6

2.6K 417 24
                                    

"Enak gak babe?"

Caca mengangguk, Mark mengelus rambut Caca lalu mendekat mecium kening gadis itu yang sedang menikmati makanan yang Mark pesan tadi.

"Abisin babe" suruhnya lalu beranjak dari kasur mengambilkan dua cup minuman yang terletak dimeja kamarnya

"Nanti Mark pesen lagi kalo sayang suka"

Caca tak hirau sibuk dengan makanannya

Tak berapa lama Caca selesai dengan makanan yang masih tersisa

"Udah?" Tanya Mark, Caca mengangguk sambil meminum matcha nya.

"Dikit lagi ini baby, gak mau dihabisin aja?"

"Kenyang"

"Buang aja?"

"Sayang, beli nya pake uang. Simpan aja, nanti dimakan lagi"

"Nanti udah dingin gak enak sayang"

"Bisa dipanaskan longor, udah letak aja disitu. Tutup yang rapat"

"Oke.."

Mark pun melakukan perintah Caca, setelahnya ikut kembali berbaring dikasur

"Mau nonton gak?" Tanya Mark membernarkan anak rambut Caca yang kini sedang memainkan ponselnya, mengobrol lewat chat dengan Cia.

Caca mengangguk, "Mau nonton apa?"

"Baby mau apa?"

"Apa aja terserah kau"

"Suka spiderman gak?"

"Gak ngerti-ngerti aku itu tapi putarlah"

Mark mengembangkan senyumnya, "Sebentar yah"

Lelaki itu menyalakan tv dihadapannya lalu memutar film yang ingin dirinya tonton bersama Caca.

Setelah filmnya mulai, Mark duduk disamping Caca diatas kasur yang masih sibuk dengan ponselnya

"Chat siapa sayang?"

"Si Cia"

"Kenapa Cia?" Tanya Mark merangkul Caca

"Gak kenapa-kenapa, nanya kan charger hp"

"Ohh..udah yah hp nya, filmnya udah mulai"

Caca mematikan ponselnya lalu memandang ke layar TV, sebentar gadis itu melirik wajah Mark yang juga memandang ke layar TV.

"Hp kau nyala itu woi"

Mark memandang ponselnya yang tergelatak diatas kasur disampingnya.

"Angkat itu ada yang nelfon"

"Hm? Gak penting"

"Penting, si Jesi itu"

"Apasih yang"

Caca meraih ponsel Mark lalu menolak panggilan tersebut

"Kalo gak penting langsung ditolak, bising"

Mark terkekeh lalu mencubit gemas pipi Caca.

....


"Kak"

"Hm"

Cia berbalik menghadap Caca yang kini tidur menghadap langit-langit kamar

"Udah berapa lama pacaran sama kak Mark?"

"Gak tau"

"Udah lama yah?"

"Gak tau Cia, tidurlah kau"

"Ck, gak bisa aku tidur"

"Matilah kalo gak bisa tidur"

Cia berdecak, "Kak"

"Bising muncung kau yah, ku usir pula kau nanti"

"Dengar dulu"

"Apa?"

"Ganteng kali pacarmu"

"Ambil lah kalo suka kau"

Cia menggeleng, "Kubilang ganteng bukan berarti aku suka lontong"

"Hm"

"Kak, kek mana kuliah ku yah?"

"Belum jadi kau urus cuti mu?"

"Udah, tapi nanti kek mana lanjut kuliah aku lagi atau kek mana?"

"Lanjutlah bodoh, mau jadi apa kau?"

"Biayanya?"

"Cari sendirilah"

"Kerja apa kak?"

"Urusan kau"

Cia bergeser mendekat pada Caca, memeluk yang lebih tua.

"Kak"

"Hm"

"Kalo mati aku cemana?"

"Bawa anakmu"

"Serius duluuuuu"

Caca berdecak, "Pertanyaan kau pun bodoh kali, mau mati kali kau rupanya? Macam banyak aja pahalamu"

"Urus anakku yah?"

"Kasih sama oppung nya"

"Aku aja dibuang, apalagi anakku"

"Titip di panti asuhan"

Hening sebentar

"Tega kau kak?"

Caca berdecak, "Cem betollah aja lah kau Cia, mati-mati dari mana kau tau kau mau mati?"

"Ngeri kutengok orang mati pas melahirkan, kalo aku mati kan yang penting udah kutitipkan dulu anakku sama kau"

"Kau urus anak kau sendiri, pastikan kau hidup, demi anakmu. Jangan kau susahi aku, aku gak mau punya anak"

Cia membulatkan matanya, "Sembarangan kali muncungnya ini, gak dikasih anak dah tau rasalah kau"

"Diam lah kau Cia, ngantuk aku"

Caca menarik selimut sebatas dadanya

"Kak"

Caca menoleh pada Cia dengan tatapan garang membuat yang lebih muda menyengir

"Dengar dulu ish, terakhir sumpah"

Caca menaikkan alisnya dengan ekspresi bertanya.

"Kemarin kan pas aku dibandara mau kesini, gak sengaja ketemu sama bang Hero"

Oh Caca cukup tertarik dengan pembahsan ini.

"Ditanyaknya kakak samaku, awalnya dia mikir kalo aku itu kau"

"Kau bilang apa?"

"Yah, ku bilanglah kau kuliah di Jakarta"

"Hm"

Caca kembali membenarkan selimutnya lalu menutup mata

"Dimintanya nomormu kak, ku kasih hehehe"

Caca langsung membuka matanya

"Ada longor-longor nya ini"

Cia menyengir dengan wajah tanpa rasa bersalah, "Gak apa-apa lah, berdamai dengan mantan, kan udah move on kau, pacarmu ganteng"

"Oh iya, pacarku ganteng, pacarmu mokondo"

"Bujang"


TBC

Heheheh

SpidermineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang