruhkan semua milik mereka di meja judi.

Dari tempatnya berdiri, sosok tinggi berkulit gelap itu menatap ke bawah. Melihat jelas setiap sudut area yang dipenuhi meja judi yang menyediakan berbagai permainan dengan taruhan uang. Siapa pun yang datang ke tempat ini, kaya, miskin, pencari keberuntungan, atau sekedar penasaran pasti akan membuang uang mereka di meja judi yang siap melahap siapa pun mangsanya.

"Tingkatkan keamanan! Buka lantai 27 dan berikan service terbaik untuk para VVIP!" titahnya dingin sambil berbalik yang langsung diikuti sejumlah bodyguard. "Ini musim liburan dan aku yakin banyak yang siap menghamburkan uang!" Seringai tipis membuat wajah tampan sosok tinggi itu tampak menakutkan.

"Siap, Boss!" sahut pria berpakaian hitam yang merupakan kepala keamanan tempat itu. "Aku juga sudah menyiapkan bandar terbaik kita. Untuk lantai 27 semua sudah siap!" lapornya cepat karena pria yang memiliki tempat ini terkenal bukan karena sifat baiknya.

Sambil terus melangkah menuju private lift, Max, sosok tinggi berkulit gelap itu bisa merasakan ketegangan para asistennya. Mungkin mereka tidak berpikir dia akan kembali secepat ini. Selalu menyenangkan bisa merasakan ketegangan berbalut rasa takut yang pada akhirnya akan membuat semua orang patuh pada keinginannya.

Di tempat ini, Hell Palace Casino and Resort, bahkan mungkin di kota yang terkenal dengan tingkat kriminalitas tertinggi ini, dia 'lah yang berkuasa! Hanya dengan menjentikkan jari, Max bisa mendapatkan semua yang diinginkannya dalam sekejab.

.

.

"Jadi ini orangnya?"

"Ya, Boss. Bunuh? Patahkan kaki dan tangannya?"

Alis pria berusia pertengahan 30an yang duduk disudut meja itu terangkat saat mempertimbangkan usul yang menarik itu. Tapi membunuh secara cepat mangsanya pasti membosankan. "Kudengar Max sudah kembali," Bukannya menjawab pertanyaan tangan kanannya, Vegas malah mengalihkan topik yang membuat seisi ruangannya diam-diam saling melempar tatapan bingung.

"Dini hari tadi," sahut salah satu pengawal. "Dia membawa barang baru. Juga seorang pengawal baru. Apa perlu diselidiki?" Untuk bertahan dalam bisnis ini, yang pertama harus dilakukan adalah tahu bagaimana cara menyenangkan hati sang boss.

Perlahan Vegas, pemilik Grand Pandora berjalan mendekati pria muda yang sedang ditahan kuat 2 pengawalnya. Menatap lama wajah yang penuh luka dan darah itu beberapa saat sebelum menyeringai lebar. "Aku mau kau menyusup ke Hell Palace dan mencuri sesuatu!" bisiknya dingin sementara tangannya mencengkram kuat pipi pria muda yang hanya menatap benci padanya.

.

.

"Casino?"

"Memangnya kalian tahu caranya berjudi?"

Dengan malas Kyuhyun menghela nafas panjang sebelum menatap Taemin dan Chansung seolah keduanya punya tanduk di kepala. Apa udara ditempat ini membuat mereka bodoh? Atau mungkin karena juice menjijikkan yang baru mereka minum?, batin Kyuhyun yang menghitung satu sampai lima dalam hati sebelum mulai bicara dengan nada pura-pura sabar.

"Ini Poipet," serunya pelan berharap kedua sahabatnya langsung mengerti tapi sepertinya tidak. "Oh dewa! Apa kalian tidak punya ponsel? Coba buka google dan cari tahu!" Kyuhyun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berteriak kesal meski hasilnya lagi-lagi mereka jadi tontonan.

Hanya dengan melirik sekilas gedung megah yang tampak aneh di lingkungan kumuh ini, Chansung tahu mereka akan membuang banyak uang ditempat ini dan bahkan mungkin terlibat masalah jika tidak hati-hati. "Aku tahu ini Poipet. Pusat perjudian dan casino," geramnya karena tahu Kyuhyun pasti menganggapnya bodoh. Tapi, sebaliknya, Chansung yakin dia satu-satunya yang waras disini hanya dirinya.

"Tapi, apa kau tahu caranya berjudi? Jika tidak, kau akan menjadi mangsa didalam sana!"

"Sepertinya menarik! Ayo kita coba, Kyunnie!" Bukannya takut setelah mendengar ucapan Chansung yang sedikit menakutkan, Taemin malah merasa tidak sabar untuk masuk dan mencoba peruntungan mereka. "Tenanglah, sepupu. Kita bisa belajar dulu!"

Mengabaikan Chansung yang tampak tidak setuju, Kyuhyun menarik tangan Taemin dan melangkah lebar ke pintu depan Hell Palace yang dijaga sejumlah pengawal bersenjata. Ini saatnya mereka bermain!

.

.

Note Author : Ide buat cerita ini adalah saat tanpa sengaja melihat video di Youtube dan karena rindu ChangKyu yang sedikit comedy. Hanya beberapa chapter dan sekedar selingan diantara Love Affair yang akan selalu diutamakan.

Sebenarnya tema casino ini bukan pertama kali sih gw tulis. So, yang ini tidak akan detail.

Yang suka dan mau chapter selanjutnya diupdate, vote dan tinggalkan komen ya.

POI PETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang