Itu adalah dia
Lelaki yang tak pernah kuduga sebelumnya...
Perilakunya yang penuh perhatian, membuatku merindukan sosok itu seperti itu..,
sosok yang aku rindukan selama ini yang tak pernah ku sangka sebelumnya....
Namun apa dayalah aku tidak bisa bersamanya....
Pertemuan itu tidak pernah kusangka-sangka sebelumnya,
Awalnya aku hanya menganggap orang itu sebagai orang biasa, karena aku tidak menaruh hati padanya...
aku justru mendambakan orang yang lebih darinya, meskipun sikapnya begitu perhatian padaku, tapi itu tidak membuatku menyadari bahwa mungkin dialah orang yang bisa mencintaiku..., Awal pertemuan kami bermula ketika aku bertemu dengannya di perjalanan surabaya menuju ke jakarta, aku menaiki mobil sedan mini yang biasa mengantarku ke luar kota, supir taksi itu juga cukup akrab denganku meskipun dia berusia lebih muda dan baru sekali bertemu, tapi kami sudah sangat akrab dan dekat layaknya seperti teman lama. Malam itu aku menunggu jemputan darinya, Orang-orang terus memandangiku dengan tatapan nafsu yang mematikan, aku mengenakan setelan kaus hitam berkerak leher dan jaket jeans biru beserta celana jeans yang aku kenakan, pada saat itu aku memang belum berhijab, tapi waktu itu aku masih mengenakan pakaian sopan meskipun tidak berbusana hijab, aku berdiri di depan lobi mall surabaya menunggu jemputan dari Afon, sopir taksi rental yang akan mengantarku pulang. Aku memang sering memakai jasa dari supir-supir taksi rental setiap aku keluar kota.
Aku terhubung dengan komunitas supir-supir rental itu di sosial media.
Mobil Afon akhirnya tiba di depan menjemputku, akhirnya aku bisa pergi dari tempat itu dan juga dari pandangan maksiat orang terhadapku. Aku duduk di depan, aku kemudian melihat di kursi belakang mobil, ada 2 orang penumpang lelaki duduk di belakang. Setelah perjalanan yang cukup lama, aku yang tertidur tiba-tiba di bangunkan oleh salah satu penumpang, "mba' mba, bangun mba", pandanganku masih denial karena kaget bangun tidur, " ayo makan," pria itu mengajakku untuk makan di rumah makan yang di singgahi mobil taksinya Afon, aku lalu bangun tapi aku mengatakan padanya kalau aku tidak bisa memesan makanan karena uangku tidak cukup, pria itu lalu berkata " udah, biar saya yang bayar," pria itu menawarkan jasanya untuk mentraktirku makan di sana, karena terus di bujuk orang itu, akhirnya aku bersedia untuk makan disana. Setelah beberapa saat setelah perjalanan kembali, orang itu tidak ke jakarta melainkan tempat tujuannya adalah bogor, sehabis mengantar pria tersebut ke rumahnya, akupun juga telah sampai di jakarta. Setelah perjalanan kendaraan yang begitu panjang, akhirnya akupun sampai di kediamanku. Setelah sebulan berlalu, entah ini kebetulan atau entahlah, tapi aku kembali dipertemukan dengan orang itu, dia mengemudikan bajaj dan akupun menjadi salah satu penumpangnya.., waktu itu aku dari tempat tinggalnya Jaya, aku kesana bertujuan untuk meminta maaf padanya akibat dari kelakuanku yang terus mengusiknya, aku sebenarnya tidak ada niat sama sekali untuk mengusiknya, pada saat itu aku sedang kalut karena masalahku, aku di pertemukan dengan Jaya yang hanya sekedar teman perkenalan di sosial media, waktu itu aku hanya mencari hiburan, dan Jaya yang aku tau dia cukup ramah dan tidak seperti kebanyakan cowok lain pada umumnya, dia sangat sopan, bahkan tidak pernah kurang ajar sedikitpun padaku, walaupun mungkin kedatanganku ke rumahnya mendapat sambutan yang kurang baik, tapi aku tau dia orang yang baik dan lelaki yang mempunyai martabat. Itu sudah jelas, Jaya seorang bar tender cofee shop, menjadi tulang punggung keluarga, setelah ayahnya meninggal dunia, dan ibunya yang sakit dan hanya bisa duduk di kursi roda, sementara dia juga harus menghidupi ke dua adiknya. Aku sebenarnya tidak ada maksud untuk menggangu dia, aku kesana hingga larut malam untuk meminta maaf pada Jaya, tapi aku tidak cukup berani pergi ke rumahnya, karena aku tidak mau kerabat keluarganya mengusirku, aku tidak ingin terjadi pertikaian di sana, maka itu aku memutuskan untuk menunggunya di depan warung depan, tapi orang itu tidak kunjung nampak melewati jalan itu, aku memutuskan untuk pergi pulang, aku hanya terdiam di depan sebuah minimarket tempatku berdiri, sementara para angkot bajaj terus menanyaiku untuk naik angkotnya..,
Akan tetapi aku hanya terdiam dan tidak menanggapi orang-orang itu, setelah beberapa saat aku lalu berjalan lagi.., tiba-tiba dari arah samping seorang pengendara mobil bajaj lewat, akupun memutuskan untuk menaiki bajaj tersebut,
Aku terkejut ketika menengok tampang orang itu yang cukup familiar untukku, akupun sadar orang itu adalah penumpang di taksi yang aku tumpangi di bulan lalu.
