SATU

1.4K 82 5
                                    

Ada banyak orang di siam park city hari itu, P’aof memberikan mereka hari libur dan mengantarkan mereka ke taman bermain tersebut sambil berpesan agar mereka menikmati hari libur ini karena jika series yang sedang mereka kerjakan sudah tayang, mungkin mereka tidak akan bisa menikmati hari libur seperti saat ini lagi. Sekerumunan orang tertawa dan menjerit dan saling berdesak-desakan. Nunew memegang kembang gula di tangan kanannya karena sungguh, apa bagusnya pergi ke taman bermain tanpa kembang gula? 

James mengatakan bahwa kembang gula selalu terlihat lebih enak daripada rasanya, dia tidak suka bagaimana permen manis itu terkadang berubah seperti pasir di giginya katanya, tetapi Nunew menyukainya. The ‘wife gang’ yang terdiri dari James, Nat, Yim, dan Nunew dibebani dengan setumpuk boneka-boneka kecil di kedua tangan mereka, hasil dari permainan-permainan yang terus dimenangkan oleh pasangan ‘official’ mereka. 

The thing is, hal ini menjadi semacam kontes siapa yang paling macho yang agak sedikit rumit di antara mereka untuk melihat siapa yang bisa memenangkan permainan paling banyak, dan siapa yang bisa memenangkan mainan yang paling besar diantara mereka. Itu semua karena Nat adalah Nong domundi boys yang paling mereka sayang dan James adalah their Unofficial Queen, sementara Net mungkin menyukai atau tidak menyukai James (hubungan mereka terlalu ambigu untuk Nunew pahami) dan Max sangat menyukai Nat dan Zee mungkin juga menyukai nongnya itu. 

Nunew tidak yakin bagaimana Tutor ikut terlibat dalam hal ini, mengingat pemuda itu terlalu santai dan tidak terlalu kompetitif biasanya, tetapi dia sangat ingin mengalahkan Zee dalam segala hal, dan membagikan ‘furry trophy-nya’ ke semua orang; boneka teddy untuk Nat yang membuat Zee mengerutkan kening, unicorn ungu yang terlihat hideous untuk Nunew, yang dia cengkeram di bawah satu lengan saat mereka berjalan, dan sisanya dibagikan kepada anak-anak yang lewat untuk teriakan kegembiraan dari anak-anak dan tatapan curiga dari orang tua mereka. Zee menggoda Nunew tanpa ampun tentang unicorn itu sebelum mengalihkan perhatiannya pada permainan panahan. Nunew tidak keberatan dengan boneka itu, dia selalu menyukai unicorn dan dia tidak bisa membuat banyak jawaban pada godaan Zee dengan mulut penuh permen.

James mendelikan matanya dengan nakal saat Zee menarik kembali busurnya, siap untuk membidik. Dia telah mengeluh selama lima menit terakhir bahwa it’s a good thing pasangan mereka memenangkan mainan-mainan ini untuk mereka, tetapi benar-benar tidak sopan bagi mereka semua untuk membuatnya dan Nat membawa barang-barang yang banyak tanpa bantuan sedikitpun sambil mengelilingi taman bermain itu. Pandangan James tentang kesopanan di zaman modern sudah dikenal oleh anggota kelompok lainnya dan ada suasana pengharapan saat dia membuang koleksi bonekanya di atas rumput dan menyerahkan kuponnya kepada pria paruh baya yang berada di belakang kios panahan. Zee tidak memperhatikan, berkonsentrasi pada tembakannya, jadi ketika james tiba-tiba menyenggol Zee dengan panahnya, pria paling tua di antara mereka itu berteriak kaget. Arah panahannya melebar, meleset dari target sejauh satu meter.

"Dear me, P’Zee, kamu harusnya membidik lebih teliti lagi," James menyeringai, menembakkan panah satu demi satu dan memenangkan sebuah panda raksasa yang dia tawarkan kepada Net, yang kemudian tersipu samar. Zee merengut saat pemilik kios menawarinya pilihan hadiah hiburan. Dia mengambil satu secara acak, meliriknya dan setelah ragu sejenak, menawarkannya kepada Nunew. Nunew mengambilnya, jari-jari meraba-raba benda kecil itu, jemarinya lengket dengan sisa-sisa permen kapas yang baru saja dihabiskannya sambil terdiam sejenak.

Sebuah cincin. 

Cincin plastik yang norak, kuning mencolok yang mungkin saja dimaksudkan supaya mirip dengan emas, tetapi jantung Nunew berdetak kencang karena Zee telah memberikannya kepadanya. Bukan Nat, atau siapa pun, DIA. Dan dia tahu bahwa itu tidak berarti apa-apa, dia tahu bahwa Zee telah memberikannya kepadanya karena tidak berarti apa-apa jika pria yang lebih tua darinya itu memberikannya kepadanya (karena dari awal Zee memang sudah mengatakan kepada nunew jika hubungan yang akan mereka jalani selama ini hanya sebatas PhiNong, dan tidak mungkin lebih dari itu), karena dia tidak ingin berurusan dengan pentingnya memberikan cincin kepada seorang Nong. God, dia tahu Zee hanya memberikan cincin itu kepadanya karena itu adalah hadiah hiburan sampah. Dia tahu semua ini tapi tetap saja, pipinya memerah dan dia melawan nalurinya untuk menyeringai saat dia menyelipkan cincin itu ke jarinya. Seharusnya tidak pas, itu mainan anak-anak, sungguh, tapi dia berhasil meremasnya ke jarinya.

MAUNYA SAMA KAMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang