Aku terbangun dengan mata perih akan tangisan kemarin..
Tidak ikhlas... bahkan sampai hari ini aku masih mengingat kata kata itu.Setiap melihat wajah ku di cermin pasti akan saja hal yang membuat ku gila..
Mendengar langkah kaki seseorang, membuat ku harus menghapus Sisa airmata ku itu
"Kim sayang... Ayo ma-
"Aku sudah makan eommaa"
"Sejak kapan?" Aku hanya terdiam dan tersenyum kecil, eomma memasang muka aneh tanda ia bingung dengan ku.
"Lupakan eomma, aku ingin pergi sekolah"aku pergi dari hadapan eomma dan pergi ke motor ku hendak ingin pergi sekolah
Saat di sekolah tentu saja, mejanya masih membuatku harus dengki akan nya.
Ah, Jennie ayo lupakan dia kau pasti bisa!
Tapi.. hasil nya sama saja, saat di kamar mandi aku nangis diam dan bertahan di kamar mandi 10 menit
Ta lupa juga aku membawa ponsel ku untuk mendengar lagu, saat istirahat aku lebih memilih di kelas pojok yg sudah tidak di pakai
Aku menyalakan AC nya dan menyetel lagu lagi. Ruangan itu hendap akan suara,jadi percuma saja ada yg memanggil ku.
Aku sama sekali sungguh ntak peduli apa yang terjadi tapi dalam lubuk hati hanya ingin jisoo di samping ku.. yep. Ruangan ini adalah kelas jensoo. Jisoo yang membeli kelas itu dan memberikannya pada ku ketika ia pindah .
Hening,tenang. Sangat kusukai,hanya ada suara lagu yang membuat ku galau,harus ku tahan. Tangisku. Tapi... Ya, seorang Kim memang lemah dalam menahan air mata ku.
Aku menelpon teman ku juga yang bernama rosie dan Lisa, aku memanggil mereka untuk menemaniku ke kantin, Karna aku lapar dan ingin makan bakso
Tapi- mereka ternyata sedang sakit, yasudah aku pergi sendiri saja ke
kantin.~~~~
Setelah sampai di kantin, tidak tau kenapa hawa di sana sangat dingin.
Seperti ada hal yang aneh, tapi-aku tidak mikir aneh, di otak ku hanya ada baso dan yttaIsh, ada dia lagi.
Aku mendengar ada seseorang yang sedang ngomongin aku?,Karna tangannya menuju padaku.
Lagi lagi hanya ku hiraukan, dan melanjutkan mengantri membeli bakso tersebut .
"Seperti biasa?" Tanya empok yang menjual bakso tersebut,aku memang sering membelinya bersama jisoo
"Iya,tapi kali ini jangan di tambahkan saos/kecap ya Bu" aku menatap nya dengan senyuman manisku
"Ah baiklah, ngomong ngomong, teman mu dimana?" Senyumanku berubah menjadi muka datar melihat ke arah kaki ku
Kenapa harus di ingatkan? Gumam ku
Aku tidak berani membuka suara, hanya bisa terdiam melihat kaki ku.
"Dia sedang sakit." Air mataku waktu itu masih tertahan
"Baiklah, oh iya ini bakso mu"
Aku membawa bakso tersebut di meja kantin paling belakang dan pojok. Tidak ku sadari aku telah melahap semua bakso nya, dan tersisa mie nya.
Aku lupa untuk tidak memberitahu untuk tidak memakai mie, Karna aku tidak suka.
Saat masih ada Jisoo aku membagi mie ku untuknya Karna dia sangat menyukai mie .
Dahkan?,see u in the next chap.
-happy read.
KAMU SEDANG MEMBACA
'ALIVE'
Short StoryJisoo yang frutasi dari keluarga nya pun memutuskan untuk tinggal di rumah nenek nya dan itu ngebuat temen temen nya jadi benci sama dia