Zhongli

1.4K 55 3
                                    

[bijak dalam membaca]

"Hu Tao, sudah mengerjakan tugas dari sensei?" Tanya gadis berkaca mata itu.

"Are? (Name) belum bikin? " tanya kembali gadis bernama hu Tao itu.

Yang di tanya malah geleng-geleng tanda ia belum mengerjakannya. Raut wajah panik tertampang di wajah manisnya.

Temannya yang bernama hu Tao itu tersenyum licik dan berniat mengerjainya.

"Maaf (name),tapi aku juga belum mengerjakannya. Aduh... aku jadi merasa bersalah padamu." Ucap gadis berambut panjang yang di kuncir 2 itu.

"B-bagaimana ini... bisa-bisa aku di hukum nanti." Wajahnya semakin panik.

Temannya itu malah semakin tersenyum jail. Ia tau, sensei mereka itu atau bisa di sebut pamannya hu Tao memiliki perasaan lain pada gadis di depannya ini. Sekalian saja dia bantu.

"Tak apa (name) kita akan di hukum bersama, jadi kau tak perlu panik." Ucapnya sembari mengacukan ibu jarinya.

(Name) bernapas lega, setidaknya dia tidak sendiri jika di hukum sensei ya itu.

(Name) gadis SMA tahun ketiga, siswi berprestasi yang sangat jarang melakukan kesalahan. Hari ini ia melakukan kesalahan tidak mengerjakan tugas di karenakan semalam terlalu sibuk dengan game yang ia beli minggu lalu. (Name) ini diam-diam menyukai gurunya, zhongli. Usia mereka berpaut tak jauh, berbeda 6 tahun.

Ber berbunyi tanda waktu belajar telah tiba. Zhongli, guru yang akan mengejar itu masuk ke kelas.

"Kumpulkan tugas kalian, untuk yang belum mengerjakan berdiri. " ucap zhongli

Jantung (name) berdegup kencang seakan ingin meledak. Ia melihat hu Tao maju dan mengumpulkan tugasnya, (name) yang melihat itu seketika kesal.

"Maaf (name) aku bohong, ini demi pamanku juga dan aku juga tentunya. Setelah ini aku akan jajan apa yah..." Ucap hu Tao dalam hati.

Terlihat hanya (name) yang belum mengerjakan tugas dari gurunya itu.

"Baik, (name) nanti keruang BK setelah pulang sekolah. " ucap zhongli sang guru.

"B-baik..." ia kembali duduk, diam-diam mengumpah serapah temannya hu Tao itu yang sudah berbohong padanya.

Bel pulang telah berbunyi, (name) bergegas pergi ke ruang BK. Ia tidak ingin membuat masalah lebih setelah ini, takut jika akan di hukum lebih oleh senseinya itu.

Membuka pintu ruangan, terlihat di sana zhongli duduk dengan buku di tangannya. Memakai kaca mata dan baju kemeja yang kancing atasnya terbuka.

"S-sensei... "Cicit (name)

"Oh, kau sudah datang. Duduk di sini, dan jelaskan kenapa kau tidak mengerjakan tugasmu." Ucap zhongli

(Name) duduk di kurai yang berada di depannya, dan mulai menjelaskan apa yang membuatnya tidak mengerjakan tugas dri gurunya ini.

"Jadi begitu sensei, maafkan saya. "Ucap (name)

Zhongli beranjak dari duduknya, dan mengarah ke pintu. Diam-diam menguncinya lalu beralih menatap (name) yang menunduk.

"Kau sudah mulai ingin jadi anak nakal (name)? Kau tau, anak nakal harus di beri pelajaran tambahan yang akan membuatnya tidak mengulangi kesalahannya." Ucap zhongli tepat berada di telinga (name).

'Habislah...' cicit (name) dalam hati.

"Duduk di meja, tutup matamu." Ucap zhongli.

(Name) yang tak tau apa yang akan di lakukan gurunya itu hanya bisa menurut.

Zhongli yang menatap itu tersenyum tipis, mendekatkan wajahnya ke wajah (name) membuang jarak di antara mereka.

Ia mulai melumat bibir mungil itu, menggigitnya sedikit agar sang empunya membuka mulut. (Name) terhentak dan membuka mulutnya, zhongli yang melihat itu langsung menelusupkan lidahnya mengabsen deretan gigi dan gusi (name).

"Hmp- !"

(Name) mencengkeram kemeja yang di kenakan zhongli, dan sedikit memukul dada bidangnya. Ia mulai kehabisan napas.

Zhongli yang mengerti dan tautan panas itu, benang saliva yang bertaut menyisakan adegan panas tadi. Zhongli menatap (name) yang dengan rakus meraup oksigen untuk bernapas.

"Jadilah anak baik, (name). Kau tau, aku sering melihatmu membuntuti kU diam-diam. Sesekali mengambil foto dan tersenyum puas. Sekarang aku akan memberi apa yang kau mau."

Ya, (name) menyukai Zhongli secara diam-diam. Diam-diam mengikuti dan memotret maksudnya.

"Sensei... Jangan..."

Zhongli tak mengindahkan kata yang (name) ucapkan. Ia malah kembali mencium (name), tangan nya yang nganggur mulai menjelajahi bagian bawah (name).

Menekan, dan sedikit menggesekkan jarinya di bawah sana. Melepas tautan panas itu dan beralih ke gundukan (name). Membuka kemeja (name) dan mulai meremasnya.

(Name) sudah tidak tahan lagi, ada sesuatu yang akan keluar dari dalam sana, ingin rasanya ia mengeluarkan suara, tapi ia takut jika ada yang mendengarkannya. Zhongli melihat leher jenjang (name) polos, ia mulai menggigit dan mengecupnya meninggalkan bekas keunguan di sana.

Keluar, ia mencapai titik organisme pertamanya. Tersenyum kembali, zhongli melihat itu langsung menarik celana dalam yang menutupi liang (name).

"Tahan, aku akan bermain lembut jika kau tidak memberontak." Kata zhongli yang mulai membuka celananya dan memperlihatkan adik kecilnya yg sudah menegang di sana.

"Sensei... itu besar,aku tak yakin itu masuk." Ucap (name) panik.

"Percaya padaku. "

Zhongli memasukan adik kecilnya ke liang milik (name). Badan (name) terlihat bergetar di bawah zhongli.

"Ahh.. sakit... itu besar." Padahal baru kepala yang masuk.

"Nanti akan enak setelah ini." Suara serak zhongli tepat berada di telinga (name)

Zhongli mulai memasukan seluruh miliknya, dan mulai memompanya dengan Tempo yang pelan lalu kencang. Ceritain meja terdengar di ruangan itu, erangan (name) sangat indah di telinga zhongli. (Name) sudah tak tahan lagi, suaranya keluar. Tapi tak terlalu keras, akal sehatnya sudah di ambang batas.

"Ada yang ingin keluar di dalam.. nghh" keluar, (name) mencapai organisme keduanya.

Zhongli masi terus memompa miliknya, ia juga sebentar lagi akan mencapai titiknya. Keluar, zhongli menarik miliknya dan keluar di paha (name).

(Name) keliatan lelah, sudah tak kuat untuk berjalan. Bangunin mungkin tak kuat. Hari ini ia di perkosa gurunya sendiri, tapi Ntah kenapa ia senang. Jadi ia tak mencap itu sebagai pemerkosaan.

"Kau milikku sekarang." Ucap zhongli lalu mengecup kening (name) lembut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oke habis ini scara.
Request : @Fia-chan_ _335
Ini bener ga ya
Ryota.

One day (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang