02.Maradi's fam

183 8 1
                                    

Tidak peduli raga dilahirkan untuk apa
Raga lah yang akan membawamu menemui proses. Namun bagaimana jika raga tak mampu untuk mencapai puncak?

***

Benar saja malam ini turun hujan. Hujan yang cukup berbeda. Karena turun di penghujung malam. Langit gelap terasa lebih mencekam, hawa dinginnya begitu menusuk.

Bersamaan dengan gemuruh yang tengah asik bersahut-sahutan, Aksara merebahkan dirinya di atas kasur, rambutnya setengah basah. Ia memejamkan matanya perlahan riuh dikepalanya mulai kembali menghampirinya. Sontak ia membuka matanya kembali untuk menatap langit-langit kamarnya. "Cemas terus meyakinkan hari esok, padahal tidak ada yang tahu seperti apa angin besok." Batin nya.

Sembari melepas sarung yang ia kenakan selesai sholat tadi, mengarah ke sudut ruang lalu mengambil gitar yang tersandar dan duduk dikursi yang berada dekat dengan jendela kamarnya. Sambil menatap keluar Aksara menyanyikan beberapa lagu.

***

Berbicara mengenai keluarga Maradi, Ia memiliki 3 orang anak dan 1 orang istri. Maradi adalah seorang kepala keluarga yang tegas namun receh abizz. Sebagai pemimpin keluarga prinsipnya adalah kesederhanaan dan kelayakan hidup maksudnya tidak berlebihan namun cukup dalam segala kebutuhan hidup. Bapak sebenarnya gagah nan rupawan jika saja perutnya tidak menonjol kedepan pasti bapak sudah banyak di gandrungi oleh janda-janda di desanya. Tapi mama memang pernah bilang sewaktu muda bapak banyak di gandrungi primadona kampus karna faktanya paras bapak memang menawan hanya saja tertutupi oleh kumis tebalnya itu. Maradi bekerja sebagai dosen tetap di Universitas tempat anak-anaknya mengenyam pendidikan ia mengajar di fakultas sastra. Bapak memang anak seni kentara sekali ketika bapak sudah mulai menggoda mama dengan kata-kata puitisnya itu. Dalam mengajar ia terkenal galak nya minta ampun tapi jika sudah mereceh dosen satu ini malah sudah seperti teman.

Mama, adalah wanita paling cantik yang ada dikeluarga Maradi, karna mama adalah satu -satunya wanita di keluarga itu. Mama ini parasnya ayu nan teduh jelas keibuan sekali, mama memiliki suara yang lembut suara favorit anak bujang-bujangnya namun jangan salah jika mama sudah mengomel kecepatanya melebihi cerewetnya gerombolan soang di rt sebelah. Kalau mama sudah mengomel yang bisa membujuknya hanyalah bapak dengan segala bujuk rayu manis yang ia punya. Pernah sekali mama mengomel habis-habisan selama seminggu karna motor kesayangan mama di pasang kenalpot racing oleh Raja dan Abimanyu entah apa maksud dua cecunguk itu mengganti kenalpot motor yang notabene milik ras terkuat dibumi, alhasil bapak juga yang kena imbasnya karena ikut-ikutan dicueki oleh mama, pernah juga mama ngomel seharian karna tupperware kesayangannya di hilangkan oleh Abimanyu untuk wadah bekal makan siang untung saja ketemu kalau tidak bisa mampus seisi rumah.

Yang sulung namanya Gyan Raja Abimara anak bapak paling ndablek, panggil saja mas Raja. Dibilang paling ndablek ini ya memang benar, mukanya saja yang imut-imut seperti anjing samoyed apalagi jika sudah tersenyum didepan adindanya tercinta itu matanya bisa hilang entah kemana, tapi perlu dicatat lagi Raja ini kelakuannya lebih-lebih seperti asu. Selain rektor dan dosen orang yang paling di takuti seantero kampus adalah raja. Pernah ia berantem sama bapak-bapak stranger padahal bapak-bapak itu hanyalah tukang ojek yang mengantar Dinda ke kampus kata Raja bapak-bapak itu ngelecehin Dinda makanya ia tak terima. Raja ini cuma beda setahun sama Aksara bisa dibilang Raja kakak tingkatnya setahun diatas Aksara hanya saja Raja berbeda fakultas dengan Aksara ia memilih fakultas teknik. Walaupun baddas-baddas begini Raja bisa dijuluki sebagai guardian bagi adik-adiknya ia memiliki hati yang lembut selembut popok bayi. Setidaknya itu yang bisa dibanggakan dari Raja.

Lupakan tentang Raja, sekarang kita bicara anak bapak yang kedua, namanya Aksara Abimana Maheswara. Anak paling kalem dirumah, berbeda dengan Raja, Aksara orangnya gak neka-neko. Aksara ini memang dijuluki mantu able karna parasnya yang tampan dan pintar banyak ibu-ibu yang bersedia menyerahkan surat lamaran untuk menjadikan Aksara sebagai mantunya. Di kampus hampir tidak ada yang tidak mengenalnya bahkan namanya sudah sangat dikenal oleh rektor kampus. Aksara ini orang nya cuek abis, kalo kata Abimanyu mas Aksa itu nggak tahu diri sudah di kasih wajah tampan tapi gak pernah punya pacar. Jangankan punya pacar dekat dengan wanita saja mungkin hanya anak-anak sekre yang jelas itupun karna mereka merupakan anggota-anggota organisasi yang Aksara ketuai. Aksara memilih fakultas kedokteran, alasan ia memilih kedokteran katanya kalo sewaktu-waktu Abimanyu sakit Aksara bisa obati, yang jelas itu bukan alasan sebenarnya. Aksara juga memiliki cafe di dekat kampus, tidak terlau besar namun cukup nyaman untuk sekedar nongkrong. Alasan ia membuka cafe karna ia mau teman-teman nya maupun siapapun bisa menyalurkan bakat-bakat bermusik mereka lewat live music yang tersedia di cafe itu.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang