Keberangkatan

87 7 0
                                    

Jika kemarin Theo dan teman-teman berdiskusi untuk keberangkatan mereka,maka hari ini adalah keberangkatan theo beserta yang lain nya.

Mengingat 2 hari kemarin mereka ber 6 bahkan masih kebingungan ingin membawa keperluan apa saja untuk  KKN nanti.

Bersyukur saat ini theo dan yang lain nya tidak ada yang membawa tv hingga kulkas, seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya.

Terlihat dari kejauhan ada 6 pria yang sedang berdiri menunggu jemputan.
Mungkin jika warga sekitar tidak mengenali theo ,mereka akan mengira Theo adalah pelangi sungguhan.

Masalahnya, baju yang theo kenakan terlalu mencolok untuk sekedar pergi ke desa.
Bisa kalian bayangkan theo mengenakan baju berwarna merah terang dengan memakai celana panjang berwarna hijau.

"Theo,baju lo mau gw robekin gak? Silau bangsat kena mata gw" omel langit yang merasa terganggu dengan warna baju milik theo.

"Kampungan lo ngit,baju bagus gini lo mau sobekin" ucap theo.

Bara terlihat ikut merasa terganggu dengan warna yang theo kenakan "konteks lo pake baju merah hari ini apa the?" Tanya bara penasaran.

"Konteks atas keberanian serta kejujuran,maka nya gw make baju warna merah hari ini" jawab theo sembari mengepalkan tinju nya ke udara layaknya orang ber demo.

"Baju lo bisa ganti aja gak? Mata gw hampir buta ngeliatnya" jujur bantala yang kini mendapat pukulan keras dari biru.

"Sadar diri lo monyet,baju lo juga gak kalah nyetrik" ujar biru menunjuk ke arah bantala.

Bantala melihat baju yang dia kenakan,terlihat bantala memakai baju berwarna kuning cerah. Indah pikir bantala.

"Gak ada yang salah sama baju gw" elak bantala.

"Kita mau pergi KKN tapi berasa lagi mau pergi ke taman hiburan anjir" jujur davin.

"Duh,masih lama gak sih bis nya datang?" Tanya biru yang mulai kepanasan.

"Katanya berangkat jam 9,tapi kita udah dari jam 6 tadi nungguin bis nya malah gak datang-datang" kesal theo sembari melihat jam nya.

"Kita kepagian gak sih guys? Masalahnya ini baru jam 8" tunjuk bara melihat jam nya.

Bantala yang kaget otomatis langsung berteriak kencang "HAH!! Ini masih jam 8 tah? Bukan nya tadi davin bilang udah jam setengah 10? Tanya bantala.

Merasa namanya di sebut davin pun menginterupsi bantala "kapan gw bilang gitu tala? Perasaan gw diem aja deh dari awal" bingung davin.

"Lo jangan bohong ya vin,tadi lo gedor-gedor kost gw katanya kita udah telat" tunjuk bantala ke davin.

"Gw gak ada bilang gitu ya bangsat,lo nya aja pasti ngigo" balas davin sedikit berteriak.

"Kok lo nyolot si vin" marah bantala yang ingin memukul davin.

"BISA DIAM GAK!" Theo menengahi.

"Yaudah sih,lagian kan malah bagus kalo kita kepagian dari pada kita telat nanti" lanjutnya dan di anggukan oleh biru beserta yang lain nya.

"Masalah nya gw belum sarapan" jawab bantala.

Langit terlihat tengah mengeluarkan sebungkus roti dari dalam saku nya,lalu memberikan roti itu kepada bantala "makan ini aja dulu tala,buat ganjel perut" langit menyodorkan roti tersebut.

Karena terlanjur kelaparan,bantala pun menerima roti tersebut dan memakan nya.

Suapa pertama,biasa saja

Pak Kepala Desa || BumiTheo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang