Mereka berdua

799 69 6
                                    

Bugh

"Hiks! Ja-jangan dipukul lagi, sa-sakit... Hiks, hiks!" Mark menunduk ketakutkan dan badan gemetar hebat 

Plak

Woojin menampar Mark, "Masa gitu aja nangis, sih!" diikuti suara tawa dari yang lain

"Hiks, hiks! U-udah cukup, sa-sakit!" rintihan Mark

"Kalau kalian menjahati Mark lagi, aku tidak akan memaafkan kalian! Mengerti!" Jeno menjambak rambut Woojin

"Aaaaak, lepas!" Woojin berusaha melepaskan jambakan Jeno

"Jangan ada yang ganggu Mark, mulai sekarang! Kalian semua, paham!" Jeno kepada teman-teman Woojin dan melepaskan Woojin

"Pergi" Jeno menghampir Mark yang ketakutkan "Mark, kamu enggak apa-apa!?"

Mark mengangguk kecil, "Te-terima kasih, Jeno"

Jeno mengusap air mata Mark, "Bilang saja padaku kalau mereka menggangumu lagi, aku akan selalu melindungimu"

Mark tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Iya"

Jeno mendekatkan wajahnya, "Deg-degkan bukan?" berbisik di telinga Mark

Hoshh... hoshh... hoshh...

Dengan deru napas yang memburu, Mark terbangun dari mimpi dan mengusap wajahnya kasar mencoba menenangkan diri dengan meneguk segelas air. Setelah merasa sudah cukup tenang kembali melanjutkan tidurnya.

.

.

.

Jeno, Mark, Karina, Giselle berjalan menyusuri koridor di  sepanjang jalan menuju ke sekolah, Mark diam dan mengabaikan Jeno bahkan untuk membalas sapa pun tidak.

Jeno melirik Mark dan tersenyum smrik, "Kamu takut? Kamu menganggap yang kemarin serius? Jangan khawatir, itu hanya candaan kok" meraih tangan Mark dan menggenggamnya hangat

Mark tersentak kaget, 'Sejak malam itu, aku benar-benar kaget! Mungkin itu bukan masalah bagi Jeno, tapi itu pertama kali bagiku!' 

Jeno meniup daun telinga Mark, "Sayang"

Mark menutup telinganya, "Yak! Lee Jeno!" menatap kesal Jeno

Giselle dan Karina menoleh kebelakang dan menghela nafasnya bersama, melihat tingkah iseng Jeno ke Mark.

"Kalian cepetlah!" Ucap Giselle

"Jangan main-main terus, Jeno" ucap Karina

Jeno memalingkan pandangannya ke depan, "Maaf, sayang" 

.

.

.

"Sayang, kamu dan Jeno benar-benar akrab yah?" tanya Giselle

"Huh!?" sahut Mark

"Saat kelas satu, aku sekelas dengan Jeno... Dia terlalu tertutup terhadap orang lain, jadi aku sangat mengkhawatirkannya dan aku jadi tenang kalau dia punya teman... Mungkin ini bukan urusanku" ucap Giselle

'Aku selalu berteman dengan Jeno dan aku mencoba akrab dengannya tapi sulit sekali'  Mark mengangguk, "Dia teman kecilku, aku tidak bisa meninggalkanya sendirian"

Giselle tersenyum, "Kamu orang yang baik, yah! Kamu menghargai pertemanan dari apapun"

Mark bersemu merah, "Huh? A-apa yang kamu katakan?" 

Love and SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang