04. Gantari

164 7 2
                                    

Gantari adalah sinar paling terang begitulah arti nama tersebut, namun sewaktu-waktu sinarnya bisa redup. Ia bilang ia adalah perempuan yang kuat, namun nyatanya ia hanyalah perempuan yang tak berdaya, bagaikan sinar yang membutuhkan kekuatan untuk tak redup.

Gantari, seorang anak perempuan dari pasangan Edwin dan Puspa. Edwin telah meninggal sewaktu Gantari menginjak bangku SMA. Setelahnya hidup nya hancur, anak yang tadinya sangat di manjakan oleh ayahnya dengan harta berlimpah kini harus hidup dengan kerja keras. Gantari memiliki tanggung jawab sebagai anak sekaligus tulang punggung untuk keluarganya. Ibunya kini tengah menjalani perawatan akibat sakit yang di deritanya membuat Gantari harus bekerja keras demi mendapatkan pundi-pundi rupiah. Selain itu, ia juga memiliki tanggung jawab untuk membiayai pendidikannya dan adiknya.

Ini cerita tentang Gantari, perempuan yang selalu terlihat baik-baik saja, perempuan yang mampu melakukan apapun sendiri, perempuan yang tak butuh laki-laki baginya laki-laki hanya akan menyakiti hatinya dan berakhir membuatnya kecewa. Namun apa jadinya jika Gantari jatuh cinta?

***

"Tataaa.... kebiasaan deh, susah banget di hubungi". Panggil seorang gadis kepada Gantari yang tengah duduk di sebuah cafe.

"Apasi nja, lo kan pasti tau gue selalu ada di mana."

"Yaaa minimal chat gue di bales, gue kan bukan cenayang yang selalu tau lo dimana. Apa gunanya sih lo punya hp kalo gak berguna."

"Iya sorry, gimana tadi udah di acc sama pak wisnu?".

"Belum taaa... gue harus pake metode apa lagi biar proposal gue di acc? apa gue goda kali ya biar yes."

"Dih, doyan lu sama bapak-bapak anak 5 gitu?."

"Lebih ke aki-aki gak sih ta? Arghhttt abisnya gue capek bolak balik revisi."

"Lu minta bantuan aja ke asdos nya pak wisnu, siapa sih gue lupa namanya, dia pasti faham gimana karakternya pak wisnu."

"Sada maksud lo? Ogah ta lo tau dia orangnya gimana? Sada itu sakit jiwa yang ada abis gue di isengin dia."

"Nyaranin doang si, kalo gamau yaudah."

"Ehh... ngomong-ngomong tentang sada, temen setongkrongan nya menurut lo gimana ta? Cakep banget gak sih? Menurut gue selain dia cakep dia juga keren banget anjir gue kek bocah angong ngeliatin pangeran diatas panggung".

Gantari tak menanggapi apa kata teman nya itu jika sudah membahas mengenai laki-laki, memang yang ada di otaknya hanyalah laki-laki tampan.

Merasa dirinya tak di tanggapi, Anjani menyenggol siku Gantari . "Yeee.. ditanya juga."

"Otak lo isinya cowo terus ya nja? Proposal noh urusin dulu sampe kelar baru mikirin cowo".

Anja hanya tersenyum seperti kuda.

"Astagaa... baru inget pasti gara-gara tadi nih, buku gue ilang, huh. Namanya siapa?"

"Hah?"

"Iiiihh namanya siapa njaa?"

"Eehhh siapa siiih yang lo maksud siapa anjir gajelas banget."

"Guest star seminar tadi."

"HAH? GANTARIII??? LO NANYA NAMA COWO? Bentar-bentar sininin jidat lo, normal."

"Yaudah kal-". Belum selesai Gantari berbicara.

"DIEM DIEM... bentaar gue lagi cek cuaca takut aja tiba-tiba BMKG umumin kiamat."

"Isss lo ngeselin deeeeh, gue kehilangan buku note gue, gue baru sadar pasti jatoh gara-gara dia tabrak tadi."

"ANJIER LO DI TABRAK AKSARA? WOAHH... wangi banget gak ta? Gimana mukanya dari jarak deket dia masih manusia kan? Oia ta guest star itu namanya Aksara. Jujur naksir kan lo?!" Teriak Anjani sontak membuat Gantari segera menutup mulut teman cerewetnya itu.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang