Part 26

2K 265 18
                                    

Entah kenapa ini bisa dikatakan menghindar atau menghilang.

Sakura tidak masuk kuliah sudah Dua minggu lebih, gadis itupun pindah rumah, belum lagi kabar mengejutkan dari kedai minuman dan rumah sakit tempatnya bekerja mengatakan jika Sakura mengundurkan dirinya. Semua teman-teman Sakura yang berada difakultas juga bilang bahwa Sakura memberikan surat izin untuk tidak mengikuti mata kuliah, Ino sekalipun sahabat terdekatnya frustasi mencari keberadaan Sakura karena gadis itu tidak pernah mengangkat telpon atau membalas semua pesan Ino.

Sasuke dibuat gila.

Laki-laki itu benar-benar buntu sekarang. Ia meminta tolong pada kakaknya untuk mencari keberadaan Sakura tapi kakaknya menolak, Sasuke berkali-kali juga meminta tolong pada bawahan Ayahnya agar bisa melacak Sakura tapi bawahan Ayahnya tidak bisa menuruti karena ini permintaan sang Ayah.

Ia marah. Apa-apaan ini.

Ayah dan Kakaknya menolak kemauannya. Mereka mau membiarkan Sasuke gila sendirian disini karena kehilangan gadis yang ia sangat cintai.

Sasuke tidak bisa membayar orang asing untuk mencari Sakura, ia sulit mempercayai orang baru terlebih ini tentang privasi Sakura sendiri, ia takut nantinya gadis itu akan diganggu.

Maka dengan langkah lebar ia memasuki rumah besar Uchiha, rumah yang sudah sangat jarang ia kunjungi selama ia sekolah kejuruan dulu dan memilih tinggal di Apartemen.

"Sasuke..." Mikoto menatap kaget kehadiran anak bungsu kesayangannya, "Ada apa, nak?"

"Ayah dan Itachi-nii mana?" tanyanya tanpa basa-basi.

Mikoto tau raut wajah keras anaknya maka ia mengelus pelan lengan yang kini memiliki perubahan jelas bahwa anak bungsunya telah tumbuh dewasa secepat ini, "Mereka ada di ruang kerja Ayahmu, sebentar lagi akan turun. Ayo duduk dengan Ibu."

Sasuke menuruti Ibunya untuk masuk ke ruang tamu, ia menghela nafas mencoba mengontrol emosi yang kapan saja siap meledak.

Mikoto menatap sendu anaknya yang terlihat lelah dan penuh dengan tekanan, ia mendengar kabar hilangnya Sakura dari Itachi tapi Sasuke akan marah jika tau siapa dibalik alasan Itachi dan Fugaku tidak memberi izin mencari Sakura pada Sasuke.

Sasuke berdecak, "Bi! Bisa tolong panggilkan Ayah dan Kakak!"

Mikot tersentak mendengar seruan keras dan kasar Sasuke, lelaki yang begitu dingin dan tenang kini memiliki perubahan yang sangat jelas terlihat.

"Sasuke, atur emosimu nak."

"Bagaimana aku bisa diam, Bu? Tak ada yang mau membantuku disini."

Mikoto menatap Sasuke lalu menghela nafasnya, "Aku yang meminta Ayah dan Kakakmu untuk tidak mencari Sakura."

Sasuke menatap Ibunya terkejut lalu perlahan rahangnya mengeras dengan tangan terkepal kuat, "Kenapa Bu? Ibu tidak senang aku dekat dengannya? Karena apa yang sudah terjadi?! Aku mencintainya, Ibu!"

"Turunkan suaramu Sasuke Uchiha." Fugaku datang dari pintu masuk ruang tamu di ikuti Itachi dan Izumi, "Kau sedang bicara dengan Ibumu."

Sasuke menggeram tertahan dengan kedua tangan yang meremas rambutnya sambil menunduk, ia kelepasan dalam emosinya yang tidak stabil akhir-akhir ini.

Mikoto merangkul Sasuke dan mengelus bahu rapuh anaknya itu, "Jika tenang, aku akan mengajakmu bicara."

Suasana sunyi beberapa saat, semua menatap iba Sasuke yang masih terdiam sambil menunduk.

Dilihat cengkraman Sasuke tidak sekuat yang tadi akhirnya Mikoto mengelus kepala anak bungsunya itu, "Maafkan Ibu, nak. Ibu tau kau begitu besar mencintainya. Tapi untuk saat ini, Sakura membutuhkan ruang untuk sendiri."

Approach🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang