"Mama, besok hari ayah. Bu guru bilang besok ayah harus datang ke sekolah..."
Bocah berusia lima tahun itu berbicara sambil menatap pada ibu nya.
Emily terdiam, tangan nya yang sejak tadi mengelus lembut rambut putranya itu seketika berhenti.
"Besok ayah bisa datang?" bocah laki-laki itu kembali berbicara tanpa mengalihkan perhatian nya pada sang ibu.
Emily mengedarkan pandangan nya, tak sanggup untuk melihat tatapan berharap dari putranya. Dia tahu, Richard pasti tidak akan datang di acara seperti itu. Pria itu selalu sibuk dengan pekerjaan nya.
"Rafa tahu bukan ayah sedang sibuk bekerja, itu juga untuk Rafa..." Sungguh Emily tak tahu harus menjawab seperti apa pada Rafael, bocah lima tahun itu pasti tidak akan menerima alasannya.
"Bukankah semua ayah juga sibuk? Kenapa ayah teman-teman Rafa tetap bisa datang?" Bocah laki-laki itu kini menyangkal, kenapa hanya ayah nya saja yang tidak pernah hadir di acara TK nya. Bukankah semua ayah juga bekerja, tapi kenapa hanya ayah nya yang tidak pernah hadir?
"Mama akan coba tanya papa dulu oke, semoga papa ngga sibuk dan bisa temani Rafa besok..." Emily mencoba untuk menghibur anak itu, walau dia yakin, Richard pasti akan menolak ajakan nya.
"Jangan sedih kaya gitu, mama ngga suka liat Rafa sedih. Coba mama liat senyum nya Rafa..." Emily terkekeh, mencoba untuk menghibur putranya.
******
'Tok'
'Tok'
'Tok'
"Masuk"
Jawaban dari dalam membuat Emily akhirnya masuk kedalam ruang kerja milik Richard.
Hal yang pertama kali Emily dapatkan adalah pemandangan Laura yang tampak berdiri disamping meja Richard, entah apa yang mereka lakukan, yang jelas Emily masih menangkap Laura yang tampak merapihkan pakaian atas nya dan Richard yang memperbaiki kerah kemeja nya.
Pemandangan seperti ini bukan pertama kali nya bagi Emily, wanita itu sudah berulang kali mendapati Richard dan Laura seperti ini.
"Besok Rafa ada kegiatan hari ayah di sekolah, apa kau bisa hadir besok?" tanpa basa-basi Emily langsung mengutarakan maksud dan tujuan nya pada Richard.
"Besok?" Richard tampak mengerutkan dahi nya seolah sedang berfikir.
"Ya, apa kau bisa?"
"Bukankah besok Ethan juga melaksanakan hari ayah?" tiba-tiba saja Laura ikut menyahut dalam pembicaraan itu.
"Ah iya aku lupa, besok aku harus pergi menghadiri acara sekolah Ethan.." Richard menatap ke arah Emily yang tampak terdiam ditempat nya.
"Kau bisa menyuruh Vian untuk menggantikan ku disana.."
Emily masih terdiam disana, tangan nya saling bertaut seolah menguatkan dirinya disana. Dada nya terasa sesak mendengar jawaban dari Richard.
Seharusnya Emily tidak perlu menyakan hal ini kepada Richard. Seharusnya Emily tidak perlu menaruh harapan bahwa Richard akan mem prioritaskan putranya. Jelas Richard akan menaruh Ethan pada prioritas pertama nya sebelum Rafael.
"B-baik lah terimakasih. Ma-maaf mengganggu waktu kalian.."
Emily buru-buru pergi darisana sebelum air mata nya mengalir deras diruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Random"Jangan atur-atur Rafa!!" "Papa bukan papa nya Rafa!!" "Mama, kenapa kita nggak pergi aja?" "Rafa nggak butuh Papa, kita pergi aja mama..." Cover by : Pinterest