Part 21

2.3K 278 11
                                    

Pukul Dua lebih Lima belas menit, Sakura terbangun dengan rasa haus tiba-tiba setelah kemarin seharian ia dan yang lain bermian air.

Sakura melirik Hinata dan Ino yang masih tertidur disisinya, tadinya Sasuke merebutkan dia bersama Ino agar ia bisa tidur satu kamar dengan Sakura. Tapi Sasuke langsung mengumpat saat Ino menyikut Hinata lalu gadis lugu itu dengan malu mengatakan ingin tidur bersama Sakura, Sasuke tau kalau ia sudah kalah telak. Ia sadar bahwa gadis itu sangat menghargai Hinata bahkan memfavoritkan gadis bangsawan itu, Sakura tak pernah bisa menolaknya karena Hinata yang terlampau baik dan tidak bisa disakiti. Bahkan Ino sahabatnya bertahun-tahun kalah posisi dengan Hinata yang baru dikenalnya saat masuk kampus.

Sakura bangun lalu berjalan keluar kamar, ia menguap pelan lalu mengintip kebawah dimana lampu ruangan padam tapi ruang kumpul itu terisi para lelaki.

Sasuke serta gengnya tidak tidur, mereka asik merokok dan minum-minum.

Sasuke sibuk dengan laptopnya bersama Sai disamping lelaki itu, mungkin membahas sesuatu atau pekerjaan? Naruto, Kiba, dan Gaara asik memainkan game diponsel. Utakata meminum Wine yang entah dari mana sambil menonton acara bola di TV. Sedangkan Shikamaru ikut menonton namun satu yang Sakura aneh sampai memicingkan matanya.

Shikamaru menoleh ketangga mendapati Sakura yang turun perlahan, kakinya yang bebas menendang kaki Sasuke yang terlalu fokus.

Uchiha bungsu itu melirik Shikamaru lalu mengikuti arah pandang temannya, "Kenapa?" tanya nya halus pada Sakura yang berjalan mendekat.

Itu Temari. Gadis pirang gelap itu tidur dipelukan Shikamaru, kepalanya terebah dipaha lelaki itu dengan satu tangan Shikamaru yang digenggam Temari. Mereka ini sebenarnya pasangan cuek yang manis, tapi terkadang didepan teman-temannya tidak pernah memperlihatkan keromantisan itu.

"Dia sedikit pusing katanya." jelas Sasuke saat Sakura terus menatap Temari yang sedang diusap kepalanya dengan tangan bebas Shikamaru, "Kenapa bangun?"

Sakura melihat Sasuke berdiri mendekat padanya, "Haus."

Sasuke mengikuti Sakura dibelakang saat memasuki dapur, memperhatikan gadis itu yang menuang air ke dalam gelas lalu meminumnya.

Sakura merasakan kecupan ringan dipipinya, wangi maskulin diikuti bau Wine. Sakura menghadap ke arah Sasuke, menilik apakah lelaki ini sedang mabuk atau tidak.

"Dua gelas tidak membuatku mabuk." Sasuke tersenyum menyadari tatapan menilik Sakura, "Tidur lagi. Ini masih dini hari."

"Kenapa kau tidak tidur?"

"Ayahku memberikan pekerjaan yang harus ku lihat." Sasuke mengelus kepala Sakura dengan lembut, "Setelah selesai, aku akan tidur."

Sakura masih tidak percaya lelaki ini adalah kekasihnya sekarang. Rasanya aneh jika kau menjalin hubungan dengan orang yang tadinya selalu mengganggumu sampai membuatmu marah dengannya.

"Tidak bisa kau lanjutkan pagi ini atau siang?"

Sasuke menyadari nada perhatian Sakura, "Kemarilah..." dengan mudah ia mengangkat tubuh Sakura terduduk dipinggir kitchen set, "Kuselesaikan sekarang agar bisa ada waktu untukmu seharian."

Sakura mengelus rahang tegas lelaki itu, "Kau harus istirahat."

Sasuke menggenggam tangan Sakura yang ada dipipinya, menatap gadis itu dalam lalu tak lama menggigit jemari Sakura gemas.

"Aw! Kau seram sekali sih!" Sakura memeluk tangannya sendiri menatap tajam Sasuke yang terkekeh.

"Aku masih tidak percaya perasaanku diterima semudah itu."

Approach🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang