Alasan.

42 2 0
                                    

'Tolong ya, Xiao!' Wanita itu berucap dengan lembut dari ujung telepon. Xiao mengangguk walaupun ia tahu bahwa seseorang yang sedang bertelepon dengannya tak akan melihat hal itu.

Mamanya Hu Tao baru saja menelepon. Beliau mengatakan jika Hu Tao akan berlibur selama sekitar seminggu disini dan meminta Xiao untuk menjaga gadis yang tidak bisa diam itu. Xiao tak begitu masalah sebenarnya, hanya saja, ujian nasional sudah semakin dekat. Dia sedikit khawatir jika tak bisa menemani Hu Tao di hari liburnya yang berharga itu.

Mama Hu Tao menyarankan agar Xiao dan Qiqi menginap saja disana supaya tidak kesulitan mengatur waktu, toh juga ada beberapa kamar kosong diana. Tapi tetap saja ia merasa tak enak walaupun Mama Hu Tao berkali-kali mengatakan tak masalah. Mungkin Xiao akan mempertimbangkannya nanti setelah Hu Tao datang saja, gadis itu tak membalas pesannya semenjak kemarin lusa. Siapa tahu saja dia sedang mengejar kontrak dan jadwal agar bisa berlibur dengan tenang.

Ah, Xiao benar-benar ingin bertemu dengan Hu Tao...

*

"Kak, take shootnya udah kan ya? Kalau udah aku mau pergi duluan, nih. Maaf banget!"

"Udah udah. Semuanya ok. Thank you ya buat hari ini. Semoga liburannya asik." Hu Tao tersenyum lebar dan membungkuk sekilas sambil mengucapkan terima kasih serta salam perpisahan. Ia baru saja menyelesaikan sebuah syuting iklan dan kini dia akan pergi ke tempat lain untuk mengosongkan jadwal miliknya minggu depan.

"Kemana kak?" Tanya Hu Tao sembari membersihkan Make Upnya ketika Yelan baru saja masuk dan duduk di kursi Kemudi. "Hm, kita makan malam dulu, setelah itu kita ada interview majalah. Tempatnya bebas kata kak Shenhe, kamu mau dimana?"

"Aku lagi pengen banget makan pasta. Mungkin interviewnya bisa sambil sekalian makan? Boleh?"

"Coba kakak tanya Shenhe dulu, ya." Hu Tao mengangguk dan memalingkan pandangannya ke arah langit sore berwarna jingga. Udah sore aja, pikirnya. Entah kenapa, rasanya seperti waktu berjalan dengan sangat cepat, padahal pikirannya masih melayang di waktu sekolah tadi.

Oh iya, walaupun sudah bekerja sebagai model, Hu Tao masih aktif pergi ke Arts and Performing School dengan penjurusan Theater and Film. Makanya dia mendapat Kelas Akting khusus di agensi karena mereka menyarankan Hu Tao untuk belajar akting sekalian mengingat Facial Expressions gadis itu sangatlah luar biasa. Tapi yah, dia masih belajar dan ini baru masuk tahun keduanya di kelas Akting, masih banyak yang perlu dia pelajar.

Tahun ini adalah tahun keduanya, dan setelah ujian nanti dia akan menjadi kakak tingkat senior di jurusannya.

Benar, 'kan. Waktu benar-benar berjalan dengan cepat. Baru kemarin rasanya dia merengek minta dibelikan mainan baru, sekarang umurnya sudah mendekati tujuh belas tahun saja.

"Shenhe ok. Katanya dia sekalian dari luar, jadi mau ikut makan juga. Kamu bisa istirahat dulu sebentar."

Hu Tao mengangguk dan merebahkan tubuhnya pada kursi empuk mobilnya itu. Rasanya lelah sekali berkejar-kejaram dengan jadwal yang padat, disaat seperti ini dia benar-benar ingin membelah dirinya atau minimal mempunyai kekuatan teleportasi agar mudah untuk berpindah-pindah.

Ia berpikir untuk tidak perlu menggunakan make up ketika sesi interview nanti, memangnya siapa yang melihatnya selain Shenhe? Ah, mungkin akan ada beberapa orang yang mengenalinya disitu. Rencananya dia akan memakai bedak tipis serta liptint sama agar wajahnya tidak terlihat lelah.

Menurut perkiraan cuaca, nanti malam akan turun hujan lebat dan ia berharap itu benar-benar terjadi walaupun sepertinya langit berwarna jingga itu tidak menunjukan adanya awan mendung yang tebal...

Perfect Stars.Where stories live. Discover now