pria itu lalu mengantarku pulang hingga sampai di tempat tujuan.
Beberapa hari setelahnya aku mendapat sedikit masalah di mana kunciku tertinggal di salah angkot yang aku naiki di perjalanaku dari tempat pertunjukan festival pawai yang ada di jakarta, aku mengetahui itu dari postingan story ig jaya yang aku kira dia akan ada disana karena tempat cofee shopnya menjadi salah satu pengisi acara tersebut, tapi saat aku menanyai seorang panitia acara tersebut, ternyata cofee shop tersebut tidak hadir di acara tersebut, aku lalu menaiki taksi dan pergi darisitu, tapi naasnya aku justru harus kembali ke pangkalan mobil angkot di daerah itu dikarenakan kunci mobilku yang hilang, untungnya, kunciku berhasil di temukan, itu semua berkat keyakinanku, benar, dimana ada keyakinan dan keberanian, disitu ada jalan. Tapi sopir angkot itu tidak bisa mengantarku pulang karena hari itu dia sedang tidak narik penumpang, dia hanya kebetulan lewat saja di pangkalan taksi tersebut. Aku yang kesal hanya bisa meratapinya di saat senja, aku terus menyetop angkot bajaj tapi tak satupun yang mau mengantarku pulang dikarenakan jarak yang jauh dan juga akan beranjak malam. Setelah cukup lama aku berdiri disitu berupaya mencari taksi, aku akhirnya tertolong, dan bajaj yang aku naiki tidak lain tidak bukan juga adalah bajaj orang itu yang menjadi penumpang di mobil afon dan juga orang yang sama mengantarku pulang dari tempat tinggalnya Jaya. Setelah beberapa hari kemudian aku sudah tidak memikirkan Jaya, karena aku memutuskan untuk tidak lagi membuang waktuku untuk berurusan dengan orang yang tidak benar-benar menyukaiku, sesudah itulah aku di perkenalkan dengan Rendy dan menjalin hubungan dengan dia, ya aku tau walaupun seharusnya aku kapok berkenalan dengan orang di sosial media, tapi mencoba memberi kesempatan untuk orang yang mungkin menyukaiku untuk mengenalku, walaupun ternyata itu semua cuma sia-sia karena akhirnya dia juga yang mengecewakanku.
Setelah beberapa bulan kemudian, aku akhirnya sadar, bahwa pria itu, pria yang aku tidak tau siapa namanya, adalah mungkin yang di kirim Tuhan untukku. Karena dialah orang yang ada di kala aku sedang sedih atau kesulitan. Tapi sayang aku tidak tau siapa orang tersebut dan di mana dia sekarang. Tetapi aku masih terus berharap aku bisa menemui orang itu dan mengatakan perasaanku padanya, meskipun harapanku sangat kecil untuk bisa bersamanya, tapi paling tidak aku bisa mengatakan perasaanku terhadapnya, dan aku bisa lega walaupun mungkin akhirnya aku tidak akan bisa bersamanya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Hati Yang Memilih
Nonfiksi" cinta adalah kasih sayang yang tulus di berikan tanpa pamrih, tapi bagaimanakah jikalau cinta itu seolah hanya fatamorgana, yang tidak pasti rimbanya, memang sulit di jabarkan tapi itulah cinta, cinta butuh di perjuangkan, bukan berusaha mendapatk...