Dah lama g nulis yah kawan-kawan. Saya sedang jatuh cinta sama abang Niji jadi tolong maklumi.
Silahkan dibaca tulisan receh hasil kegabutan saya. Semoga menghibur, ada vote bersyukur, ditambah komen jadi lebih semangat wkw.
Tolong cintai ayangku sebanyak-banyaknya :*
***
"Tipemu kayak apa sih? Aku penasaran, soalnya kamu selalu menonton lelaki Korea yg bahkan gak tau kalo kamu hidup," ucapan Windy dihadiahi oleh pukulan kecil oleh Sera.
Sera berdecak setengah kesal tanpa mengalihkan pandangan dari layar hp di atas meja yg tengah memutar MV dari idolanya.
"Yang jelas kayak Jungkook, Felix, atau Haechan deh."
Windy menoleh sekilas, memincingkan mata lantas menggeleng beberapa kali.
"Pantes, jones akut." Sera menekan tombol pause pada Youtube seraya membalas tatapan sahabatnya itu. "Nih ya, aku tidak pernah merasa kekurangan karena idolku menyediakan konten yg kumau. Jadi jomblo bagiku itu bukan hal memalukan."
"Iya deh, tapi---"
"Woy! Habis ini jam kosong, Bu Dinar pergi ke rumah sakit woy! Tugasnya cuma lanjutin baca materi kemarin." Suara lantang itu mengalihkan atensi mereka berdua dan anak-anak di kelas.
"Serius?" sahut salah satu siswa dari belakang. Tampak senyum di bibir ketua kelas melebar lantas mengangguk mengiyakan.
Suasana berubah riuh penuh dengan kesenangan. "Tapi jangan terlalu berisik ya kawan, jangan ganggu kelas lan," lanjut ketua kelas sembari berlalu menuju bangkunya.
"Yess! Aku bisa caper-caper ke Bima nih! Nanti kamu ikut harus ikut aku ke kamar mandi lho," celetuk Windy memegang sebelah lengan Sera sambil melayangkan tatapan memohon setengah memaksa. Sera hanya bisa mendengus kecil lalu menggangguk pasrah.
"Iya, Iya..."
"Apa ini?" suara berat dicampur serak tiba-tiba menyeletuk memotong percakapan mereka berdua.
Mereka menoleh bersamaan lantas mendapati seorang lelaki berwajah blasteran Jepang sedang memperhatikan layar hp milik Sera di tangannya."Stray... kids. Maniac?"
Menyadari hal tersebut, Sera langsung bangkit menjulurkan tangan ke arah Nijiro Murakami, berupaya meraih hp miliknya.
"Niji, balikin hpku!" ketus Sera setengah memerintah. Nijiro melirik ke wajah Sera yg tampak tertekuk kesal, seraya mengangkat hp ke atas jauh dari jangkauan gadis pendek itu.
"Kamu kenapa sih!" tukasnya dengan alis bertaut menatap tepat di kedua bola mata milik Nijiro.
Pemuda tersebut membalas tatapan diiringi dengan senyum tipis seolah mengejek yang tambah membuat Sera semakin dongkol. "Cuma liat doang. Ga boleh?"
"Enggak! Cepet balikin!" tukas Sera cepat dengan pipi memerah. Satu kelas tahu mengenai hobinya yg memang menjadi budak cinta idol dari Korea, tapi walaupun begitu, dipermainkan seperti ini terasa memalukan baginya.
Nijiro melirik ke layar hp Sera sekilas, berdecak lantas kembali menatap gadis di depannya.
"Padahal aku gak jelek-jelek amat dibandingan oppa-oppa mu ini. Kamu terlalu menyia-nyiakan ketampananku. Ck, sayang sekali," ucapnya percaya diri.
Nijiro mendekatkan wajahnya, mendapati hal tersebut, dengan setengah terkejut Sera memundurkan leher bersamaan dengan mata yang terbelalak. Windy sedari tadi diam menikmati drama kecil yang terjadi di depan matanya hanya bisa menahan senyum tidak berusaha ikut campur.
Nijiro menaruh hp ke atas meja tanpa mengalihkan pandangan, "Coba perhatikan pandanganmu ke sekitar, jangan hanya terpaku pada hpmu," Nijiro tersenyum mengejek sambil melanjutkan ,"...dasar cuek."
Selepas mengucapkan hal tersebut, Nijiro berlalu ke bangku paling belakang di barisan Sera dan Windy menyusul gerombolannya yang tampak asik bersenda gurau. Sera menoleh sekilas menatap punggung tegap Nijiro lantas menyambar hpnya di atas meja.
"Ah, kenapa sih dia? Bikin pusing."
Ia menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangan, masih kesal dengan sikap pemuda blasteran Jepang itu. Windy tersenyum penuh arti sambil kembali memainkan hpnya, "Ah, sekarang aku tau, tipemu kayak Nijiro ya? Blasteran, friendly, mana ganteng lagi. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?"
"Gak! Mau dia ganteng-pun, dia bukan tipeku. Terlalu bar-bar dan playboy. Tidak cocok dengan aku yang lugu nan polos ini," sambar Sera membantah ucapan sahabatnya yg terdengar konyol itu.
"Jodoh mah tidak ada yang tahu ya."
"ISH! Gak mau!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Atensi (Nijiro Murakami)
RomanceBagi Sera, Nijiro itu pusat perhatian, populer, sosok yang bersinar. Sangat berbanding terbalik dengannya yang menyukai ketenangan, menjauh dari perhatian publik dan memilih menjadi upik abu sambil nge-fangirl oppa-oppa Korea. Namun Nijiro hadir men...