Rise & Fall

3 2 1
                                    

"Ayo kita keluar, main sebentar sebelum jam istirahat selesai!*^*" Mia mengajakku sambil mengambil dua raket dari gudang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita keluar, main sebentar sebelum jam istirahat selesai!*^*" Mia mengajakku sambil mengambil dua raket dari gudang. Sebelumnya, aku bingung di mana lapangannya. Masalahnya, tidak terlihat ada-nya lapangan di daerah itu. "Hei, Mia, kita akan main di mana? Lapangannya saja tidak ada.^-^" Mia menjawab sambil mencari sesuatu di sebuah ladang. "Haaa, ketemu~~" tiba-tiba sebuah lapangan usang terlihat terbentuk dari beberapa susunan tanah dan batu menjadi sebuah lapangan yang sederhana, namun menurutku cukup untuk sekedar bermain. 

Lalu kami memasang jaring dan net serta bersiap untuk bermain. "Ayoooo, Shy, akan aku tunjukkan apa itu badminton ≥-≤," dia menantangku dengan gaya seperti seorang samurai. "Jangan salahkan aku, ya. Aku tidak akan mengalah pada perempuan tentang ini," aku berpikir untuk tidak bermain terlalu serius, namun entah kenapa Mia seolah-olah ingin menghancurkanku. 

"Heii mia, tidak bisakah kita bermain santai saja? Aku tahu kamu ingin mengalahkanku, tapi kamu tahu, ini adalah jjalan hidupku, tidak mungkin aku akan mengalah soal hal ini, jadi aku akan mulai serius untuk mengalahkanmu-_-" Aku berusaha untuk sedikit lebih serius, namun intensitas bermain kami malah jauh lebih intens dari sebelumnya. Skor kami selalu seimbang, bahkan sampai skor 30-30. "HEI, Shy, menyerahlah! Kamu harus mengalah untuk seorang perempuan>_<," kata Mia dengan wajah kesalnya. "Gak mungkin itu akan terjadi. Aku akan mengalahkanmu dan memenangkan permainan ini!*^*"

Namun tidak lama berselang, tiba-tiba kami teringat bahwa jam istirahat sebentar lagi akan berakhir. Lalu kami pun bergegas untuk membersihkan kekacauan kami dan menyimpan kembali alat-alat yang kami ambil. Bahkan sampai akhir, kami tetap mengadakan pertandingan, seperti siapa yang tercepat membersihkan gudang dan siapa yang tercepat sampai ke kelas. Tapi sialnya, kami malah kepergok sama guru keamanan. Kami terpaksa menerima hukuman untuk membersihkan toilet satu sekolah karena telat masuk kelas. "Hei, ini gara-gara kamu, ya, Shy. Coba tadi kamu mengalah, mungkin kita tidak akan dihukum*_*" Mia sedikit menggerutu dengan muka bulatnya. "Enak aja, ini salah kamu-nya, Mia. Padahal tadi aku hampir menang.^_^" Kami pun mengadakan lomba lagi, siapa yang paling cepat membersihkan toilet. 

Yang kalah harus mengerjakan PR yang menang dalam waktu seminggu. "Tidak masalah, aku pasti akan mengalahkanmu dan kamu akan mengerjakan semua tugasku... hahahahahaha>^<" Aku akan memanfaatkan ini dan membuat Mia mengerjakan tugasku karena Mia adalah anak yang sangat pintar. Kami pun memulai untuk membersihkan toilet. Aku membersihkan toilet pria dan Mia membersihkan toilet wanita. Waktu sekolah hampir berakhir dan kami masih membersihkan toilet. Waktu tersisa hanya untuk membersihkan toilet guru. Kami memutuskan untuk membersihkannya bersama-sama dan membagi area yang harus kami bersihkan. Namun keadaan di toilet semakin memanas di menit-menit terakhir, di mana karena lantai yang cukup licin karena penuh dengan sabun pembersih lantai, aku terpeleset dan menimpa Mia, sehingga aku hampir saja menyentuh bibirnya.

 Namun keadaan di toilet semakin memanas di menit-menit terakhir, di mana karena lantai yang cukup licin karena penuh dengan sabun pembersih lantai, aku terpeleset dan menimpa Mia, sehingga aku hampir saja menyentuh bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SunShineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang