-6-

1.8K 92 27
                                    

hening

yang terdengar hanyalah suara orang sedang sibuk memasak di dapur.

y/n bangkit dari tempat tidurnya, dia berjalan agak sedikit pincang. oh sepertinya efek bermain semalam.

dia pergi ke dapur dan mendapati Jihoon yang sedang fokus memasak. dia menoleh saat y/n datang ke dapur.

“gausah dipaksain kalau lo gabisa jalan, mending diem di kamar aja. nanti gw anterin makanan buat lo" Ucapnya lalu kembali fokus pada masakannya.

“shhh...terserah pinggang gw rasanya encok,"

Jihoon terkekeh mendengar perkataan y/n. kata-katanya terdengar begitu polos(⁠ ͡⁠°⁠ᴥ⁠ ͡⁠°⁠ ⁠ʋ⁠).

Jihoon kemudian meletakkan makanan yang ia masak dimeja dan mengambil kannya untuk y/n. lalu memberikannya.

“lo kenapa ga ngampus?" tanya y/n sambil menerima piring yang berisi makanan yang diambilkan Jihoon.

“ga ah males, mending gw dirumah bareng lo" Ucapnya yang mulai menyantap makanannya.

“ck, dasar"

----------------------------------------------------------------------

keesokan harinya y/n balik ngampus, karena katanya badannya udah lumayan enakan kok.

jadinya dia dan Jihoon bisa bermesraan lagi disekolah, yang membuat semua orang akan iri.

BAGAIMANA MANA TIDAK IRI PREN!?
setiap hari y/n dan Jihoon berlagak manis seperti seorang kekasih yang saling mencintai, seperti berpegangan tangan, saling menyuapi, atau bahkan Jihoon menggendong y/n.

yang membuat semua cewe yang memiliki pacar ketar-ketir pengen dimanjain juga kaya y/n.

“AYANKK GENDONG AKU DONG"

“SAYANG SUAPIN AKU YYA??"

“KITA HARUS PEGANGAN TANGAN BIAR ROMANTIS ROMANTIS MANJAH"

“SAYANG AKU GAMAU TAU POKOKNYA KAMU HARUS SELALU MANJAIN AKU!"

yah walaupun sepertinya masih ada kecanggungan cinta diantara mereka berdua. seperti...antara sudah menerima dan tidak?.

entah apalah itu tapi y/n dan Jihoon akan mencobanya dulu. sudah dibilang bukan sebelumnya? walaupun sulit tapi mereka harus melakukannya. kalau benar-benar tidak sanggup baru bercerai(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠).
karena sikap tsundere mereka kadang masih muncul:')

----------------------------------------------------------------------

sepulangnya dari kampus mereka pulkam bentar ke rumah orang tua Jihoon. karena kata ortunya kangen sama y/n. iya bukan Jihoon:)

Jihoon hanya cemberut setelah datang ke rumah orang tuanya. yang disambut baik-baik itu hanya y/n. dirinya mah kena omelin mulu, gara-gara si y/n ngefitnah dia dengan bilang kalau si Jihoon sering ngejahilin y/n.

‘capek sudah diri ini' batin Jihoon.

•°•°•°•


BIASALAH, PERTANYAAN MERTUA.

“kalian udah main di kasur belom sih?"

“y/n itu udah ada isinya belom"

“kapan punya anak? mama sama papa pengen cucu tau!"

“kalau bisa yang lucu, cantik dan ganteng hehe"

“hubungan kalian berdua baik-baik aja kan? ga sering bertengkar kan?"

“kalian tinggal satu rumah kan?"

“y/n kamu diurus dengan baik kan sama Jihoon?"

“Jihoon kamu ga selingkuh kan?"

“Jihoon kamu harus selalu siap 24 jam buat y/n...manjain istri kamu!"

capek menghadapi orang tua. yaa wajar aja sih kalau mereka pengen punya cucu. takut ajal menjemput sebelum liat cucu ㅠㅠ.

dan yang ditanya hanya saling bertatapan, kedua enggan untuk membicarakan tersebut atau pun sekedar menjawabnya dengan anggukan.

salah sedikit bisa-bisa kena omel.
emang lah ya, kehidupan berumah tangga itu harus dijalanin dengan penuh kesabaran.

----------------------------------------------------------------------

-3 Minggu kemudian~

keduanya kini ada di ruang tamu. Jihoon sedang belajar menggunakan meja kecil yang ada di ruang tamu tersebut.

y/n duduk di sofa menonton tv, sedang menikmati siaran MBC music core yang sedang menampilkan lagu
Madness - MOONBIN&SANHA ASTRO

dengerin lagunya enak sumpah(⁠灬•‿•灬⁠)⁠♡

•°•°•°•

karena bosan y/n akhirnya y/n menghampiri Jihoon untuk mengerjakan tugas.

beberapa menit kemudian

“shh.." y/n merintih sambil memegang perutnya.

“kenapa? maag lo kambuh lagi? makan dulu ya, gw masakin"

“ck, diem. gausah sok perhatian."

lah tumben si y/n galak, biasanya adem ayem aja. Jihoon yang melihat ituterkekeh kecil. “ternyata susah juga ya buat lo baper"

y/n menatap Jihoon dingin. “tugas lebih penting daripada baper ke lo". y/n kemudian fokus kembali menulis.

“hmm...kalau lo hamil anak gw...apakah tugas masih penting?" tanya Jihoon.

y/n yang mendengarnya langsung menatap Jihoon heran. “m-maksud lo apaan ngomong begituan? amit-amit cuy"

“simpel aja sih" Jihoon tersenyum miring lalu mendekatkan wajahnya ke telinga y/n. lalu kemudian berbisik.


“lo itu lagi hamil anak gw"

NIKAH MUDA || PARK JIHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang