Bab 2

738 60 1
                                    

"RAFAEL!!"

Suara teriakan itu membuat Rafa terkejut, rokok ditangan nya itu pun akhirnya jatuh sia-sia dibawah sepatu nya.

Di ujung pintu itu sosok Richard sudah berdiri dan berjalan ke arah nya, tidak hanya Richard tapi ada dua orang guru laki-laki yang juga ikut. berdiri disana.

Dengan kasar Richard menarik tangan Rafa dan membawa anak itu dengan paksa

"Le..lepas.."

Rafa mencoba melepaskan tangan besar yang menarik tangan nya itu dengan kuat.

Richard tidak peduli, dengan kasar ia terus menarik bahkan terkesan seperti menyeret Rafa menuju parkiran mobil nya

"Rafa nggak mau pulang"

Rafael kembali memberontak saat Richard membuka pintu bagian penumpang itu untuk Rafa.

"Masuk Rafa!"

"Rafa masih mau sekolah!!"

Bentakan dari Richard dibalas tak kalah keras oleh Rafael

Dengan kasar Richard mendorong Rafa masuk ke mobil nya.

"Jalan"

Richard memerintahkan supir pribadi nya itu untuk langsung menjalankan mobil nya. Sementara Rafa masih berusaha untuk membuka pintu yang ada disamping kanan nya itu.

"Rafa masih mau sekolah!!"

"DIAM!!"

Rafael terdiam saat Richard membentak keras padanya. Nyali nya menciut saat mata elang itu menatap tajam padanya.

Dengan gerak pelan Rafael beringsut menjauhi posisi duduk nya dari Richard.

Sementara Richard masih berusaha mengontrol emosi nya, emosi nya langsung naik saat mengetahui bahwa Rafa sedang berada di gudang sekolah nya dan mencoba untuk merokok.

Niat nya hanya ingin mencari tahu siapa orang-orang yang telah memukul Rafa kemarin, namun malah dikejutkan dengan perilaku Rafa disekolah nya.

"A-ada yang bisa saya bantu Pak?"

Wanita yang berstatus sebagai kepala sekolah disana itu pun berbicara penuh hati-hati pada sosok pria yang saat ini duduk dihadapan nya.

"Kemarin putra saya pulang dalam keadaan babak belur. Apa pihak sekolah tidak ada tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini?"

"Maaf -"

"Permisi bu, maaf saya menganggu. Tapi ada sekelompok siswa yang sedang merokok di gudang bu..."

Sang penjaga sekolah itu terkejut saat melihat siapa tamu yang sedang bersama dengan kepala sekolah itu.

"P-pak Richard?"

"Ya?"

Richard yang ditatap terkejut itu pun menaikkan alis nya menatap pria paruh baya yang barus saja datang itu.

"Saya baru saja melihat Rafa berada di gudang dan sedang mencoba untuk merokok Pak.."

Dan saat itu juga Richard berdiri dengan rahang mengeras menahan emosi, padahal masalah Rafa yang babak belur saja belum selesai, tapi kini anak itu malah kedapatan merokok di gudang sekolah

Mobil itu berjalan dengan keheningan. Rafael sesekali melirik pada Richard yang hanya diam, tampak jelas bahwa pria itu sedang mencoba menahan emosi nya.

Rafael memgernyit saat mobil yang dikendarai oleh mereka itu memasuki parkiran sebuah rumah sakit.

"Kenapa kita kesini?"

RAFAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang